Oleh: Ahmad Pauzan
(Siswa SMAN 1 Mentayan Hilir Selatan)
CemerlangMedia.Com — Namaku Ahmad Pauzan, orang-orang biasa memanggilku “Ozan”. Aku memilih jurusan IPS di SMA Negeri 1 Mentaya Hilir Selatan.
Hari pertama dinyatakan sebagai bagian dari warga SMA Negeri 1 Mentaya Hilir Selatan adalah campuran antara kegembiraan dan kecemasan tentang lingkungan baru yang akan aku jalani. Wajahku dipenuhi dengan raut penasaran dan semangat untuk menjelajahi dunia baru yang menanti. Akan tetapi, saat itu pembelajaran hanya dilakukan secara daring dikarenakan adanya pandemi covid-19.
Saat pembelajaran berlangsung melalui zoom, aku melihat wajah teman-teman baru yang belum aku kenali. Namun, seiring berjalannya waktu, akhirnya tibalah hari yang paling aku nantikan, yaitu belajar tatap muka di sekolah. Saat itu pandemi covid-19 masih ada sehingga tidak memungkinkan untuk kami berada dalam satu ruangan dengan jumlah 30 lebih siswa. Jadi, di dalam satu kelas dibagi menjadi 2 sesi. Aku masuk pada sesi 1 karena namaku yang memang sejak dahulu selalu berada di nomor presensi teratas. Saat memasuki area sekolah, aku diarahkan untuk mengecek suhu tubuh sebelum memasuki ruang kelas.
Saat masuk ke dalam ruang kelas, aku melihat kursi yang terpisah satu sama lain dengan jarak yang cukup, mengingatkanku bahwa kita harus menjaga jarak untuk mengurangi risiko penularan virus. Wajah-wajah di sekelilingku tersembunyi di balik masker, membuatku sulit untuk mengetahui ekspresi mereka.
Namun, meskipun kami harus menjaga jarak, aku merasa ada kebahagiaan dalam senyuman dan mata mereka yang memancarkan semangat untuk menjalani tahun ajaran baru ini. Saat tibanya jam istirahat, kami saling berkenalan dan menyapa dengan ramah, aku merasa hari pertama tatap muka cukup menyenangkan.
Waktu berlalu dengan cepat. Aku mulai terbiasa dengan rutinitas sekolah, menyesuaikan diri dengan lingkungan baru ini. Aku juga mengikuti kegiatan-kegiatan di luar kelas yang membuatku merasa hidup, contohnya aku memilih mengikuti ekstrakurikuler sepak bola.
Seiring berjalannya waktu, kami pun hadir ke sekolah bersama-sama, tidak ada lagi sesi 1 dan sesi 2 seperti sebelumnya. Kami merasa senang dan mulai mengakrabkan diri dan akhirnya sampai pada waktu kami sudah saling mengenal satu sama lain.
Tibalah waktu menjelang akhir sekolah, terselip rasa sedih yang sulit diungkapkan. Bagaimana mungkin waktu berlalu begitu cepat, membuatku harus menghadapi kenyataan bahwa hari-hari yang selalu dipenuhi dengan canda tawa di ruang kelas dan perjalanan sekolahku akan segera berakhir. Aku tahu bahwa setiap tawa, tangisan, dan pertengkaran, adalah bagian dari kenangan yang akan aku bawa selamanya.
Aku sadar, betapa berharganya setiap momen yang telah aku habiskan di sekolah ini. Meskipun belum memasuki hari kelulusan, aku merasa bahwa sekolah ini telah memberiku bekal yang berharga untuk menghadapi masa depan. Aku tahu bahwa apa pun yang terjadi selanjutnya, aku akan selalu mengingat pelajaran dan nasihat yang telah diberikan guru dan pengalaman yang telah aku dapatkan di sekolah ini.
Aku tahu bahwa meskipun perjalanan ini akan segera berakhir, petualanganku untuk menjalani berbagai tantangan baru masih akan terus berlanjut di masa depan. Untuk itu, aku bersyukur karena sekolah ini telah membentukku menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan hati yang penuh harap, aku akan melangkah menuju kehidupan baru yang menantang di masa depan. Aku tahu bahwa setiap pengalaman baru akan membentukku menjadi pribadi yang lebih kuat. [CM/NA]
