Tawuran Antar Pelajar Bukti Pendidikan Kapitalisme Gagal

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

CemerlangMedia.Com — Tawuran antar pelajar makin hari makin mengkhawatirkan seperti yang terjadi di Kabupaten Bogor. Sebanyak 20 pelajar diamankan karena membawa senjata tajam (23-7-2023). Tawuran pelajar juga terjadi di daerah Tanggerang, satu pelajar bersimbah darah usai tawuran.

Sungguh miris jika kita menyaksikan bagaimana tingkah laku para pelajar hari ini. Demi eksistensi diri, mereka membuat ulah dan keonaran yang jelas-jelas merugikan dirinya dan orang lain. Begitu mudahnya emosi mereka tersulut hanya karena perkataan atau tindakan sepele dari temannya.

Tindakan yang mereka lakukan tentu tidak lepas dari mindset yang memandang bahwa hidup ini hanya untuk meraih kebahagian duniawi semata sehingga waktu luang pun diisi dengan hal-hal yang tidak berfaedah, bahkan tidak jarang merugikan orang lain.

Pelajar yang seharusnya berada di tempat-tempat majlis ilmu, dengan hikmat menyimak setiap bab dari pelajaran yang disampaikan oleh sang guru, selalu berpikir, menelaah, mengamati, merenungkan, tetapi yang kita dapati hari ini jauh panggang dari api. Pelajar yang terlibat aksi tawuran seakan tidak pernah ada habisnya.

Dari fakta ini menunjukkan bahwa sistem kapitalis sekularisme telah gagal membentuk karakter pelajar yang baik dan unggul. Pendidikan kapitalis sekularisme memberikan kebebasan bertingkah laku bagi pelajar sehingga mindset yang terbentuk mengikuti arus kebebasan. Akibatnya para pelajar dalam melaksanakan aktivitasnya hanya memperturutkan hawa nafsunya semata tanpa memikirkan dampaknya.

Generasi unggul hanya akan kita dapatkan pada sistem pendidikan Islam karena sistem ini membentuk anak didik agar memiliki syahsiah islamiah yakni pola pikir yang islami dan pola sikap yang islami pula.

Dari pendidikan syahsiah Islam tersebut seorang pelajar akan selalu mempertimbangkan setiap amal yang hendak ia kerjaka, apakah amal itu bernilai pahala disisi Allah ataukah sebaliknya, bernilai dosa.

Seorang pelajar yang bersyahsiah islamiyah akan dengan senang hati melakukan amalan yang bernilai pahala dibandingkan melakukan kemaksiatan yang dapat mendatangkan murka Allah.

Dalam sistem Islam, negara akan memberikan fasilitas yang memadai, menjamin keamanan, dan kenyamanan serta mendorong kuat agar para pelajar memiliki kesungguhan dalam menekuni bidang ilmu yang sedang ia pelajari.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al- Ankabut: 69 bahwa orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh dalam hal yang diridai Allah (termasuk menuntut ilmu), maka Allah bersama orang-orang yang berbuat kebaikan tersebut.

Dengan demikian sistem pendidikan islam-lah yang akan mampu mewujudkan pelajar yang memiliki kepribadian Islam yang handal dalam tsaqafah Islam dan IPTEK dan bukan pelajar yang menyia-nyiakan waktu apalagi merugikan orang lain. [CM/NA]

Dewi Khoirul

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *