CemerlangMedia.Com — Buntut dari tragedi penembakan terhadap seorang pemuda (17) oleh polisi Prancis adalah ditangkapnya sekitar 1.311 orang para demonstran. Ini diakibatkan aksi demonya yang brutal. Sekitar 4.500 personil polisi dengan kendaraan lapis baja dikerahkan untuk meredakan berbagai protes dari para pendemo (1-7-2023).
Sungguh memilukan, adanya beberapa peristiwa kerusuhan, penjarahan, dan gelombang protes yang terjadi di negara Prancis saat ini. Negara yang notabene sangat menjunjung tinggi kebebasan itu kini sedang dalam kondisi kacau balau. Tentu saja ini merupakan konsekuensi dari slogan kebebasan itu sendiri dan menjadi landasan atas rangkaian peristiwa yang terjadi.
Prancis memang sudah terkenal dengan julukan La France-nya. Dan kata ini berasal dari Jerman yaitu Frank yang berarti manusia bebas. Ini merupakan asal muasal mengenai Prancis yang begitu mengagungkan slogan kebebasan mengatasnamakan Hak asasi manusia (HAM) walaupun cenderung kebablasan.
Namun, faktanya, slogan kebebasan ini tidak berlaku bagi orang-orang kulit hitam dan warga muslim. Masyarakat minoritas ini justru sering mengalami diskriminasi akibat dampak parah dari rasisme.
Menurut beberapa pengamat yang mengamati kasus-kasus seperti ini, rasisme disebut sebagai masalah sosial yang paling serius di kalangan masyarakat Prancis,
Tidak hanya itu, Prancis memang sudah sejak lama menjadi penganut dari paham sekuler (pemisahan agama dari kehidupan). Bahkan di dalam undang-undang Prancis tahun 2004 di jelaskan mengenai larangan untuk semua tanda keagamaan yang mencolok bagi seluruh siswa di sekolah. Padahal dampak buruk dari sekularisme ini sungguh sangat berbahaya karena sekularisme ini mendorong manusia untuk bersikap melampaui batas dari ketentuan ajaran agama.
Maka dari itu, sekularisme memang menjadi musuh bagi agama terutama agama Islam. Ini karena sekularisme membangun struktur kehidupan tanpa didasari agama dan sangat bertentangan dengan Islam.
Setelah mempelajari bersama kasus yang terjadi di Perancis yakni adanya rasisme dan sekularisme, maka kita pun menyadari bahwa setiap manusia di dunia ini memang sangat memerlukan adanya agama atau sistem yang mengatur berbagai problematika umat yakni sistem Islam. Sebagaimana prinsip utamanya adalah ketaatan terhadap Sang Khaliq (Pencipta). Manusia sebagai makhluk, dalam menjalani kehidupan harus bersandar kepada pedoman hidupnya yaitu Al-Qur’an dan Sunah. Al-Qur’an yang merupakan kumpulan firman Allah yang di dalamnya menjelaskan berbagai perintah dan larangan-Nya serta berbagai hikmah yang wajib diambil oleh seluruh umat yang mengimaninya.
Sesungguhnya tidak ada sistem di dunia ini yang mampu mengatasi seluruh permasalahan umat kecuali sistem Islam. Sistem Islam merupakan satu-satunya sistem yang dapat memberikan jalan keluar bagi problematika kehidupan manusia. Terlebih aturan didalam Islam bersumber dari Allah Swt. maka dari itu manusia hanya diperbolehkan tunduk kepada hukum-hukum Allah dan bukan kepada hukum buatan manusia, karena hanya Allah-lah yang paling paham dengan ciptaan-Nya.
Rina Herlina
Payakumbuh Sumbar [CM/NA]