CemerlangMedia.Com — Produsen microchip terbesar di dunia, Qualcomm melakukan pemutusan hubungan kerja karyawannya dari berbagai divisi dengan alasan pendapatan yang terus menurun. Perusahaan yang berbasis di San Diego, California, Amerika Serikat (AS) ini telah memberhentikan sekitar 1.258 pekerja (13-10-23).
Terus menyusutnya pendapatan perusahaan ternyata berdampak buruk terhadap industri yang menjadikan perusahaan terpaksa melakukan PHK massal untuk mengurangi biaya perusahaan. Kondisi ini tentunya membuktikan rapuhnya sistem ekonomi kapitalisme dalam melindungi pekerja. Mereka hanya dipekerjakan untuk kepentingan industri. Kedudukan buruh di mata kapitalisme sebagai biaya produksi, sedangkan prinsip produksi dalam kapitalisme yaitu mengeluarkan modal sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Hal ini tentu akan berdampak pada pekerja yang di-PHK dengan alasan mengurangi biaya. Sistem ini merupakan sistem yang rusak yang akan terus berulang mengakibatkan krisis.
Dengan adanya PHK massal yang terus berulang mengakibatkan banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan tidak lagi memiliki pemasukan. Mereka akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Apa lagi ditambah kondisi saat ini, semua harga kebutuhan pokok naik, biaya kesehatan dan pendidikan yang makin mahal sehingga dapat dipastikan masyarakat akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya. Inilah yang terjadi jika penguasa yang ada mendukung dan tunduk pada oligarki. Mereka tidak mampu melindungi pekerja terdampak PHK karena ketentuan sistem kapitalisme yang diterapkan.
Berbeda jika sistem ekonomi Islam yang diterapkan oleh negara, kemungkinan PHK sangat kecil terjadi. Oleh karena dalam sistem ekonomi Islam, masalah pekerjaan diatur secara rinci. Pekerja dan pemberi kerja diikat dengan akad ijarah. Perjanjian keduanya harus saling menguntungkan tidak boleh ada kezaliman. Pengusaha akan mendapatkan keuntungan dari kerja yang dilakukan pekerja, begitu juga sebaliknya, buruh akan mendapat imbalan dari hasil kerjanya. Pekerja pun tidak akan terkena PHK massal hanya karena terjadi ekonomi lemah.
Dengan demikian, salah satu cara agar PHK massal tidak terus berulang dan terselesaikan secara tuntas, maka negara harus menerapkan konsep sistem ekonomi Islam yang mampu mengatasi masalah PHK hingga akarnya.
Umi Hafizha
Bogor [CM/NA]