Oleh. Ummu Faiha Hasna
(Kontributor CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Mukmin yang kuat, lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Rasulullah menganjurkan umatnya untuk memiliki badan yang kuat dan juga bersemangat. Tapi ingat ya, Sob, badan sehat dan bersemangat itu, kekuatan semangatnya harus quwwah ruhiyah. Hal ini berguna agar amal saleh yang kita lakukan selama berpuasa dapat menambah semangat ke depannya selepas puasa, sebab ada dorongan dalam diri yang kuat yang lahir dari keimanan kita kepada-Nya.
Nah, Sobat, kekuatan ruhiyah atau yang disebut quwwah ruhiyah ini yaitu kekuatan yang sejatinya lahir dari keimanan kita kepada Allah. Kekuatan ini lahir dari keyakinan bahwa Allah akan mendorong hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh, Sob. Terus, kekuatan ini sesungguhnya ada pada diri setiap muslim, pada saat mereka menjalankan perintah Allah dan kekuatan ini pun adalah yang menjadi penyebab kemenangan kaum muslim pada perang Badar yang terjadi di bulan Ramadan tepatnya pada tahun kedua Hijriyah.
Dalam sejarah, pasukan kaum muslim kala itu hanya berjumlah 313 orang lho. Kalau dibandingkan dengan pasukan kaum musyrikin yang melebihi seribu orang jauh lebih sedikit.
Memang sih, Sob, secara perhitungan fisik mah, bisa jadi kaum muslimin itu jauh lebih lemah karena mereka pada waktu itu sedang menunaikan ibadah puasa. Namun, sob, karena kekuatan ruhiyah yang sudah tertanam dalam diri mereka, maka, dengan seizin Allah kaum muslimin akhirnya dapat mengalahkan pasukan musuh yang jauh lebih banyak dan lebih kuat secara fisiknya.
Sampai-sampai Abdullah bin Rawahah, ketika memotivasi kaum muslimin pada waktu itu kepada yang ragu untuk berjihad pada perang mu’tah karena melihat kekuatan musuh yang lebih besar, beliau pun berkata:
“Duhai kaumku!!! Sungguh perkara yang kalian takutkan yaitu kematian adalah yang menjadi tujuan kalian ke luar berjihad di jalan Allah. Kita tidak memerangi manusia dengan bilangan, kekuatan dan banyaknya jumlah kita. Kita hanyalah memerangi mereka dengan dorongan agama yang menjadi penyebab kemuliaan kita semua. Karena itu, berangkatlah, karena hanya dua kebaikan yang akan kita dapatkan, yaitu menang atau mati syahid?”
Kalau kita harus memilih, pilih menang atau mati syahid, Sob? Jadi dalam Islam itu tidak ada pilihan kalah ya, Sob. Saking pentingnya kekuatan ruhiyah pada diri pasukan kala itu.
Umar bin Khattab radhiyallahu anhu berkata, “Jika kita tidak bisa mengalahkan mereka dengan bekal ketaatan kita kepada Allah, maka mereka seakan mengalahkan kita dengan kekuatan materialnya.”
Dan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 249 hingga 251, Allah berpesan dengan kalam-Nya, bahwa betapa banyak kelompok yang jumlahnya sedikit bisa mengalahkan kelompok yang jumlahnya buaayak. Lho kok bisa? Apa sih gerangan kekuatan kelompok kecil tersebut? Nah, ternyata itulah kekuatan ruhiyah, Sob.
Betapa dahsyatnya kekuatan tersebut pada jiwa orang-orang yang beriman. Sebuah kekuatan besar yang tak bisa ditandingi oleh kekuatan apapun di dunia ini. Kudu diingat ini ya, Sob. Sebab penting banget.
Bagi siapapun yang sedang memperjuangkan kemuliaan Islam dan melanjutkan kehidupan kaum muslimin, maka jangan sampai lupa dengan quwwah ruhiyah ini. Sebab, ini adalah kekuatan utama kaum muslimin dalam mengemban pola pikir dan pola sikap kita, meski musuh-musuh Islam memiliki jumlah yang banyak dan memiliki kekuatan materi yang berlimpah untuk menyerang Islam.
Namun, kekuatan batil itu sejatinya tidak akan ada artinya di bawah kekuatan ruhiyah para penyeru kebenaran.
Allah Ta’ala berfirman dalam surah Al-Lail ayat 11, “Wama yugni ‘anhu maa luhu idza taroddaa.”
“Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.”
Huruf maa di sini bermakna nafi, yakni tidaklah (berguna bagi dirinya harta miliknya apabila ia telah terjerumus) ke dalam neraka. Na’udzubillahimindzalik.
Begitulah, kekuatan materi itu kecil di hadapan Allah, Sob. Kita berharap selalu kepada-Nya, agar quwwah ruhiyyah ini selalu ada dan selalu dibangun di dalam diri kaum muslimin sehingga umat Islam menjadi sangat kuat dan tidak pernah terkalahkan oleh kekuatan musuh. Wallahua’lam bishshawab. [CM/NA]
