Oleh: Yasmira
(Kontributor CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — “Lo, itu kan Asma? Kok dia nggak pake kerudung, ya?” tanya Sandra pada Ayu, sahabatnya. Mereka sedang duduk di taman kampus, menikmati jam istirahat saat melihat Asma berjalan ke kantin.
“Iya. Itu Asma. Ya Allah, masa sih dia buka kerudung?” jawab Ayu heran.
“Ternyata dia pake kerudung kalau mata kuliah agama aja. Ih, nggak nyangka, ya?” lanjutnya sambil mencibir.
“Ya gitu deh, kalau hatinya belum yakin untuk menutup aurat,” timpal Sandra.
“Semoga kita nggak kayak gitu, ya?” tutur Ayu sambil membetulkan kerudungnya.
“Iya. Semoga kita selalu istikamah mengenakan kerudung. Yuk, ah masuk, kita kan ada kuliah Pengenalan Sintaksis,” ajak Sandra.
Lalu dua sahabat itu beranjak menuju ruang kuliah di lantai dua. Saat itulah teman-teman satu kelas mereka melihat Asma berjalan memasuki kelas. Bisik-bisik mulai terdengar membahas penampilan gadis tinggi semampai itu.
“San, coba kamu tanya Asma, kenapa dia lepas kerudungnya?” Ayu menyenggol lengan gadis berkaca mata itu.
“Nggak enak ah! Nanti dipikirnya aku ikut campur urusan orang. Kan terserah dia, mau pake apa nggak, bukan urusan kita, Yu!”
Keesokan harinya, Ayu dibuat tercengang ketika Asma menegurnya dengan ramah, “Hai Ayu, nggak ke kantin? Aku lapar nih, makan yuk!”
“Hai, Asma. Aku bawa bekal sebetulnya, tetapi kalau kamu mau aku temani, boleh saja,” jawab Ayu dengan wajah bingung.
“Kamu kenapa kayak orang linglung gitu sih, Yu?” tanya Asma terkekeh.
“Eh nggak apa-apa! Wah kerudung kamu baru, ya?”
“Ngaco. Nggak kok. Kerudung ini kan udah sering aku pakai. Emang kenapa?”
Ayu menggelengkan kepalanya. Ia berusaha menyimpan rasa heran akan penampilan Asma dengan kerudungnya hari ini.
****
Pagi itu Sandra hadir lebih dahulu di mata kuliah Pengenalan Sastra Indonesia. Tiba-tiba matanya menangkap sosok semampai berjalan memasuki kelas. Mata Sandra melotot karena melihat Asma mengenakan kerudungnya.
Tak kuasa menahan rasa penasaran, ia menghampiri Asma untuk memastikan alasan apa temannya itu selalu membuka dan menutup auratnya.
“Assalamualaikum, Asma,” sapa Sandra ramah.
“Waalaikumsalam. Hi, San!” jawab Asma tersenyum ramah memperlihatkan gigi putihnya.
“Boleh aku tanya sesuatu? Jangan marah ya?” tanya Sandra ragu-ragu.
“Mau tanya apa? Kelihatannya serius banget, San,” jawab Asma tersenyum manis.
Belum sempat Sandra menjawab, Ayu datang bergabung.
“Maaf ya, Ma, kenapa kamu kok pake kerudungnya buka tutup gitu, ya? Maksudku, hari ini kamu pakai, kemarin pakai, tapi dua hari yang lalu kamu ke kampus tanpa kerudung,” Sandra berkata dengan hati-hati, khawatir Asma tersinggung.
Asma tampak bingung. Ia memandang Sandra dan Ayu dengan tatapan penuh tanya dan kening berkerut. Namun, tak lama kemudian ia tergelak, membuat kedua temannya saling pandang. Lalu tanpa banyak bicara, gadis itu mengeluarkan ponsel dan menelepon seseorang.
Sepuluh menit kemudian, Sandra dan Ayu melongo, melihat seorang gadis cantik dengan rambut berombak datang sambil tersenyum. Wajahnya sama persis dengan wajah Asma, hanya saja ia belum menutup aurat.
“Perkenalkan, San, Yu, ini Alma, saudara kembarku. Ia baru datang dua hari yang lalu dan akan kuliah juga di sini,” ujarnya tersenyum geli. “Alma memang belum pakai kerudung.”
Sandra dan Ayu tak mampu berkata-kata. [CM/NA]
