Oleh. Maharani Amalia
(Kontributor CemerlangMedia.Com, Aktivis Dakwah)
CemerlangMedia.Com — Pernahkah kamu merasa capek, lelah, dan penat dalam kehidupan? Lalu berulang kali mengucapkan “hidupku tuh susah! Susah banget! Hidup itu capek dan melelahkan! Kenapa hidupku begini saja, tidak ada perubahan!?” Tanpa disadari semesta pun bekerja seperti yang kamu ucapkan, rasa berat dan sesak ketika menghadapi pagi yang cerah, mudah lelah dan rasanya ingin merebah, ditambah dengan kondisi hari ini yang jauh sekali dari nuansa ruhiyah menambah daftar panjang beragam alasan untuk menyerah.
Akan tetapi, tahukah kamu, setiap kata yang terucap secara tidak langsung bersifat afirmasi yang berefek pada diri pribadi. Lalu apakah yang dimaksud dengan afirmasi? Jadi, afirmasi itu adalah sebuah bentuk kalimat pernyataan yang digunakan untuk memperkuat pikiran kita. Teknik yang digunakan dalam afirmasi ialah mengubah persepsi negatif menjadi sebuah makna positif. Dan afirmasi ini menjadi sangat penting untuk mengubah paradigma serta tujuan dan potensi kita lebih efektif. Dari yang sebelumnya ada rasa khawatir yang teramat sangat berubah menjadi rasa kebersyukuran.
Secara sunnatullah, Allah telah menitipkan sebuah potensi pada hambanya bahwa manusia memiliki naluri baqa’ yang memunculkan rasa was-was, khawatir, dan cemas, seperti dalam firman-Nya di surah Al Baqarah: 155, “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan….” Lalu Allah ingatkan di kalimat terakhir dalam ayat yang sama, “Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”
Mengucapkan kalimat afirmasi positif pun tidak langsung berubah seperti sulap, harus ada konsistensi yang kemudian mempengaruhi sikap dan tindakan. Dalam sebuah nilai kesabaran, kita harus menindaklanjuti upaya nyata agar tindakan yang kita lakukan berkolerasi dengan afirmasi yang kita ucapkan. Dalam pengulangan kalimat positif secara terus-menerus, kita mengganti pikiran negatif yang selama ini membekas dalam sejarah kelam di masa lalu, perlahan membentuk pola pikir yang jauh lebih positif.
Yakinlah secara bertahap dengan memupuk rasa percaya pada sebuah asa untuk mencapai tujuan yang diharap. Kesabaran, repetisi/pengulangan, pengorbanan waktu serta komitmen yang bertahap akan membuat kita sampai pada puncak keberhasilan serta meraih energi positif yang menjadi kebiasaan. Allah pun memberikan motivasi kepada hamba-Nya dalam sura Ar Rad: 11, “…Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri….”
Di sini saya akan memberikan beberapa contoh kalimat afirmasi positif yang bisa Anda terapkan serta bisa dicocokkan sesuai dengan keinginan yang diharapkan.
Pertama, hidup saya menantang dan menyenangkan, saya mampu menghadapi semua tantangan.
Kedua, saya memiliki potensi besar dan bisa bermanfaat bagi orang banyak.
Ketiga, saya akan berusaha menjadi pribadi yang lebih kuat, sabar dan berbahagia.
Keempat, kegagalan adalah sebuah pembelajaran agar lebih baik dari sebelumnya.
Kelima, setiap hari saya akan berusaha lebih bijak dalam menghadapi permasalahan.
Keenam, saya akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan tidak terburu-buru mengambil keputusan.
Ketujuh, saya bersyukur, setiap hari Allah beri kesempatan hidup agar saya bisa memperbaiki kesalahan yang lalu.
Kedelapan, saya bersyukur masih ada makanan dan minuman tersedia setiap hari.
Kesembilan, saya berusaha akan memberikan yang terbaik dalam segala hal yang saya lakukan
Kesepuluh, saya memaafkan dan melepaskan diri dari kesalahan di masa lalu.
Dari contoh kalimat tersebut penulis berharap para pembaca bisa termotivasi untuk menjalani harinya agar lebih enjoy menghadapi ujian dan tantangan di dunia dengan usaha maksimal karena sesungguhnya dunia hanya bersifat sementara, tujuan tempat kita pulang dan beristirahat yang abadi hanya ada di surga-Nya kelak. Jadi, mari kita ubah kebiasaan negatif dengan afirmasi positif. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi banyak orang. Aamiin ya rabbal ‘alamiin. [CM/NA]
