Oleh. Nadzira Asdza Syahla
(Penulis Cilik CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Hai teman-teman, ketemu lagi dengan aku. Perkenalkan lagi ya? Takutnya kalian ada yang belum kenal denganku. Namaku Nadzira Asdza Syahla, biasanya kalau di sekolah teman-teman memanggilku Nadzira. Akan tetapi kalau di rumah, ayah, ibu, dan saudaraku memanggilku Nadza Gimbul. Mau tau gak, kenapa aku dipanggil gimbul? Karena umurku 8 tahun tapi berat badanku 44 kg. Wow banget kan? Bayangin deh kalau bisa, betapa besarnya badanku ini. Oh iya aku lahir di kota Ngawi tercinta. Yuk teman-teman yang mau main ke kotaku, nanti aku ajak kalian keliling ke Benteng Pendem Van Den Bosch, Museum Trinil, dan Perpustakaan Ngawi. Menurutku tiga tempat itu paling seru untuk dikunjungi.
Saat aku menulis cerita ini, kita sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadan 1444 H. Teman-teman masih semangat puasanya ya … Karena puasa Ramadan ini kan wajib bagi kita umat muslim dan kita mengharapkan pahala dari Allah Swt. serta diampuni dosa-dosa kita yang telah lalu. Ramadan tahun ini menurutku tidak begitu panas, karena di kotaku ini hampir setiap hari disiram air hujan. Setiap jam 2 siang, langit sudah gelap dan turun hujan hingga malam. Jadi cuacanya dingin, sehingga puasanya tidak terlalu sulit bagiku, dan lancar jaya hingga maghrib tiba.
Aku mempunyai banyak hobi, salah satunya yaitu menggambar. Saat lagi santai main handphone tiba tiba ada chat masuk yang memberitahukan bahwa di akhir pekan kegiatan menggambarku mulai aktif. Dimulai dari jam 09.00 sampai selesai, dan bertempat di Perpustakaan Kota Ngawi. Hatiku riang gembira setelah membaca dan tidak sabar rasanya menunggu hari itu.
Saat yang ditunggu telah tiba, semangatku pun tak terhingga. Padahal baru membayangkannya saja sudah terasa bagaimana serunya nanti. Setelah selesai sahur, aku menyiapkan barang yang akan dibawa. Meja lipat, buku gambar A3, pensil 2B, crayon, penggaris, dan penghapus. Barang tersebut aku masukkan ke dalam tas supaya mudah membawanya. Imsak telah tiba, aku langsung lari ke belakang menuju kulkas. Aku minum cleguk… cleguk… cleguk… Alhamdulillah tinggal menunggu subuh.
Pagi itu aku sudah cantik memakai kaos putih, celana kulot abu-abu, dan dipadukan dengan kerudung warna senada. Seperti biasa ibuku yang selalu setia menemani semua kegiatanku dari mengantar, sekaligus menjemput. Ibuku berkata, “Ayo Nduk! segera berangkat, keburu telat.” Bismillah, aku naik ke atas motor dan berkata, “Ayo berangkat!” Setibanya di perpusakaan ternyata banyak sekali yang mengikutinya. Pesertanya dari mana-mana, ada dari berbagai sekolah dasar. Aku kemudian mendaftar supaya mendapatkan nama dada, dan setelah itu mencari tempat duduk yang sudah disediakan. Aku duduk bersebelahan dengan peserta dari lain sekolah, dan sedikit berkenalan menanyakan nama, dan asal sekolah.
Ruangan perpustakaan itu sangat luas dan nyaman, tertata rapi, ada banyak laptop dan wifi, serta ruangannya pun berAC. Kami menunggu kedatangan guru pelatih dengan tertib. Tidak ada satu pun anak yang berbuat gaduh karena kami di dalam perpusakaan. Tak lama bapak pelatihnya datang, dan kami siap menerima ilmnya. Diawali dengan berdo’a lalu setiap peserta diberi kertas HVS, dan diberi tugas menggambar segitiga, dan lingkaran tanpa boleh dihapus. Kemudian setelah selesai dikumpulkan dan diberi kertas lagi, dan tugas selanjutnya menggambar segitiga diisi dengan lingkaran itupun tidak boleh dihapus. Jadi mengerjanyakannya harus hati hati, fokus, dan teliti. Tugas dikerjakan, kemudian dikumpulkan setelah itu dievaluasi. Seru ternyata, selain aku hobi menggambar, akupun bertambah teman.
Waktu tak terasa telah selesai, tidak lupa kami pulang dengan berdo’a terlebih dulu, dan membawa pekerjaan rumah. Ternyata ibuku telah menungguku di bawah bersama ibu-ibu peserta lainnya. Alhamdulillah, puasa Ramadan hari itu aku isi dengan kegiatan yang positif, dan tidak ada rasa lelah sedikitpun. Kegiatan yang merupakan salah satu hobiku, dan kedepannya akan diadakan seminggu sekali, dan aku bisa terus belajar mengembangkan kesukaanku ini. Terima kasih ya Allah atas nikmat-Mu, dan juga dukungan ibu dan ayahku. Tak lupa kuucapkan terima kasih pula untuk perpustakaan Ngawi yang telah menyediakan tempat, dan Pak Dhe Aang sebagai guru pembimbing menggambar. Semoga apa yang telah kudapat dapat aku terima dan aku terapkan nantinya. Aamiin Yaa Robb.
Semoga apa yang telah aku ceritakan ini dapat memberikan informasi tambahan bahwa meskipun kita berpuasa tidak menghalangi kita untuk melakukan banyak kegiatan positif. Bahkan hobi kita pun bisa kita lakukan dengan senang dan ikhlas. [CM/NA]
One thought on “Ramadan dan Hobiku”
bagus sekali ceritanya, nadzira.. inspiratif. sukses selalu yaa👍👍