Semestinya Dirindukan, Bukan Dianggap Ancaman

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

CemerlangMedia.Com— Memasuki 100 tahun pasca runtuhnya Kekhilafahan Islam terakhir Maret 2024, banyak wacana mendiskreditkan harapan kaum muslimin kembali hangat. Kebangkitan umat yang dirindukan demi menjalankan seluruh hukum Allah dikatakan sebagai ancaman ideologi transnasional.

Akademisi dari Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada Mohammad Iqbal Ahnaf mengatakan, pemerintah dan masyarakat harus tetap waspada terhadap narasi-narasi kebangkitan Khil4f4h. Gagasan ini cukup menggiurkan bagi sebagian orang, tetapi masih terbatas pada ranah teoritis dan dapat berpotensi menjadi ancaman ideologi transnasional (10-1-2024).

Kembali hangatnya penentangan terhadap ide Khil4f4h di 2024 ini merupakan imbas tercapainya 100 tahun umat tanpa kepemimpinan dan persatuan. Tenggat waktu yang cukup lama hingga melahirkan banyak duka dan nestapa yang dialami umat muslim di banyak belahan dunia. Tidak bisa dimungkiri, kondisi umat Islam berada pada dasar jurang yang paling dalam.

Tertindas, terzalimi, terampas tanah, kekayaan, dan hak-hak hidupnya, difitnah dan dijelek-jelekkan hingga dituduh teroris, radikalisme, agresif subversif, fanatik, fundamentalis, serta menjadi target kebencian dari kalangan nonmuslim, sangat kental mewarnai seluruh lini kehidupan umat Islam. Sementara itu, di kalangan umat Islam sendiri mengalami kondisi yang lebih memprihatinkan, perpecahan, pertentangan sesama, peperangan, dan saling menjatuhkan kerap terjadi.

Begitulah realita pilu yang dihadapi kaum muslimin pasca runtuhnya Khil4f4h terakhir di Turki pada 1924. Menilik fakta sejarah, lenyapnya Kekhilafan Turki Utsmaniah terakhir turut dipelopori oleh gerakan zionis dan freemasonry, musuh dan pembenci Islam yang ingin mengganti negara Islam menjadi negara nasional yang sekuler. Pun di balik itu, dengan dukungan negara-negara sekutu seperti Amerika, Perancis, dan Inggris, akhirnya Daulah Islam berhasil dihapuskan dari tubuh umat.

Tidaklah heran, demi memperkuat dan mempertahankan hegemoninya terhadap negara dan kaum muslimin kini, para musuh Islam senantiasa menghembuskan pemikiran-pemikiran sesat dan berusaha menjauhkan Islam dari umat. Sebab, mereka paham bahwa Islamlah yang menjadikan kaum muslimin kuat, bersatu, dan berpengaruh, bukan yang lain.

Maka diciptakanlah narasi-narasi agar kaum muslimin asing dengan Islam. Menggaungkan asas sekularisme, menanamkan rasa nasionalisme, hingga mengaburkan ide Khil4f4h yang dikatakan sebagai ancaman, merupakan gagasan yang terus diaruskan demi mencegah kebangkitan Islam.

Bagi seorang muslim yang kini berada dalam segala keterpurukan, akan sangat merindukan tegaknya Khil4f4h Islamiah. Kewajiban akan taat menjalankan syariat yang Allah perintahkan pun akan langgeng dalam naungan institusi negara.

Bagaimana bisa, negara dengan asas sekularisme akan sudi menerapkan hukum Islam. Bagaimana bisa, negara dengan asas kapitalisme yang bukan berasal dari Islam akan mampu menjadi payung bagi umat meraih kebahagiaan dan kesejahteraannya di dunia hingga akhirat.

Ya, hanya Daulah Islam dan ide Khil4f4h sebagai satu-satunya wadah persatuan umat sedunia. Menjadikan kita bak satu tubuh, saling menyayangi, mencintai, dan melindungi, layaknya persaudaraan dalam ikatan tali ukhuah. Tak rela ada saudaranya yang tertindas, maka daulah akan turut membela.

Walaupun dianggap sebagai utopia bagi sebagian kalangan, tetapi terwujudnya kebangkitan Islam dan tegaknya Khil4f4h Islamiah akan sampai pada masanya. Sebagai janji Allah yang pasti, kedatangannya tak akan dapat dihalangi. Sebagaimana yang telah disabdakan Nabi saw.,

》…ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَة عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّة 《

“… Selanjutnya akan ada kembali Khil4f4h yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR Ahmad, Abu Dawud ath-Thayalisi, dan Al-Bazzar).

Nilma Fitri, S. Si.
Bekasi [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *