CemerlangMedia.Com — Permasalahan kenakalan remaja yang kian merajalela menjadi sorotan serius bagi kita semua. Kasus-kasus seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, bullying, dan perilaku asusila sering kali menghiasi halaman berita, memicu kekhawatiran akan masa depan bangsa.
Tidak dapat dimungkiri, kenakalan remaja adalah cermin dari berbagai masalah sosial yang lebih luas. Keadaan keluarga yang tidak harmonis, kurangnya perhatian dan bimbingan dari orang tua, pengaruh lingkungan yang negatif, hingga akses tidak terbatas terhadap konten media sosial dan internet yang merusak, semuanya berkontribusi terhadap perilaku menyimpang di kalangan remaja. Situasi ini diperburuk oleh minimnya fasilitas publik yang mendukung kegiatan positif remaja, membuat mereka terjebak dalam lingkaran kenakalan.
Penanganan kenakalan remaja memerlukan pendekatan yang holistik dan multidisiplin, memahami bahwa akar masalahnya sangat kompleks. Keterlibatan orang tua dalam pengawasan dan pendidikan karakter menjadi kunci pendidikan dan pembinaan dari usia dini.
Rasulullah saw. pernah bersabda, “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk salat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika tidak melaksanakannya) ketika mereka berumur sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka.” (HR Abu Dawud).
Untuk mengatasi persoalan kenakalan remaja memerlukan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan peran aktif dari individu, keluarga, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan. Hanya dengan kembali kepada ajaran Islam yang mengutamakan ilmu, akhlak, dan pergaulan yang berdasarkan Al-Qur’an dan Sunah, kita dapat membentuk generasi muda yang tangguh, beriman, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Mari kita bersama-sama berupaya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan pengembangan remaja kita sesuai dengan nilai-nilai Islam. Mari kita berkolaborasi untuk masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda kita.
Muhammad Naurval Gafari
(Siswa SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan)
Samuda, Kalimantan Tengah [CM/NA]
