Oleh: Najla Aprilliani
(Siswa SMA Negeri 1 Mentaya Hilir Selatan)
CemerlangMedia.Com — PUISI
Gemericik tawa yang riuh menemani kaki kecil di bawah matahari sore
Angin berhembus lembut membelai rambut panjang yang berkibar
Hamparan rumput yang hijau di mana tempat kaki-kaki kecil itu berlarian
Langit biru yang luas terasa seperti kanvas tempat imajinasi berlarian bebas
Bagaikan bianglala yang indah, penuh warna dan harapan
Garis di tanah yang dibuat seakan nyata
Loncat-loncatan tinggi yang selalu dibanggakan
Angin yang berhembus selalu menemani sepanjang permainan
Senja yang ditemani oleh goresan jingga sebagai saksi canda dan tawa tak berkesudahan
Setiap hal kecil terasa seperti keajaiban
Dari berlari mengejar bola hingga memanjat pohon tinggi
Tawa yang digantikan kemurungan ketika lambaian tangan datang
Di mana masa kecil yang dulu kita puja?
Aroma tanah basah setelah hujan
Menjadi saksi pertualangan tak berkehabisan
Kaki kecil yang berlarian tanpa arah, diiringi tawa lepas
Mentari masa itu terasa begitu hangat
Seolah memberi pelukan yang tak lagi kudapatkan
Terselip rasa ingin kembali
Hati begitu rindu pada masa yang telah berlalu [CM/NA]