Oleh: Ummu Iffah
CemerlangMedia.Com — PUISI
Di garis pantai yang sempit dan berdebu,
Bukan ombak yang menderu, tetapi rintihan pilu
Gaza, kau adalah peta yang robek di dada dunia
Langit bukan lagi atap, tetapi ancaman nyata
Dinding-dinding roboh, bebatuan berserakan
Menjadi saksi bisu kisah anak-anak tak berdosa
Mereka mengeja dan bermain di antara reruntuhan
Aroma mesiu menggantikan wangi bunga
Para ibu memeluk sisa-sisa harapan
Mencari sepotong roti di puing-puing ruruntuhan
Air mata telah kering, hanya doa yang terus terus terucap lirih
Ikhlas menerima garis takdir Ilahi
Namun, di bawah debu dan ketakutan
Ada bara yang tidak pernah padam
Bukan dendam, melainkan keteguhan iman
Menjadi warisan dalam diam
Gaza, kau adalah cermin bagi kemanusiaan
Menguliti hati yang hanya menatap jauh
Kami terkurung dalam bilik kebangsaan
Sementara kau berdiri tegak, tak pernah mengeluh
Sungguh, janji Allah itu pasti adanya
Setelah badai akan ada cahaya
Tanah mulia itu akan segera merdeka
Dalam naungan negara Khil4f4h
Tapal Batas, 13 Oktober 2025 [CM/Na]