CemerlangMedia.Com — Pecahnya perang antara militansi Hamas dengan Israel sejak 7 Oktober lalu telah memaksa Israel untuk mendeklarasikan perang sehingga Tel Aviv menyerbu Gaza dari berbagai sisi. Perang ini bukan kali pertama dalam pertikaian antara Israel dan Palestina (16-10-2023).
Palestina memang mendapat julukan tanah yang penuh dengan keberkahan oleh Allah Swt.. Bahkan posisinya menjadi tempat suci bagi 3 agama, yakni Islam, Nasrani dan Yahudi. Namun, melalui gerakan Zionis yang dipelopori oleh Theodor Hezl yang mengusulkan agar orang Yahudi mengorganisir diri mereka menjadi sebuah Negara Israel, telah berhasil menghipnotis pihak Zionis untuk membasmi pihak-pihak yang menghalangi mereka untuk menduduki wilayah Palestina, termasuk warga Palestina dan gerakan militan sekelas Hamas.
Kepercayaan diri Zionis kian memuncak, ketika mendapat dukungan kuat dari Inggris melalui Deklarasi Balfour yang mengikat pemerintah Inggris agar mendirikan rumah nasional bagi orang Yahudi di Palestina. Bahkan negara Eropa telah menjanjikan gerakan Zionis di Palestina, meskipun wilayah ini telah dihuni oleh 90% penduduk asli Arab Palestina. Makanya tidak mengherankan, bagaimana dukungan Amerika, Inggris, dan negara Eropa begitu kuat dan mengakar untuk Israel hari ini. Bahkan di saat Israel menggunakan senjata perang terlarang ala PBB, yakni fosfor putih, kenyataannya PBB tidak berkutik dan tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah. Apa lagi fosfor putih bukanlah kali pertama yang dilakukan Israel. Pada 2009, fosfor putih dijatuhkan Israel di wilayah Gaza. Meskipun mendapat kecaman luas, tetapi Israel masih melenggang.
Gerakan Zionis telah mengeklaim Palestina sebagai tanah yang dijanjikan. Sungguh suatu hal yang aneh karena Zionis sendiri hadir setelah tahun 1897, sedangkan penduduk asli Palestina telah menduduki wilayah itu jauh sebelumnya. Sejarah mencatat bagaimana Khalifah Umar bin Khattab telah membebaskan Palestina sebagai tanah kharaj kaum muslim sekitar tahun 638.
Palestina akan terus-terusan membara selagi Zionis masih bercokol dan didukung oleh negara adidaya. Duka saudara seakidah kita hanya bisa dihilangkan secara total dengan mengirimkan pasukan terbaik oleh kaum muslimin sedunia. Sayangnya, hal ini tidak akan terjadi karena negeri-negeri kaum muslim telah disekat oleh sekat nasionalisme. Harapan untuk menghilangkan Zionis hanya dapat dilakukan oleh kaum muslimin melalui institusi yang bernama Khil4f4h yang mengikuti metode kenabian, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.. Alhasil, Palestina akan kembali ke pangkuan kaum muslimin tanpa bayang-bayang akibat buruk ide Zionis.
Novida Sari, S.Kom.
Mandailing Natal, Sumatra Utara [CM/NA]