Oleh: Maman El Hakiem
(Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Persoalan Palestina seolah makin dikerdilkan hanya sebatas perseteruan antara Hamas dan Israel. Untuk itu kaum muslimin harus disadarkan kembali bahwa penjajahan Israel di bumi Syam tersebut adalah ulah dua kekuatan negara besar, yakni Inggris dan Amerika pasca perjanjian Sykes-Picot pada 1916 yang membuat Palestina yang semula menjadi bagian Kekhalifahan Turki Utsmani berpindah tangan dalam kendali Inggris.
Sementara Amerika Serikat yang dari awal merancang negara Israel di tanah Palestina sejak 1948, merupakan pendukung utama entitas Yahudi tersebut yang kini sedang menggempur wilayah Gaza habis-habisan. Sebabnya, militan Hamas telah berhasil menerobos kawasan yang dikuasai Israel bahkan mampu meluncurkan ribuan rudalnya pada Sabtu (7-10-2023) yang mereka namakan operasi “Badai Al Aqsa”. Operasi tersebut membuat terkejut Israel karena selama ini memiliki pertahanan rudal yang canggih bernama iron dome.
Peristiwa tersebut sontak membuat wajah Israel memerah dan marah dengan kembali melancarkan serangan untuk membumi hanguskan Gaza yang selama ini dikuasai Hamas. Masyarakat dunia tentu banyak yang termakan isu propaganda Israel, terlebih lagi peran Amerika yang selalu membuat framing jahat bahwa Hamas sebagai organisasi teroris nomor satu dunia.
Sekali pun isu Palestina sering dikerdilkan, tetapi tidak untuk masyarakat muslim yang memiliki kesadaran politik yang cerdas. Mereka akan terus menuntut Israel untuk hengkang dari bumi Palestina karena sejatinya Israel adalah penjajah yang telah merampas tanah milik kaum muslimin. Lebih dari itu, tindakan Israel telah di luar batas nilai kemanusiaan yang seharusnya dihukum berat oleh pengadilan internasional.
Berbagai tuntutan tersebut kini disampaikan dalam berbagai aksi bela Palestina di berbagai kota, termasuk Aliansi Masyarakat Muslim Majalengka yang menggelar aksi dengan membentangkan puluhan poster dan spanduk pada Jumat (13-10-2023).
Dalam kesempatan tersebut, hadir menyampaikan orasi, seorang Cendekiawan Muslim, Dr. Nurhilal Ahmad, M.Si., dikatakan beliau bahwa persoalan Palestina harus didudukkan kembali sebagai persoalan kaum muslim seluruh dunia. Oleh karenanya, solusi untuk penyelesaian Palestina tidak lain harus ada dukungan lembaga negara berupa kekuatan militer dari negara-negara muslim dan ditegakkannya institusi negara yang akan menjaga negeri-negeri kaum muslim dari segala bentuk penjajahan. “Negara tersebut tidak lain adalah Khil4f4h Islamiah,” imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan tokoh pengusaha muslim, Amas Abu Showa bahwa kepedulian terhadap Palestina harusnya bukan sekadar minimalis berupa kecaman, melainkan tindakan nyata yang dilakukan negara dengan mengirim bantuan militer karena faktanya yang terjadi di Palestina adalah penindasan rakyat biasa oleh mereka yang bersenjata.
Pada gelaran aksi tersebut, tidak hanya diwarnai banyaknya poster yang mendapat sambutan simpatik masyarakat yang mendukung jalannya acara, juga dibacakan beberapa poin tentang pernyataan sikap peserta aksi di antaranya, kemerdekaan hakiki rakyat Palestina bukanlah dengan solusi dua negara (two state solution) karena hal itu sama saja dengan mengakui keberadaan entitas penjajah.
Kemerdekaan hakiki rakyat Palestina akan terwujud sempurna dengan bersatu dan bangkitnya umat Islam dalam naungan Khil4f4h Islamiah yang akan menggerakkan umat Islam dan tentara-tentara gagah perkasa dari umat Islam untuk melancarkan jihad fii sabilillah pada entitas penjajah Yahudi dan negara-negara Barat pendukungnya.
Wallahu a’lam bisshawwab. [CM/NA]
