Menakar Dampak Buruk Media Sosial di Era Digital

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Negara memiliki kewenangan untuk membatasi dan menghapus konten-konten yang tidak bermanfaat maupun menjadikannya ajang kemaksiatan. Berharap ada perbaikan seiring dengan bertambah cerdasnya masyarakat dalam bermedia sosial, sebab apa pun aktivitas yang dilakukan manusia ada pertanggungjawabannya di hadapan Allah Swt..

CemerlangMedia.Com — Seiring kemodernan zaman, era digital saat ini sungguh tidak dapat dihindari. Penggunaan internet dan aktivitas media sosial menjadi kebutuhan dan pelarian sejenak dari kerumitan kehidupan yang dihadapi masyarakat melalui ketergantungan pada ponsel pintar.

Hal ini ditangkap oleh industri digital kapitalis yang menjadikan media sosial sebagai alat untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya melalui platform-platform bisnis dan berbagai macam konten-konten yang disuguhkan untuk masyarakat. Digitalisasi saat ini sangat berdampak pada masyarakat, terutama generasi Z, baik dampak secara positif maupun negatif.

Di antara dampak positif medsos, yaitu masyarakat dapat mengakses dengan cepat dan mudah berbagai informasi yang diperlukan, bahkan menjadi sarana untuk mempromosikan bisnis. Adapun dampak negatifnya sangat jelas terasa, media sosial menjadi salah satu penyebab gangguan kesehatan mental masyarakat, menumbuhkan sikap asosial, individualistis, materialistis, rasa rendah diri, pesimis, dan membuat tekanan hidup makin berat.

Tidak bisa dimungkiri, pasar-pasar tradisional ataupun modern saat ini mengeluh sepi semenjak jual beli dapat dilakukan customer cukup dari rumah dengan modal ponsel. Akhirnya, mau tidak mau, para pedagang harus mengikuti pola zaman, memasarkan produk secara online dan pembayaran berbasis e-money. Perubahan pola yang tidak mudah, terutama bagi masyarakat yang gagap teknologi.

Fenomena yang terjadi pada era digital saat ini merupakan akumulasi berulang akibat dari sistem kehidupan sekuler kapitalisme yang mengubah cara pandang masyarakat tentang kehidupan. Menggeser fitrah manusia sebagai hamba Allah dan makhluk sosial.

Media sosial menjadikan manusia sangat ramah di dunia maya, tetapi tidak demikian di dunia nyata. Media sosial menjadi alat penjajahan untuk memanipulasi informasi yang memengaruhi opini publik dan kepentingan politik, yaitu perang pemikiran dan peradaban.

Islam sebagai agama yang sempurna telah mengatur secara menyeluruh kehidupan manusia. Tujuan penciptaan manusia adalah beribadah pada-Nya. Tujuan ini menjadi identitas seorang muslim yang harus tertanam kuat. Dengan menerapkan akidah dan syariat Islam secara kafah dalam kehidupan, maka masyarakat akan menjadikan Islam sebagai identitas hidupnya, tidak terbawa arus kehidupan yang dipaksakan oleh sistem kapitalisme.

Islam menjadikan media sosial sarana mengedukasi umat untuk menebarkan kebaikan dan dakwah amar makruf nahi mungkar. Media sosial akan mempermudah akses rakyat terhadap tehadap layanan publik, kritik dan saran yang ditujukan kepada penguasa dan pejabat pemerintah. Dakwah Islam juga bisa tersebar luas melalui media sosial.

Media sosial dalam sistem Islam dimanfaatkan untuk memberdayakan generasi muda, menyalurkan potensi-potensi besar mereka dengan melakukan ketaatan, menuntut ilmu, berdakwah, dan berkarya untuk kebaikan dan kemaslahatan umat di masa depan. Untuk itu, penting bijak menggunakan media sosial agar menjadi wasilah mendapat maupun menebar kebaikan. Dalam hal ini, negara wajib bertanggung jawab penuh atas segala konten di media sosial.

Negara memiliki kewenangan untuk membatasi dan menghapus konten-konten yang tidak bermanfaat maupun menjadikannya ajang kemaksiatan. Berharap ada perbaikan seiring dengan bertambah cerdasnya masyarakat dalam bermedia sosial, sebab apa pun aktivitas yang dilakukan manusia ada pertanggungjawabannya di hadapan Allah Swt..

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” (QS Al-Hujurat: 6).

Wallahu a’lam

Pusparini [CM/Na]

Views: 15

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *