CemerlangMedia.Com — Baru- baru ini jagad maya dihebohkan oleh aksi perundungan anak remaja. Pasalnya, beberapa akun media sosial membagikan video aksi perundungan oleh sejumlah remaja SMP dan SD tepatnya di wilayah Cicendo, Kota Bandung. Peristiwa tersebut sudah dimediasi pihak polisi. (8/6/23).
Mental generasi saat ini makin rusak seiring kemajuan teknologi informasi yang tidak dibarengi ketakwaan individu dan dampak sekularisme (memisahkan agama dari kehidupan).
Peran orang tua dan lingkungan masyarakat mempengaruhi terbentuknya perilaku anak-anak. Dalam keluarga, orang tua berperan mendidik anaknya menjadi berakhlak mulia. Pun dalam hubungan sosial masyarakat haruslah terbentuk pemikiran dan perasaan sama, sehingga kerukunan di antara sesama terjaga. Ini semua terbentuk dari nilai agama.
Tidak hanya itu, pembinaan mental yang benar akan membentuk kepribadian yang benar pada anak dan yang paling dominan adalah sistem pendidikan.
Program pemerintah dalam rangka membangun manusia melalui PN (Prioritas Nasional) salah satunya adalah pembangunan revolusi mental dan kebudayaan, pembinaan ideologi Pancasila dan memperkuat moderasi beragama.
Nyatanya semua program di atas masih belum mampu membangun mental generasi secara totalitas karena sistem pendidikan yang nyaris menghilangkan nilai keimanan dan ketakwaan. Alhasil, remaja minim pengetahuan agama dan lekat dengan aksi perundungan hingga pembunuhan. Maka tak heran bila seorang ibu yang memiliki anak remaja mencemaskan anaknya.
Seyogianya negara memperhatikan dan mengkaji ulang kebijakan itu agar tidak terjadi perundungan anak di kemudian hari. Sudah sepatutnya pula menerapkan sistem pendidikan berparadigma Islam sehingga muncul generasi berilmu pengetahuan, beriman, dan takwa. Hal ini merupakan peran utama negara sebagai pelindung dan penjamin keamanan bagi seluruh rakyatnya sehingga terbentuk peradaban yang mulia.
“Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas pihak yang dipimpinnya, penguasa yang memimpin rakyat banyak, dia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Hanimatul Umah [CM/NA]