CemerlangMedia.Com — Organisasi non-Pemerintah Palestinian Prisoner Society menyebutkan bahwa saat ini sebanyak 7.800 warga P4l3stin4 ditahan di penjara-penjara Isr43l. Para tahan tersebut terdiri dari 33 perempuan, 166 anak-anak, dan 2.873 orang ditahan tanpa kejelasan hukum sesuai dengan kebijakan Isr43l (06-12-2023).
Dalam kesepakatan genjatan senjata pada 24 November lalu antara kelompok Hamas dan Pasukan Isr43l, kedua pihak sepakat untuk membebaskan tahanan P4l3stin4 yang berada di penjara Isr43l sebagai imbalan pembebasan sandera di Gaza. Namun, yang dibebaskan hanya 240 tahanan warga P4l3stin4.
Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan kelompok Hamas tak mampu membebaskan semua warga dari penjara-penjara Isr43l karena kekuatan Hamas juga terbatas. Untuk itu, harus ada satu kekuatan besar yang memimpin dalam satu komando untuk menbebaskan P4l3stin4.
Saat ini, P4l3stin4 berjuang sendiri mempertahankan wilayah yang notabene adalah milik umat muslim, tanpa dukungan dari negeri-negeri muslim. Paham nasionalisme telah membuat negeri-negeri kaum muslimin terpecah belah dan melihat persoalan P4l3stin4 hanya sebatas masalah kemanusiaan. Bukan sebagai tanahnya kaum muslimin. Pemimpin negeri-negeri muslim hanya mengecam di depan mimbar, tetapi tidak menjadi pelindung bagi P4l3stin4.
Sungguh, P4l3stin4 membutuhkan perlindungan secara menyeluruh, bukan sekadar mengirimkan doa, bantuan, maupun boikot. Sebab, solusi ini sudah sering dilakukan, tetapi tidak mampu menyelesaikan permasalahan secara total. Maka, perlu adanya seruan jihad fi sabilillah untuk mengusir penjajah dari bumi P4l3stin4.
Hal ini hanya bisa dilakukan apabila ada sebuah institusi yang menerapkan aturan dari Sang Pencipta, mempunyai fikrah dan thariqah yang sahih. Oleh karena itu, seluruh kaum muslim harus bersatu dalam satu kepemimpinan untuk mewujudkan kembalinya perisai umat yang hari ini telah hilang. Sebab, hanya dengan perisai umat semua persoalan bisa diatasi.
Arbaiya Kabes
Fakfak, Papua Barat [CM/NA]