Oleh. Rini Sulistiawati
(Peserta Kelas Menulis Opini CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Sedari pagi alarm sudah di-setting di pukul 18.00 WIB. Tak Lupa reminder alarm kuberi judul “Jangan Lupa Prensensi Ujian Malam Ini”. Saking ingin lulus dari kelas, kusiapkan jiwa raga serta ilmu yang sudah kureguk di kelas menulis opini dasar di CemerlangMedia.Com.
Tak sabar menanti, pukul 18.00 WIB pun tiba. Alarm bergetar mengingatkan bahwa senua siswa harus segera presensi di grup wa kelas opini. Satu demi satu siswa melakukan presensi. Tibalah waktu yang dinanti, yaitu pukul 19.00 WIB, waktu soal ujian dibagikan.
Kulayangkan kalimat melalui chat wa pribadi ke pimpinan redaksi CemerlangMedia.Com, yaitu Mbak Nur Rahmawati (Mbak Rahma) dikarenakan mentor di kelasku, Mbak Irna, sedang sakit.
Tak menunggu waktu lama, Mbak Rahma menjawab chat-ku dengan beberapa soal ujian. Soal tersebut harus bisa dijawab dalam satu jam, tak boleh lebih. Bila jawaban melebihi waktu yang ditetapkan maka siswa akan terkena pengurangan poin.
Kupandangi soal demi soal di gawaiku. Sambil bergumam dalam hati “Soal Ujian Macam Apa ini?” Soal-soal ini menuntutku berpikir lebih keras lagi. Soal yang menuntut semua siswa untuk berpikir out of the box (penjelasan mbak Rahma).
Kukira soal-soal ujian tersebut harus kujawab dengan narasi analisa berpikir seorang penulis opini. Kulempar jawaban soal pertama. Cikgu Rahma memberikan emot terkejut dengan jawabanku.
Aku pun langsung gemetar, salahkah jawabanku?
“Mbak Rahma, kok ngasih emot terkejut sih, di jawabanku?”
“Mbak, Fokus Mbak ini kelas opini, jawaban Mbak terlalu panjang. Ini bukan rangkaian dari soal pertama ke soal selanjutnya.”
Kupandangi lagi kata demi kata soal-soal ujian tersebut. Apakah ini teka-teki yang harus kami jawab.
Alhamdulillah akhirnya aku mengerti apa yang dimaksud dari soal-soal ini. Gak tunggu waktu lama, kukirimkan jawaban ke mentor. Dengan hati was-was takut mendapat nilai yang rendah. [CM/NA]