Sudah saatnya tangan dan kaki ini begerak nyata melawan Zionis. Sudah saatnya pula pemikiran yang mustanir merancang berbagai strategi untuk melawan mereka.
CemerlangMedia.Com — Di balik media sosial, mata hanya mampu menatap dan sesekali meneteskan air mata melihat kekejaman Zionis laknatullah terhadap saudara seiman kita di Palestina. Hanya itu reaksi yang saat ini diberikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Sesekali terdengar kutukan, tetapi semua itu tidak akan memberikan hasil yang sifgnifikan.
Gelombang bantuan yang terus mengalir untuk warga Paestina tidak bisa menghilangkan kelaparan hingga gizi buruk yang mereka rasakan. Apa yang sebenarnya mereka butuhkan? Kenapa umat ini sekan buta dan tuli hingga terlihat mati suri dan tidak mampu melakukan apa paun kecuali hal di atas.
Memang benar, arus kapitalisme telah menepis kehidupan kaum muslim saat ini. Individualisme dan kecintaan dunia telah mengabaikan tangisan dan jeritan tajam dari para mujahid dan mujahidah di sana. Layaknya tontonan, peperangan dan derita mereka hanya berlalu begitu saja.
Tidak satu pun pemimpin muslim dunia yang berani mengambil sebuah keputusan besar berupa jihad melawan Zionis laknatullah. Jika dianalisis, jumlah penduduk muslim di dunia begitu banyak dan tidak sebanding dengan minoritas Zionis laknatullah. Sungguh, apabila bersatu dengan seruan yang hakiki, maka akan mudah meluluhlantakan Zionis laknatullah.
Namun sayang, itu semua tidak akan terwujud jika belum ada seorang pemimpin yang akan menjalankan roda kepemimpinan berbasis Islam. Pasalnya, pemimpin Islam tidak akan membiarkan nyawa umat Islam melayang tanpa ada alasan syar’i karena nyawa manusia begitu berharga. Oleh sebab itu, pemimpin Islam akan mengerahkan tentara kaum muslimin melawan Zionis laknatullah dengan lentera keimanan dan keberanian yang kokoh, maka mereka akan terkalahkan.
Berbagai sejarah emas telah digoreskan oleh kaum muslimin di masa kejayaan Islam. Gagah berani melawan musuh dan meraih kemenangan dalam melawan kezaliman.
Sudah saatnya tangan dan kaki ini begerak nyata melawan Zionis. Sudah saatnya pula pemikiran yang mustanir merancang berbagai strategi untuk melawan mereka, seperti kekuatan kaum muslimin di saat Perang Ahzab. Pada perang ini, kekuatan kaum muslimin tidak sebanding dengan pasukan Ahzab, tetapi dengan kuasa Allah, pasukan Ahzab harus menanggung rasa malu dan mundur sebelum berperang.
Pasukan Ahzab begitu kewalahan menghadapi kekuatan keimanan dan strategi jitu dari kaum muslimin saat itu. Hal inilah yang sedang umat nantikan. Lahirnya persatuan umat yang akan membentuk tentara muslim pembasmi entitas Yahudi di Palestina.
Putri Rahmi DE, S.ST. [CM/NA]
