Karya. Fathimah Amatullah Hanifah
(Penulis Cilik CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Ujian sekolah tinggal beberapa hari lagi, artinya waktu semakin dekat dengan bulan Ramadan. Aku gembira, bulan Ramadan semakin dekat, karena Ramadan bulan mulia. “Hore … sebentar lagi bulan Ramadan,” pekikku gembira. Semakin dekat menuju Ramadan hatiku semakin gembira.
Akhirnya tibalah bulan yang dinanti. Malam pertama bulan Ramadan saat waktu sahur tiba, ummi membangunkanku.
“Nak, bangun, waktunya sahur.“ Ucap ummi perlahan sambil menggoyang-goyangkan tubuhku.
Aku pun mencoba membuka mata. Meski masih sangat mengantuk, aku memaksakan diriku untuk bangun. Kami sekeluarga pun menikmati sahur bersama, alhamdulillah. Setelah sahur bersama keluarga, azan subuh pun berkumandang. Itu berarti waktu sahur telah habis.
Setelah azan Subuh, aku segera bersiap untuk salat Subuh. Setelah melaksanakan salat Subuh, aku melanjutkan aktivitas pagi. Ummi melarang aku untuk tidur setelah subuh. Meskipun mengantuk, aku menahan diri agar tidak tidur.
Menjelang siang, mmiku ada kajian di rumah kami. Kajian itu akan dihadiri oleh mamanya Nilufar. Nilufar itu temanku. Aku dan Nilufar belajar bersama di kelas 1 Abu Bakar Ash Shiddiq. Aku senang saat ummi kajian, karena itu artinya aku akan bertemu dengan Nilufar. Ketika ummi kajian, aku bisa bermain bersama Nilufar.
Tak terasa telah dua jam lamanya aku bermain bersama Nilufar. Dalam dua jam itu, rasa laparku hilang, alhamdulillah. Saat kajian selesai, Nilufar pun pulang, tetapi aku tidak kesepian. Karena aku bisa bermain bersama kakak dan adik-adikku. Oh ya, selain itu aku juga beraktivitas dengan mengisi buku Dira dari sekolah. Aku mencoba mencari kegiatan agar rasa laparku hilang.
Biasanya aku suka mengisi waktuku dengan membaca buku. Buku yang ada di rumahku bagus-bagus, aku tidak pernah bosan membacanya. Setelah membaca banyak buku, aku melanjutkan aktivitasku dengan menggambar. Wah tak terasa aku telah menghabiskan enam lembar kertas. Aku menggambar aneka pakaian muslimah, ada kerudung, jilbab, baju dalam rumah, rok hingga sabuk atau ikat pinggang. Ummi sering bilang kalau gambarku bagus. Mungkin, aku akan menjadi ahli gambar di kemudian hari, ahli gambar yang hafal Al-Qur’an, aamiin.
Kadang aku juga merasakan kebosanan, meskipun tidak sering sih. Aku lalu melanjutkan aktivitasku dengan mengisi buku Dira dari sekolah, tak lupa mengisi daftar amal yaumi.
Oh ya, sebenarnya di rumahku ada yang tidak berpuasa lho. Namanya Bobo, tapi tenang saja, karena Bobo itu bukan manusia, dia kelinci peliharaan kami. Karena Bobo harus selalu diberi makan, maka Bobo tidak berpuasa. Kalau tidak diberi makan, Bobo bisa mati kan?
Meski sudah menambah kesibukan dengan berbagai aktivitas, aku masih merasakan lapar. Karena rasa lapar ini semakin terasa, aku bertanya kepada ummi.
“Ummi, berapa jam lagi azan Magrib?” tanyaku pada ummi.
“Hmm … tiga jam lagi, Nak, sabar ya,“ ucap ummi lembut.
“Baik Ummi,” jawabku. Aku lalu membantu ummi menjaga adik bayi. Adikku bernama Khalid. Aku mengajaknya bermain agar ummi tidak terlalu lelah.
“Adik Khalid, ayo main sama Kakak,” ucapku pada adikku.
Adikku Khalid yang sedang menangis di atas kasur ternyata minta di gendong. Tangisnya langsung berhenti saat aku segera menggendongnya. Aku menggendong adikku karena ummi sedang repot. Setelah ummi tidak repot, aku mengantarkan adik Khalid ke pangkuan ummi.
“Terima kasih Nak, telah melakukan birrul walidain,“ ucap ummi sambil mengajak adik Khalid ke kasur.
Sore hari pun tiba, aku bersiap menuju ke Masjid Al Huda. Di sana disediakan menu takjil. Masyaallah, allhamdulilah, banyak sekali jajanan tersaji. Aku senang sekali. Setelah salat Magrib di masjid, aku bersama kakak, adik dan abiku pun pulang. Di rumah, kami sekeluarga menikmati menu berbuka puasa yang sudah tersaji, alhamdulillah.
Usai menikmati menu berbuka, kami pun bersiap salat Isya dan Tarawih di masjid. Setelah itu, aku bersama ummi, dan kakak, serta adikku mengikuti kegiatan tadarus. Setelah tadarus kami pulang. Betapa terkejutnya aku, saat memasuki rumah kulihat jam dinding menunjukkan pukul sepuluh malam. Aku segera masuk kamar dan bersiap tidur, sungguh kantuk berat sedang kurasakan. Setelah memejamkan mata, aku membuka mata kembali. Karena ternyata aku belum berdoa tadi. Aku pun menengadahkan kedua tanganku dan membaca doa, “Bismika allahuma ahya wabis mika amut.” Aku juga menambahkan doa agar Allah memudahkanku untuk bangun sahur dan kuat untuk puasa esok hari. Saat tidur aku bermimpi sedang sahur dan meminum segelas jus. Saat bangun tidur, aku mencari-cari mana jusku. Aku berteriak sambil mengangkat selimutku. Ternyata aku hanya bermimpi.
“Yah, nggak jadi minum jus deh, ternyata hanya mimpi,” ucapku.
Beberapa saat kemudian, ummi datang hendak membangunkanku untuk makan sahur. Menu sahur hari ini adalah ikan dan telur dadar kesukaanku. Setelah makan aku di suruh Ummi minum air putih yang banyak agar tidak haus saat puasa, alhamdulillah. Ramadan kali ini kujalani dengan hati gembira, semoga teman-teman juga bahagia ya. [CM/NA]