Karya. Qothrun Nadda
(Penulis Cilik CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Hai… Kenalin, aku Qothrun Nadda, biasa dipanggil Nadda. Aku berumur 11 tahun, duduk di kelas 5 SD Muhammadiyah Payaman, Magelang. Rupanya Ramadan kali ini seru, karena banyak hal yang menyenangkan, misalnya ngabuburit, takjilan, bukber, tarawih, dan tadarus Al-Qur’an. Menurutku, yang paling seru adalah takjilan atau pesantren Ramadan di masjid yang dilanjutkan dengan buka bersama bareng teman-teman.
Pagi hari pun tiba. Setelah sahur, aku salat Subuh di masjid, lalu dilanjutkan dengan baca Al-Qur’an di rumah, setelah itu aku nonton TV. Tak terasa aku ketiduran sampai pukul 07.00. Rasanya masih ngantuk banget, tapi kata ibuku, di bulan Ramadan nggak boleh males-malesan, harus dibuat semangat karena Ramadan adalah bulan keberkahan. Jika kita berbuat baik, insyaallah kita dapat pahala.
“Jadi termotivasi dong, untuk berbuat baik dan tidak males-malesan?” ucap ibu.
“Iya, Bu…” ucapku.
Biasanya, bangun tidur aku duduk sebentar sambil menonton TV lagi. Ternyata aku terlena dengan menonton TV. Pukul 09.00 aku baru tersadar. Aku bergegas mandi. Badan jadi seger dan gak males lagi. Aku coba lihat meja belajarku. Aku kepikiran mau membuat tempat untuk karet dan penjepit rambut, karena aku belum punya. Aku mau membuatnya dari kardus. Di waktu luang, aku suka banget bikin-bikin ato DIY barang-barang, ini jadi inspirasi baru untukku.
Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 11.30. Aku sudah gak sabar untuk ikut takjilan nanti sore. Di pesantren Ramadan itu banyak kegiatan yang seru dan menarik karena diajari sesuatu yang belum tentu aku tahu. Nah… aku jadi dapat ilmu-ilmu baru.
Waktu sore tiba. Aku mandi, salat Ashar, kemudian berangkat ke masjid. Masjid sudah ramai. Banyak teman-teman yang sudah berkumpul di sana. Tak lama acara takjilan dimulai. Aku dan kawan-kawan membaca Asmaul Husna. Setelah itu aku dan teman-teman sekelompokku, kelas 4, 5, dan 6 duduk melingkar menunggu guru yang akan mengisi materi. Aku nggak sabar untuk belajar hal baru. Setelah menunggu beberapa lama, gurunya datang. Insyaallah seru nich… Aku dan teman-teman bakalan meramaikan rumah Allah, masjid, dengan mengikuti kegiatan yang ada.
“Assalamu’alaikum wr wb…” ucap pak guru.
“Wassalamu’alaikum wr wb…” jawabku dan teman-teman.
“Apakah anak-anak tahu apakah akidah akhlak itu?” tanya pak guru.
“Hmmm… apa yaa… “ anak-anak menyahut.
“Belum pada tahu yaa…? Baiklah, Bapak jelaskan,” kata pak guru.
Akidah berarti keyakinan, akhlak artinya sikap atau perbuatan,” pak guru menjelaskan.
Mendengarkan penjelasan pak guru, jadi bertambah betul ilmuku tentang Islam. Tidak terasa satu jam berlalu. Kegiatan berganti dengan game-game yang seru. Panitia kegiatan memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah diberikan guru. Saatnya menjawab pertanyaan.
“Angkat tangan yang siap menjawab yaa… “kata kakak panitia.
“Oke…”jawabku dan teman-teman.
“Apakah akidah akhlak itu?” tanya kakak panitia.
Aku langsung angkat tangan dan menjawab, “Akidah itu keyakinan, akhlak itu sikap.”
“Betul… Boleh ke luar,”ucap kakak panitia.
Aku ke luar dari kelompok dan duduk di serambi masjid untuk menunggu waktu buka. Inilah waktu yang tak terlupa ketika mengikuti takjilan. Rasa kebersamaan muncul pada diriku dan teman-teman saat menunggu waktu berbuka bersama teman-teman. Aku jadi selalu kangen dengan buka bersama di bulan Ramadan. Adzan berkumandang, kami bersama-sama membaca, “Allaahumma laka sumtu wabikaa aamantu wa’alaa rizqika afthartu birahmatka yaa arhamarraahimiin.”
Alhamdulillaah… setelah minum teh manis, rasa haus di tenggorokan menjadi lega. Setelah makan snack, kami semua salat Maghrib berjamaah. Setelah itu acara dilanjutkan dengan makan besar bersama. [CM/NA]
