Perempuan Mulia Jaminan Nyata

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Ia ibarat kaca yang berdebu
Jangan terlalu keras membersihkannya
Nanti ia mudah retak dan pecah

Ia ibarat kaca yang berdebu
Jangan terlalu lembut membersihkannya
Nanti ia mudah keruh dan ternoda
(Kaca yang Berdebu, Maidany)

CemerlangMedia-Com — Perempuan adalah makhluk ciptaan Allah yang sensitif dan dominan menggunakan perasaannya dengan kekuatan otot yang tidak sama pula dengan laki-laki. Sayangnya, dengan kelemahan dan keterbatasan yang dimiliki perempuan, ia pun sering mendapatkan ketidakadilan dan menjadi alasan untuk mengalami tindak kekerasan atau femisida yang belakangan terus terjadi.

Seperti kasus R (31), ia dengan keji menganiaya kekasihnya D (28) sehingga korban meninggal dunia. Penganiayaan yang dilakukan oleh R terhadap korban terjadi di tempat karaoke Blackhole KTV Surabaya pada Selasa (4-10-2023) malam. Menurut Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Mike Verawati, kasus pembunuhan ini masuk dalam kategori femisida karena pelaku merasa pantas melakukan ini pada pacarnya, yang notabene seorang perempuan. Kemudian data dari Komnas Perempuan, dalam rentang waktu September 2020 hingga pertengahan Agustus 2021, diperoleh 421 kasus femisida yang terekspos media (tirto.id, 11-10-2023).

Menanggapi kasus tersebut, menurut Komisioner Komnas Perempuan Bahrul Fuad, masyarakat perlu berperan aktif untuk mengantisipasi kekerasan berbasis gender atau femisida. Sebab, korban perlu dirangkul dan diberi dukungan, baik dukungan moral maupun materi (tirto.id, 11-10-2023).

Kasus femisida memang bukanlah kasus yang baru. Adanya rasa lebih dari yang lain, ingin diakui atau naluri baqa’ membuat manusia tega melakukan apa saja. Tidak memandang siapa pun korbannya. Kaum Hawa yang dipandang lebih lemah dan tidak bisa melawan menjadi sasaran empuk bagi kaum Adam. Orang-orang terdekat yang seharusnya melindungi, mengayomi, dan memberi rasa aman dan nyaman bagi kaum Hawa berlaku sebaliknya, merekalah pelaku tindak kekerasan tersebut. Alhasil, tidak ada jaminan dan tempat yang aman serta layak bagi perempuan saat ini. Nasibnya pun makin tertindas, hidup dalam ketakutan dan ketidakadilan. Hanya bisa diam dan tidak tahu harus bagaimana mencari pertolongan?

HAM yang sering digadang-gadang mampu memberi keadilan ternyata hanyalah angan-angan. Keamanan dan kenyamanan warga yang seharusnya dijamin oleh negara, tetapi pada kenyataannya tidak semua rakyat mendapatkan jaminan tersebut. Inilah bukti keadilan, keamanan, dan kenyamanan sulit didapat bagi rakyat. Akan tetapi, sebaliknya, semua akan mudah didapat dan terjamin ketika uang bicara. Sungguh miris nasib perempuan dalam sistem kapitalisme. Mereka akan dihargai jika bisa menunjang kepentingan dan beruang karena keadilan dan materi selalu berbanding lurus dalam sistem kapitalisme.

Sedangkan dalam sistem Islam, perempuan adalah makhluk yang akan dilindungi dan dijaga kehormatannya. Seperti kisah seorang muslimah yang akan ke pasar Bani Qainuqa’ diganggu orang Yahudi Madinah. Mereka menyuruh wanita itu membuka kain yang menutupi wajahnya, tetapi wanita tersebut menolak. Mereka kemudian mengikat ujung bagian belakang pakaian muslimah tersebut ke bagian yang lainnya sehingga ketika wanita itu bangun dari duduknya, tersingkaplah auratnya. Yahudi di situ semua mentertawakan wanita tersebut. Wanita itu pun berteriak meminta tolong, lalu datanglah seorang laki-laki muslim membelanya. Terjadilah perkelahian antara muslim dan Yahudi dan terbunuhlah Yahudi yang mengganggu wanita muslimah tadi. Melihat hal itu, orang-orang Yahudi di situ lantas menyerang laki-laki tadi sehingga ia pun terbunuh.

Sampailah kabar tentang peristiwa ini kepada Rasulullah saw.. Baginda segera mengumpulkan para sahabat dan mempersiapkan pasukan untuk membela seorang wanita muslimah yang tersingkap auratnya dan membela darah seorang muslim yang tertumpah.

Dari kisah tersebut, tergambarkan sungguh mulia perempuan dalam sistem Islam. Mereka akan terjaga fitrah dan kemuliaannya. Dengan demikian, tidak ada jaminan yang pasti untuk kemuliaan, keamanan, dan keadilan bagi perempuan selain hidup dalam sistem Islam. Negara juga akan melaksanakan tugasnya dengan semaksimal mungkin sehingga rakyat terjamin keamanannya. Tidak hanya perempuan saja, tetapi semua rakyat akan mendapatkan jaminan kesejahteraan, keamanan, dan keadilan yang sama. Jadi, hanya dalam sistem Islamlah perempuan akan hidup dengan mulia dan mendapatkan jaminan yang nyata dari negara. Wallahu a’lam

Rita Razis [MC/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *