#30HMBCM
Oleh: Siti Aisyah
CemerlangMedia.Com — Anak adalah amanah dari Allah yang dipercayakan kepada orang tua untuk dijaga dan dididik. Tanggung jawab ini, berarti orang tua harus membimbing anak dengan nilai-nilai agama dan akhlak yang baik agar kelak dapat mempertanggungjawabkannya di akhirat. Amanah ini diturunkan dari tangan Allah ke tangan orang tua dan orang tua bertanggung jawab penuh atas masa depan anak-anak mereka.
Sebagai titipan, anak bukan milik orang tua secara mutlak, melainkan ujian sekaligus anugerah dari Allah yang akan membawa kebaikan atau justru celaka bagi orang tua, tergantung bagaimana mereka mengurusnya. Mendidik anak ala Rasulullah saw. mencakup pendekatan kasih sayang, keteladanan, serta mengajarkan nilai-nilai agama dan akhlak mulia sejak dini.
Metode ini meliputi dialog dengan anak, menanamkan rasa cinta pada Allah Swt., bersikap adil, dan menjadi teladan yang baik dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti memberi makan dengan baik dan menjaga kehormatan.
Pertama, menanamkan kasih sayang dan penghargaan. Berikan kasih sayang dan tunjukkan cinta melalui perkataan dan sentuhan agar anak merasa aman dan dihargai. Dengarkan pendapat dan libatkan anak dalam keputusan sederhana untuk meningkatkan rasa percaya diri dan tanggung jawab. Luangkan waktu untuk bermain karena ini adalah sarana membangun ikatan emosional dan mengembangkan keterampilan sosial.
Kedua, menjadi teladan yang baik. Tunjukkan akhlak mulia, sebab anak meniru perilaku orang tuanya. Jadilah teladan yang baik dalam berbicara, bertindak, dan bersikap. Jangan pernah membeda-bedakan antara anak laki-laki dan perempuan, termasuk dalam pemberian. Berikan pujian dan motivasi, terutama saat anak menghadapi kesulitan untuk membangkitkan semangatnya.
Ketiga, mengajarkan nilai-nilai agama dan akhlak. Tanamkan tauhid sejak dini, yakni ajarkan anak konsep keesaan Allah Swt. dan ketaatan kepada-Nya sejak usia dini melalui dialog yang lembut dan penuh cinta. Perintahkan anak untuk salat saat usia tujuh tahun dan ajarkan cara bersuci, membaca doa, serta amalan lainnya. Latih anak untuk memiliki kepekaan sosial, rasa kasihan, dan menolong sesama.
Keempat, mendidik dengan pendekatan yang tepat. Ajarkan akal dan logika anak melalui dialog dan tanya jawab. Latih mereka untuk berpikir kritis. Jika harus menghukum, lakukanlah dengan bijak dan bertahap. Hindari memarahi anak di depan umum karena dapat memengaruhi psikologisnya. Gunakan pendekatan yang sabar dan tidak keras agar kedekatan emosional tetap terjaga.
Tanggung jawab orang tua sebagai pemegang amanah, maka seharusnya keimananan dan kesalehan orang tua merupakan modal utama dalam mendidik anak menjadi saleh dan salehah sesuai syariat Islam. Orang tua, terutama ayah, harus menjadi teladan bagi anak dalam bersikap baik dan berbakti. Ibu yang di mana merupakan sekolah pertama bagi anak sehingga perlu dipersiapkan dengan baik.
Menanamkan nilai keberanian dan ketegasan dalam menegakkan kebenaran dan keadilan, sebagaimana sifat Umar bin Khattab yang tegas memisahkan antara hal dan batil. Metode halaqah dan talaqqi merupakan merupakan metode pembelajaran kelompok dan metode pemberian pelajaran langsung dalam mendidik anak.
Masya Allah, dengan melengkapi keceriaan hari-hari, Allah berikan keajaiban hadirnya putri-putri yang senantiasa kita tunggu dan kita nantikan. Allah lengkapi dengan hadirnya putra yang menjadi penguat rumah tangga, mengajarkan kita menjadi seorang ayah dan ibu, mengajarkan kesabaran.
Mereka adalah guru terbaik yang kita miliki. Semoga kita dimampukan untuk menjalankan amanah ini, dan mendidik anak kita seperti yang di contohkan Rasulullah saw..
(*Naskah ini tidak disunting oleh editor CemerlangMedia) [CM/Na]
Views: 1
