Oleh. Mi’rojul Lailiyah
Cemerlangmedia.Com — Hmm… tanpa terasa ya, Sobat, masa liburan panjang sekolah udah dimulai alur kepanjangannya. Setelah beberapa waktu lalu kita dikejar soal-soal ujian yang menuntut kita untuk belajar makin serius agar kita bisa meraih predikat berprestasi. Maka, waktu istirahat panjang melepas kepenatan dalam menuntut ilmu itu pun sekarang diberikan. Senang nggak, Sob?
Eh, tapi, kalaupun kita udah senang karena liburan nggak mikir tugas atau PR lagi. Rasa kepenatan yang memberatkan hati kayaknya akan terus muncul karena ada impian besar untuk meraih cita-cita yang sulit diwujudkan, kenapa?
Ini karena dari segi kurikulum pendidikan misalnya, fokusnya cuma berlomba mencari nilai terbaik dengan ilmu yang seabrek dan harus segera ditamatkan dalam waktu yang singkat. Alhasil, ilmu tidak terserap sempurna, ditambah mata pelajaran tentang agama sangat minim. Para pelajar jadi mengejar predikat “bocah pintar” tanpa benar-benar berakal cemerlang dan berkarakter mulia sebagai orang yang bertakwa.
Apalagi saat ini, ketika di masa kemajuan teknologi yang hampir semua aktivitas manusia diarahkan melalui dunia maya, tidak sedikit pelajar yang menyalahgunakannya. Misalnya mengambil jalan pintas ketika mendapat tugas malah mencari jawaban lewat “Mbah Google”, tanpa benar-benar memahami maksud jawabannya itu.
Terlebih lagi ketika ilmu agama tidak serius dipelajari dalam ruang-ruang kelas pendidikan. Para pelajar jadi kehilangan senyawa iman sehingga aktivitas nyontek yang berdosa tetap banyak mereka lakukan tanpa takut dan mengingat Allah Swt. Yang Maha Melihat dan menilai semua amal perbuatan hamba-Nya.
Nah, kalau semua perbuatan buruk akibat lemah iman itu dilakukan, kecerdasan untuk meraih cita-cita jadi sulit ditumbuhkan. Padahal modal utama meraih cita-cita sudah jelas harus cerdas, iya, kan?
Belum lagi dari segi ekonomi pendidikan negeri kita yang mahal biayanya. Ini karena memakai sistem kapitalisme yang bertujuan utama mencari keuntungan bukan memberikan pelayanan tinggi dan murni pada rakyatnya.
Apalagi rakyat sekarang ini sedang diserang masalah kemiskinan, jadi banyak yang mundur dari bangku sekolahan, karena setiap bulan masih ditagih biaya pendidikan yang mahal. Orang yang mau masuk pada sekolah berkualitas dan berfasilitas tinggi tentu harus memberikan uang pendaftaran yang mahal harganya.
Oleh karena itu, sudah seharusnya kita segera bangkit mengubah sistem pendidikan agar cita-cita kita tercapai dan masa depan kita juga nggak jadi gelap bin mengecewakan.
Dan perubahannya itu pun nggak ada cara lain selain pakai sistem pendidikan Islam yang dari segi kurikulumnya dilandasi petunjuk syariat Islam dari Sang Maha Pencipta, Allah Swt.. Dengan demikian, bakal tercipta juga karakter mulia dan cerdas dalam diri para hamba yang menaati-Nya.
Selain itu, dari segi ekonomi, pendidikan Islam pun punya teknik mantap yang bikin rakyatnya terus bersemangat mendalami ilmu tanpa perlu takut dikejar tagihan keuangan, karena dalam Islam, biaya pendidikan adalah tanggung jawab negara, bahkan gratis loh untuk semua rakyatnya.
Wah… Wah… Wah… Keren banget kan, Sob?
Dalam catatan sejarah peradaban dunia yakni pada era Khilafah Utsmaniyah, Sultan Muhammad Al-Fatih (w. 1481 M) aja udah menyediakan pendidikan secara gratis. Di Konstantinopel (Istanbul), sultan membangun delapan sekolah. Di sekolah-sekolah ini dibangun asrama siswa, lengkap dengan ruang tidur dan ruang makan. Sultan memberikan beasiswa bulanan untuk para siswa. Dibangun pula sebuah perpustakaan khusus yang dikelola oleh pustakawan yang cakap dan berilmu (Shalabi, 2004).
Bahkan sistem pendidikan Islam terbukti bisa melahirkan generasi-generasi cemerlang yang tetap diingat dan dikenal sampai sekarang, karena berjasa besar dalam dunia pendidikan.
Kayak Imam Syafi’i yang meski dalam biografi kehidupannya dikenal sebagai anak yatim miskin, beliau tetap bisa maju menimba ilmu tanpa tagihan dari sekolah. Biaya pendidikan yang diperlukannya hanya untuk keperluan pribadi dalam proses belajarnya.
Atau kayak Al-Khawarizmi yang merupakan sosok islami terkenal di seluruh dunia sebagai penemu angka nol dan teori aljabar matematika. Dengan sistem pendidikan Islam, beliau berhasil memiliki pengetahuan dan keahlian tidak hanya di bidang syariah tetapi di berbagai bidang lainnya yaitu filsafat, logika, geometri, aritmatika, aritmatika, musik, sejarah Islam dan kimia (fokusmuria.co.id, 25-06-2022).
Nah, tunggu apa lagi, Sob? Yuk segera bangkit, selamatkan pendidikan kita agar selamat juga generasi masa depan dan terwujudlah cita-cita yang kita impikan secara nyata. [CM/NA]