CemerlangMedia.Com — Lagi dan lagi, harga telur terus mengalami kenaikan, membuat harga pakan ayam ikut melonjak sehingga tidak dapat dihindarkan. Keluhan masyarakat pun tak dapat ditepis akhirnya pasrah menerima keadaan. Mengapa hal ini terus terjadi tanpa berkesudahan?
Dilansir dari Kumparan.com, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) menyayangkan tidak adanya upaya dari pemerintah untuk menurunkan harga telur yang terus merangkak naik hingga mencapai Rp 40.000 per kg, yang sebelumnya hanya Rp 31.000 per kg (18/5/).
Kenaikan harga ini tentu membuat kegelisahan di tengah masyarakat, apalagi keadaan mereka yang masih susah dan bisa dibilang miskin. Bagaimana bisa memenuhi kebutuhan gizi mereka, jika harga protein hewani termurah semisal telur pun ikut naik?
Harga telur naik karena faktor produksi seperti harga pakan yang tinggi. Pun proses distribusi yang tidak sesuai dengan kebiasaan. Sebaiknya pemerintah bijak mencari solusi agar hal ini tidak berkepanjangan. Namun, sayangnya tindakan pencegahan seperti mengantispasi persoalan ini belum juga dilakukan yang berakibat rakyat kehilangan sumber protein hewani.
Negara saat ini seyogianya bisa mencontoh bagaimana Islam memiliki rangkaian tindakan untuk menjamin kestabilan harga dengan melarang adanya praktik kecurangan seperti penimbunan sebagaimana Rasulullah saw. bersabda,
“Para pedagang yang menimbun barang makanan (kebutuhan pokok manusia) selama 40 hari, maka ia terlepas dari (hubungan dengan) Allah, dan Allah pun melepaskan (hubungan dengan)-nya.” (HR Ibnu Umar)
Selain itu, tidak boleh adanya intervensi harga, baik dari pihak pedagang atau importir, kebijakan ini diambil alih oleh pemerintah guna memudahkan dan tidak ada keberpihakan terhadap segelintir orang melainkan untuk kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat.
Begitu pula proses distribusi yang baik dapat menjaga ketersediaan pasokan barang, dan tidak kalah penting memastikan setiap individu mampu mengakses kebutuhannya termasuk pangan dengan mudah dan murah bahkan gratis. Terlebih kesejahteraan rakyat harusnya menjadi prioritas utama yang wajib dipenuhi oleh negara dalam hal ini pemerintah. Maka, keputusan yang bijak untuk bisa diambil adalah kembalikan persoalan rakyat dengan sistem Islam.
Nur Rahmawati, S.H.
Samuda, 25 Mei 2023 [CM/NA]