CemerlangMedia.Com — Isr*el meminta PBB untuk menyetop aktivitas kemanusian badan bantuan PBB untuk pengungsi P4l3stin4, UNRWA di jalur Gaza setelah perang melawan H*mas berakhir. Mereka melakukan hal tersebut karena menuding beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan 7 Oktober dengan membantu H*mas.
Hal itu menyebabkan beberapa donatur, seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Italia, Australia, Jepang, hingga Finlandia, menangguhkan dana bantuan untuk badan tersebut. Sedangkan kepala UNRWA, Philippe Lazzarini menyatakan bahwa pengurangan dana bantuan dari para donatur akan mengakibatkan kegiatan operasional UNRWA di Jalur Gaza menjadi lumpuh. Atas pernyataan itu, ketua UNRWA diminta resign oleh menteri luar negeri Isr*el, Israel Katz, Senin (29-01-2024).
Tega adalah kata yang pantas ketika mendengar pernyataan dari penjajah Isr*el yang meminta untuk menyetop bantuan dana untuk P4l3stin4. Ke mana HAM yang selama ini dijunjung tinggi oleh mereka yang mengaku membela hak manusia?
Seakan hati nurani mati sehingga mengakibatkan buta dan tuli. Mereka tidak memedulikan ribuan nyawa anak-anak, perempuan, dan lansia yang dibunuh secara brutal oleh penjajah Isr*el.
Sudahlah bantuan yang diterima oleh masyarakat di P4l3stin4 hanya sekadar meringankan dan tidak mampu menghilangkan kesengsaraan yang mereka rasakan. Rasa sakit yang diderita malah ditambah dengan mencabut bantuan dana.
Sistem sekularisme mengakibatkan nyawa manusia seakan tidak ada harganya dan hanya dinilai dari sisi materi semata. Mereka para kapital merasa berkuasa membuat setiap kebijakan walaupun aturan yang mereka tetapkan mengakibatkan manusia rusak dan binasa.
Selain itu, agama pun hanya disimpan di ranah ibadah saja, sedangkan dalam mengatur urusan sosial, pendidikan, budaya, kesehatan, dan hukum, diserahkan kepada manusia. Akhirnya, umat Islam yang seharusnya “One Ummah” menjadi terpecah karena masing-masing memiliki tolok ukur, pemahaman, dan keyakinan yang berbeda-beda, padahal seharusnya, seluruh umat Islam wajib bersatu, memiliki pemikiran, perasan, dan peraturan yang sama.
Dalam Islam, ada adab-adab mulia yang harus ditaati, yaitu tidak boleh membunuh perempuan, anak kecil, lansia, merusak pohon, dan fasilitas umum. Maka dari itu, nyawa seorang manusia dalam Islam sangatlah berharga. Allah Swt. berfirman,
مَن قَتَلَ نَفْساً بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعاً وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعاً
“Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (QS Al-Ma’idah [5]: 32).
Hanya Islam yang memanusiakan manusia dengan cara yang indah dan terbukti mampu mempersatukan mereka dari berbagai suku, ras, bahkan agama. Sebagaimana dahulu ketika Rasulullah saw. mendirikan negara Islam di Madinah dan menjadikan Islam sebagai satu-satunya aturan yang diterapkan di sana.
Sepeninggal Rasulullah saw., negara Islam masih berdiri tegak dan dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin hingga berlanjut selama 14 abad lamanya. Islam menjadikan seluruh umat bersatu di bawah satu kepemimpinan. Harta, jiwa, dan raganya dilindungi oleh sang perisai umat, yakni khalifah. Dengan demikian, hanya Daulah Khil4f4h sistem pemerintahan yang mampu membebaskan P4lestina dan seluruh negeri muslim yang terjajah. Wallahu a’lam bisshawwab.
Eyi Ummu Saif
Cikampek [CM/NA]