Indonesia Genting Bullying

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Negara menjamin pendidikan untuk umat, yakni dengan pembinaan moral pada generasi hingga pemberian perlindungan sosial dari kezaliman yang menimpa mereka. Sistem seperti inilah yang dibutuhkan dalam kehidupan. Standar perbuatan adalah karena Allah Swt. bukan karena pihak tertentu.

CemerlangMedia.Com — Tragis! Dalam sepekan, dunia pendidikan di Indonesia bak mendapat malapetaka. Terkuak bahwa ada dua pelajar telah melakukan tindakan ekstrem. Di Aceh Besar, seorang pelajar berusia 15 tahun nekad membakar asrama (7-11-2025). Sementara di Jakarta Selatan, seorang siswa kelas 12 SMAN 72 Kelapa Gading, meledakkan bom molotov di sekolah (8-11-2025).

Setelah ditelusuri, diduga bahwa kedua pelajar tersebut merupakan korban bullying di tempat belajarnya. Tekanan sosial yang mereka dapatkan dan belum mendapatkan solusi yang tepat, yang tidak segan melakukan tindakan ekstrem, yaitu berani melakukan tindakan yang membahayakan nyawa orang lain dan merusak properti tempat mereka belajar. Hal ini tentu saja menimbulkan kerugian, baik secara fisik maupun psikis.

Kejadian ini bukanlah masalah yang ringan dan wajar. Masyarakat pun akhirnya berpikir bahwa dampak bullying bukan “suicide” (bvnvh diri) semata, sebagaimana beberapa waktu lalu terjadi di Cianjur dan di Sumatra Barat.

Fenomena bullying yang merebak di berbagai daerah di seluruh Indonesia merupakan problem sistemik dalam dunia pendidikan. Hingga hari ini, sistem pendidikan yang diterapkan tidak berdasarkan pada sistem yang haq. Di sisi lain, sosial media yang mudah diakses oleh para pelajar pun menjadi letupan tersendiri. Setiap jenis suguhan dalam media sosial mampu memengaruhi generasi dan menjadi rujukan hingga tuntunan bagi mereka dalam berpikir dan bersikap.

Indonesia dengan ideologi kapitalisme telah melahirkan sistem pendidikan sekuler. Sistem pendidikan ini hanya fokus pada pembangunan secara fisik, seperti prestasi akademik sebagai tolok ukur generasi yang patut dibanggakan dan mengabaikan sisi pembentukan kepribadian generasi. Jadi, bukan hal yang aneh apabila kualitas mental generasi saat ini rapuh dan tidak sedikit yang minim adab.

Korban bullying dengan mental rapuhnya hanya mampu memendam segala perasaan sakit hati sehingga menjadi bom waktu dalam dirinya. Apabila tidak segera ditangani, maka tindakan amoral, bahkan radikal pun bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

Generasi dengan minim adab tidak mampu meletakkan diri, baik dalam berpikir dan bersikap terhadap orang lain. Mereka hanya berambisi untuk menjadi yang terkuat, diakui, dan disegani hanya mengandalkan usaha dominasi meskipun harus menzalimi orang lain.

Lain halnya, apabila dunia pendidikan menerapkan sistem pendidikan Islam. Dalam Islam, tujuan pendidikan adalah membentuk generasi berkepribadian Islam. Proses pendidikan yang dilakukan bukan hanya sekadar sambil lalu dan tidak fokus pada akademik semata. Namun, dilakukan secara intensif dan fokus pada penguatan akidah Islam sebagai pola dasar pendidikan.

Dengan demikian, akan terbentuk pola pikir dan pola sikap yang Islami sehingga generasi mampu menghadapi, menjalani, dan menyelesaikan permasalahannya dengan baik dan benar. Setiap pikiran dan tindakan yang muncul dalam diri mereka selalu dikaitkan pada nilai-nilai maknawi (salah dan benar menurut Islam) dan ruhiyah (pahala dan dosa) sebagai cerminan bahwa semua manusia adalah hamba Allah Swt. yang mempunyai kedudukan sama di hadapan Allah Swt. dan mempunyai kewajiban mentaati syariat Islam.

Selain itu, negara mempunyai kewajiban menjadi penjamin utama dalam pendidikan untuk umat, yakni dengan pembinaan moral pada generasi hingga pemberian perlindungan sosial dari kezaliman yang menimpa mereka. Sistem seperti inilah yang dibutuhkan dalam kehidupan, standar perbuatan adalah karena Allah Swt. bukan karena pihak tertentu, sebab tujuannya adalah menciptakan kemaslahatan untuk seluruh umat, bukan umat tertentu. Wallahu a’lam

Suyatminingsih, S.Sos.I
Surabaya, Jawa Timur [CM/Na]

Views: 0

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *