CemerlangMedia.Com — Minyak merupakan sembako (sembilan bahan pokok) yang keberadaannya sangat dibutuhkan masyarakat. MinyakKita adalah salah satu merk yang dikeluarkan pemerintah sebagai solusi minyak murah untuk rakyat dengan tujuan masyarakat dapat menjangkaunya. Akan tetapi faktanya hari ini MinyaKita dijual dengan harga di atas HET (harga eceran tertinggi). Tentu kebijakan ini membuat rakyat kecewa.
Seperti yang terjadi di pasar baru Bekasi, Senin (29-5-2023) produk MinyaKita hanya tersedia di beberapa lapak, itupun tidah banyak. Salah seorang pedagang sembako hanya bisa menyediakan 2 dus MinyaKita dalam seminggu. Itupun didapatkan dari tangan ketiga yang tentunya dengan harga lebih mahal dari pada agen sehingga harus menjual di atas HET. Pedagang mengaku tidak membeli di agen karena adanya bundling. Jadi harus membeli barang yang lain untuk mendapatkan MinyaKita (5-6-2023).
Sistem bundling ini menyebabkan kelangkaan minyak kembali terjadi. Kalaupun ada harganya mahal. Padahal di lapangan MinyaKita keluaran pemerintah sangat diminati masyarakat karena murah. Sayangnya pengelolaan diserahkan kepada swasta sehingga menjadikan salah sasaran. Harga murah yang seharusnya bisa langsung dinikmati masyarakat akhirnya hanya angan belaka, malah dinikmati oleh segelintir orang mempunyai uang.
Kelangkaan bahan pangan dan melejitnya harga bahan pokok, bukan hanya kali ini terjadi tetapi terus berulang secara sistemik. Selama sistem kapitalis liberalisme masih dipertahankan, maka umat akan semakin sengsara. Sebab barang-barang yang menguasai hajad hidup orang banyak boleh dikelola swasta. Oleh karenanya, hanya segelintir orang saja yang bisa menikmatinya.
Berbeda dengan sistem Islam. Negara sebagai pengatur urusan umat, salah satunya ketersediaan pangan. Negara tidak hanya sebagai regulator tetapi menetapkan distribusi sehingga rakyat mudah mengakses dan memenuhi kebutuhannya. Negara juga menjamin tersedianya lapangan pekerjaan guna mengatasi pengangguran sehingga kesejahteraan rakyat terjamin. Rakyat bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mudah. Sistem seperti ini hanya bisa diwujudkan oleh negara yang menerapkan aturan Islam secara kafah, sehingga kesejahteraan bagi rakyat bukan ilusi tetapi terbukti.
Yufi Ummu Zakka [CM/NA]
Views: 8






















