Oleh: Novida Sari, S.Kom.
(Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com, Ketua Majelis Taklim Islam Kaffah Mandailing Natal)
CemerlangMedia.Com — Penerimaan orang berbeda ketika menerima kebaikan. Ada yang langsung beriman, ingkar, atau berpura-pura dalam kemunafikan. Allah mengabadikan sikap orang munafik dan cara menyikapi mereka dalam surah An-Nisa: 61-63,
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْـزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُودًا
Artinya: “Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang telah diturunkan Allah dan kepada hukum Rasul,” kamu akan melihat orang munafik itu menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) mu.” (TQS An-Nisa[4]: 61).
Topeng Kemunafikan
Hampir semua para pemimpin muslim hari ini bersikap manis, seolah-olah peduli dengan muslim P4l3stin4. Ada yang mengutuk, mengancam, dan menyerukan sikap boikot terhadap produk tertentu yang pro kepada entitas Yahudi penjajah.
Kalau saja para pemimpin kaum muslim hari ini lebih berani, sungguh, entitas Yahudi bukanlah apa-apa karena kenyataannya, kebutuhan minyak mereka dipasok dari dua negeri muslim, yakni Kazakhstan dan Azherbaijan (Internasional.republika.co.id, 10-11-2023). Minyak Kazakhstan dan Azherbaijan ini sampai ke entitas Yahudi melalui pipa Baku—Ceyhan dan Kirkuk—Ceyhan yang melintasi Turki.
Meskipun punya peran untuk menghentikan transfer energi ke penjajah entitas Yahudi, tetapi mereka tetap bungkam dan membiarkan pipa-pipa itu tetap berada di wilayahnya sekaligus membiarkan minyak tetap dialirkan ke jantung entitas Yahudi. Bahkan kebutuhan vital air bersih entitas Yahudi juga dipasok dari negeri muslim Yordania.
Seandainya keempat negeri muslim ini menghentikan pasokan air bersih, minyak, dan menutup saluran pembawa minyak ke Isr43l, apa yang akan terjadi? Sebagaimana tindakan berani yang dilakukan oleh Rusia yang menyetop pasokan gas ke Eropa beberapa waktu lalu (republika.id, 22-6-2022). Terlihat Eropa tak bisa berkutik. Hal ini harusnya mampu membuat kaum muslim menunjuk batang hidung para pemimpin muslim yang manis di depan media, seolah-olah berpihak kepada negeri yang seakidah dengannya. Padahal melakukan kemunafikan, yakni bekerjasama dengan musuh di belakang. Kejadian di Gaza telah membuka topeng kemunafikan para penguasa kaum muslim.
Fajar Kemenangan
Hari ini kaum muslim memang kalah dan terpecah. Namun, keyakinan akan datangnya kemenangan dan kembalinya Khil4f4h yang dijanjikan akan senantiasa diperjuangkan oleh orang-orang mukhlis yang kokoh dan mencintai dakwah karena Allah. Ketika masa itu tiba, orang-orang munafik ini akan datang seolah-olah mereka cinta Islam, cinta kebenaran.
Seperti yang disebutkan oleh Allah Swt.,
فَكَيْفَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ ثُمَّ جَاءُوكَ يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ إِنْ أَرَدْنَا إِلَّا إِحْسَانًا وَتَوْفِيقًا
Artinya: “Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: “Demi Allah, sekali-kali kami tidak menghendaki melainkan dengan penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna.” (TQS An-Nisa[4]: 62).
Jelas, ayat ini menjawab sikap kemunafikan yang mereka lakukan atas kepentingan dunia yang semu. Kelak, seribu satu alasan akan diberikan untuk menutupi kemunafikannya. Hari ini mereka mampu mengeluarkan undang-undang pelarangan doa qunut untuk P4l3stin4 (tribunjakartaofficial, 19-11-2023). Kelak, mereka akan mengeluarkan alasan demi alasan pembelaan.
Hari ini mereka diam-diam memasok Ukraina dengan senapan berat untuk melawan Rusia (internasional.sindonews.com, 4-10-2023), tetapi hanya mengancam menyeret entitas Yahudi ke pengadilan Internasional. Kelak, mereka akan mengeluarkan alasan demi alasan pembelaan.
Pada hari bersatunya kaum muslimin, sikap pada pemimpin muslim munafik harus ditolak dengan jelas dan tegas, sebagaimana firman Allah Swt.,
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللَّهُ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُل لَّهُمْ فِي أَنفُسِهِمْ قَوْلًا بَلِيغًا
Artinya: “Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.” (TQS An-Nisa[4]: 63).
Sebagaimana dahulu, saat orang-orang munafik datang kepada Rasulullah saw., maka Rasululullah saw. mengatakan فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ , tolaklah mereka. Tolak dengan kata-kata yang بَلِيغًا bermakna, kata-kata yang tegas, jelas, dan menusuk jantung karena orang-orang munafik ini tidak akan memahami kata-kata kinayah (majas) atau sindiran.
Hari kemenangan ini pasti datang. Sepasti bersinarnya mentari di ufuk timur, meskipun dunia tengah berada dalam pekatnya kehidupan karena ketiadaan Islam sebagai aturan. Melalui peristiwa yang terjadi di P4l3stin4 hari ini, seharusnya kaum menyadari betapa berbahayanya umat Islam dalam kepemimpinan kaum munafik.
P4l3stin4 telah membuka aib dan topeng mereka, tinggal sikap gerilya para pengemban dakwah yang akan menyeimbangi makar kepentingan mereka. Hingga Allah memberikan kemenangan kepada para pengemban dakwah bersama dengan kaum muslim di seluruh penjuru dunia. [CM/NA]
