Oleh: Sumiati
Aktivis Dakwah Muslimah
Keberadaan negara yang menerapkan aturan Islam adalah mutlak dan wajib diperjuangkan oleh seluruh kaum muslimin. Negara Islam, yakni Daulah Khil4f4h akan menjadi perisai dan pelindung umat. Negara tidak akan membiarkan harta, darah, dan jiwa umat tumpah sia-sia. Negara akan menjadi garda terdepan untuk membela kaum muslim yang ditindas oleh penjajah.
CemerlangMedia.Com — Brutal dan biadab! Itulah sebutan yang pantas bagi Zi*nis Yahudi. Hingga Januari ini, jumlah korban genosida sejak (7-10-2023) di Gaza telah mencapai 46.600 jiwa, sementara 108 ribu orang lainnya terluka. Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak. Tidak hanya itu, militer Isra3l memaksa staf dan pasien untuk pindah dari Rumah Sakit Kamal Adwan ke RS Indonesia di bawah ancaman serangan, beberapa hari sebelum pasukan Isra3l menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan dan menahan direktur rumah sakit tersebut (antaranewa.com, 5-1-2025).
Ribuan bom dengan berat ribuan ton yang dijatuhkan oleh Zi*nis Isra3l sudah tidak terhitung lagi. Belum lagi bom fosfor yang digunakan militer Isra3l, walaupun sudah dilarang penggunaannya di medan perang karena efeknya yang sangat dahsyat dan berbahaya.
Rumah sakit kewalahan menangani korban yang terus berdatangan. Banyak pasien dibiarkan terbaring di lantai karena tidak adanya ruang dan pasokan medis yang memadai.
Tidak hanya itu, penderitaan warga Palestina makin bertambah dengan hancurnya berbagai fasilitas, seperti air bersih dan listrik. Zi*nis menutup rapat-rapat kekejaman ini dari media dan berdalih ingin memusnahkan pasukan Hamas sebagai teroris yang dapat mengancam Isra3l.
Kebohongan Yahudi
Klaim kaum Yahudi yang menyatakan bahwa apa yang mereka lakukan terhadap Palestina adalah sebagai bentuk pembelaan diri sesungguhnya adalah kebohongan belaka. Nyatanya, setiap hari mereka melakukan penggusuran dan pengusiran serta pembunuhan terhadap rakyat Palestina, termasuk membunuh anak-anak, kaum wanita, dan lansia yang lemah.
Klaim mereka atas Palestina sebagai tanah yang dijanjikan Tuhan adalah kebohongan besar. Pernyataan itu sesungguhnya adalah kedustaan belaka yang dikarang oleh pendiri Yahudi, Theodor Hezl. Pada hakikatnya, mereka adalah para penjajah keji. Tidak ada satu pun ayat, baik dalam kitab suci terdahulu maupun dalam Al-Qur’an yang menyatakan bahwa tanah Palestina adalah tanah yang dijanjikan Tuhan.
Kaum Zi*nis Yahudi mendapatkan tanah Palestina lewat bantuan Inggris dan Prancis melalui perjanjian Sykes Picot. Kedua negara tersebut mendukung pembentukan negara Yahudi di Palestina. Kedua negara ini bersengkongkol untuk ‘menyembelih’ Khilafah Utsmaniyah, lalu menjadikan tanah Palestina sebagai harta rampasan dan mendirikan Isra3l di sana.
Solusi Hakiki Pembebasan Palestina
Palestina hanya bisa dibebaskan dengan jihad fi sabilillah, sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Said bin Ali Wahf Al-Qur’an Qathani dalam kitab Al-Jihad fii Sabilillah,
“Jika musuh telah memasuki salah satu negeri muslim, maka fardu ‘ain atas penduduk negeri tersebut untuk memerangi musuh dan mengusir mereka. Wajib hukumnya bagi kaum muslimin untuk menolong negeri itu jika penduduknya tidak mampu mengusir musuh. Hal itu dimulai dari terdekat kemudian yang terdekat.”
Berdasarkan hukum ini, wajib bagi kaum muslim di wilayah terdekat dengan Palestina, seperti Yordania, Mesir, Libanon, dan Suriah untuk mengusir kaum Yahudi dengan mengirimkan pasukan ke sana. Inilah syariat jihad di dalam Islam. Haram bagi negeri-negeri muslim itu untuk berdiam diri atau hanya mengecam.
Jihad adalah solusi bagi agresi Zi*nis Isra3l atas tanah Palestina. Hal ini seharusnya menjadi sesuatu yang mudah. Pasalnya, kekuatan militer negeri-negeri muslim, seperti Mesir, Suriah, dan Yordania secara perhitungan, jauh di atas kekuatan kaum Yahudi.
Sebagai perbandingan, pasukan militer Yahudi (IDF) hanya berjumlah 169.500 orang dengan 1300 tank. Adapun kekuatan militer Mesir adalah 450.000 personil militer aktif, tank perang 2.16 ribu, dan 5.7 ribu kendaraan perang. Apalagi jika negeri-negeri muslim lainnya bersatu, dengan izin Allah Swt. kekuatan entitas Yahudi akan hancur lebur.
Namun, pada faktanya, negeri-negeri muslim malah berkhianat kepada kaum muslim. Negeri-negeri Islam hanya bisa diam dan mengoceh sambil memberikan kecaman belaka. Seolah-olah mereka tidak pernah membaca firman Allah Swt., “Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian.” (QS Al Baqarah: 191).
Palestina hanya bisa dibebaskan jika Khil4f4h berdiri untuk melindungi tanah yang Allah Swt. berkahi itu. Khalifah akan mengusir para penjajah dari negeri-negeri Islam.
Saat Palestina masuk ke dalam pelukan dan perlindungan kaum muslim pada masa kekhalifahan Umar bin Al Khatthab ra., Amirul Mukminin Umar bin Al Khatthab ra. menandatangani perjanjian Umariyah bersama uskup Yerusalem Sofronius. Di antara klausulnya adalah tidak mengizinkan seorang Yahudi pun tinggal di tanah Palestina.
Khil4f4h pula yang membentengi Palestina untuk terakhir kali dari tipu daya gembong Yahudi, Theodor Hertzl. Pada saat itu Hertzl merayu Sultan Abdul Hamid II dan mencoba menyogok khalifah dengan uang yang sangat banyak dan berjanji akan melunasi utang-utang Khil4f4h Utsmaniyah. Akan tetapi, harga diri dan ghirah Islam Sultan Hamid II amat tinggi. Ia menolak tawaran itu, bahkan meludahi Hertzl.
Oleh karena itu, keberadaan negara yang menerapkan aturan Islam adalah mutlak dan wajib diperjuangkan oleh seluruh kaum muslimin. Negara Islam, yakni Daulah Khil4f4h akan menjadi perisai dan pelindung umat. Negara yang menerapkan aturan Islam tidak akan membiarkan harta, darah, dan jiwa umat tumpah sia-sia. Negara akan menjadi garda terdepan untuk membela kaum muslim yang ditindas oleh penjajah. [CM/NA]
