Penerapan Islam akan terwujud dalam naungan Khil4f4h Islamiah. Oleh karenanya, akan terbentuk pribadi yang bertakwa dan didukung dengan sistem pendidikan yang berbasis akidah, didikan keluarga, dan lingkungan masyarakat yang sarat dengan norma-norma Islam serta sistem hukum sebagai sanksi setiap pelanggaran.
CemerlangMedia.Com — Viral, oknum petugas Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan pungutan liar (pungli) di Kota Bekasi, Jawa Barat. Denda sebesar Rp1.500.000 dikenakan kepada seorang supir angkot yang terlambat mengikuti uji kelayakan kendaraan (KIR), padahal sanksi tersebut tidak ada dalam peraturan yang berlaku (19-3-2025).
Sementara itu, kejadian yang melibatkan Polsek Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi juga mewarnai berita. Seorang wanita berinisial S asal Kebumen, Jawa Tengah curhat kepada Petugas Dinas Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bekasi. Dirinya menjadi korban penipuan pekerjaan kemudian melaporkannya ke Polsek Cikarang Barat. Namun, laporan tersebut tidak dapat ditangani karena kekurangan berkas (19-3-2025).
Dua peristiwa yang cukup memprihatinkan. Aparat pemerintah semestinya memberikan pelayanan, tetapi abai atas permasalahan yang dihadapi masyarakat, padahal mereka telah digaji oleh negara untuk melayani kebutuhan masyarakat. Polemik ini bukan sekali dua kali terjadi. Tanggung jawab yang mesti dijalankan terkalahkan dengan ambisi kepentingan pribadi dan sulit diatasi.
Polemik aparat pemerintah ini merupakan dampak kondisi alam sekuler kapitalisme yang menyelimuti negeri. Kondisi yang menjauhkan agama dari kehidupan, membuat mereka menghalalkan segala cara demi materi dan kepentingan pribadi. Sistem aturan negara pun tidak mampu menyelesaikan polemik tersebut.
Lain halnya jika Islam diterapkan. Keimanan dan ketakwaan individu adalah kunci dasar kehidupan. Ditambah lagi dengan syariat Islam yang mengatur masyarakat, akan menutup setiap celah aparat pemerintah melanggar aturan. Mereka yakin, setiap amanah yang diemban akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Tentu saja, penerapan Islam akan terwujud dalam naungan Khil4f4h Islamiah. Pembentukan pribadi yang bertakwa akan didukung dengan sistem pendidikan yang berbasis akidah, didikan keluarga, dan lingkungan masyarakat yang sarat dengan norma-norma Islam serta sistem hukum sebagai sanksi setiap pelanggaran. Alhasil, tidak ada lagi jiwa-jiwa yang haus materi sehingga mencampakkan aturan dan hati nurani.
Aparat pemerintah akan senantiasa menjalankan amanah dengan sikap yang bertanggung jawab. Setiap amanah yang diemban wajib untuk dilaksanakan. Ketakwaan yang akan menjadi tameng perilaku pelanggaran. Mereka yakin bahwa amanah adalah kewajiban. Mereka bertanggung jawab terhadap kemaslahatan umum, bukan kepentingan pribadinya. Allah Swt. berfirman dalam surah al-Anfal ayat 27,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَخُونُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓا۟ أَمَٰنَٰتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”
Wallahu a’lam bisshawab.
Nilma Fitri, S.Si.
Bekasi, Jawa Barat [CM/Na]
