Jejak-Jejak Perjuangan

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Atik Setyawati
Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com

CemerlangMedia.Com — PUISI

Adalah penting,
Menelusuri jejak kehidupan Baginda Nabi saw.
Sejak kapan?
Sejak awal sebelum beliau hadir di muka bumi
Hingga tangis bayi suci terdengar membuat seluruh keluarga bersuka hati
Siapa pun ia, pasti menyukai, bayi elok penyejuk hati

Hingga setiap gelombang perjuangan menata umat menuju peradaban yang tinggi

Pesona diri Muhammad kecil begitu menawan hati, dan, takjublah diri
Bagaimana tidak?
Keluarga dan miskin di pelosok desa, membawa pulang bayi mungil, menyusui serta merawat sepenuh hati
Jadikan keluarga Halimah hidup makmur tak kesusahan lagi

Suatu ketika, gemetarlah ia mendapati bocah momongan dibelah dua orang yang berbadan besar lagi tinggi
Begitu khawatir, hingga tak kuasa melepas dan kembalikan pengasuhan Muhammad pada keluarganya

Tahun berganti
Pesona mengedar ke pelosok negeri
Sosok pemuda tampan, elok paras menawan hati
Al Amin sebagai julukan terpatri
Penuh hormat siapa pun yang berinteraksi
Pribadi mulia menjadi Nabi, penerang umat sejati, tak terbantahkan lagi

Setiap laku adalah panutan sejati
Ittiba’ hakiki tahapan perjuangan Nabi
Fondasi awal membina generasi mumpuni
Titik awal benih pengemban perjuangan
Terbinalah pribadi pemikir sejati dengan nafsiyah tinggi, setiap desah adalah pengabdian bersanding erat ruhy, meski sembunyi-sembunyi

Ketika telah matang para sahabat, bertolak menyeru umat agar mengenal, memeluk, dan memperjuangkan jalan keselamatan

La Ilaha illalah
La Ilaha illalah
Muhammadurrasulullah

Banyak yang menerima
Namun, tak sedikit pula yang enggan kemudian membenci
Permusuhan datang justru dari paman sendiri
Ujian dan cobaan makin menguji, siapa yang tetap kukuh jiwa dalam perjuangan bersama Nabi, baiat aqabah penanda kesetiaan jiwa-jiwa kesatria pilihan Ilahi
Bersama merekalah, tenang, melepaskan ke mana pun surat terlayangkan ke seantero Jazirah Arab

Namun, siksaan, propaganda, embargo dalam perjanjian Hudaibiyah pun terjadi,
Masa-masa sulit demikian pelik
Sedemikian payah memeluk janji suci hingga banyak korban akibat siksa yang tak manusiawi

Pergi ke Thaif, negeri ibunda tercinta bermuara pada caci dan lemparan batu yang melukai
Bersandar diri sambil berucap mohonkan ampun umat yang tak mengerti,
Jika tumbang di sini, akankah ada kalimat suci terus mengalir indah di bumi?

Pertolongan datang
Panggilan hijrah pun tiba
Melalui sahabat belia yang cerdas, Mushab bin Umair, Duta Pertama Nabi… Terbukalah Negeri Madinah
Menerima Nabi, semua pengikut dan syariat Islam
Terterapkanlah seluruh aturan dari Musyari’ untuk umat manusia

Apakah kemudian berhenti?
Tentu tidak!
Selama kekufuran masih ada di bumi ini, maka perjuangan dakwah tak akan pernah berhenti
Hingga basahlah dengan
Asyhadu anla illaha illallah wa asyhadu anna muhammadurrasulullah

Di mana ada insan bertahta, di sanalah layang mendarat pertanda ajakan memasuki jalan keselamatan hidup
Siapa yang langsung menerima dengan tangan terbuka, maka futuh lah negerinya dalam pangkuan perlindungan sebuah negara adidaya yang menyejahterakan seluruh rakyat dan alamnya

Siapa yang menolak dan menentangnya, maka bersiaplah berhadapan dengan para mujahid yang siap menjemput syahid dalam kematian yang dinanti atau kemenangan bersama pangkuan Islam yang penuh rahmat setiap hari

Seluruh makhluk bumi bersuka cita, alam semesta pun aman sentosa tatkala syariat dari Illahi terterapkan di bumi ini
Islam rahmatan lil ‘alamiin
Tak hanya untuk umat Islam sendiri, tetapi semua merasakan keberkahan di langit dan di bumi

Nabi saw. telah menuntaskan semua misi hingga kekasih sejati menghendaki pulang keharibaan Ilahi

Ummati
Ummati
Ummati

Umat Nabi yang beliau panggil
Kitalah yang dirisaukan
Begitu cintanya hingga penghujung masa, umatlah yang disebut lisan suci

Estafet bergulir, khalifah silih berganti tetap lanjutkan menerapkan seluruh syariat-Nya
Hingga musuh-musuh pendengki mencerai beraikan, bahkan menghilangkan perisai umat sejati

Dia telah pergi
Kedengkian dan ketamakan merajai hingga kini
Tugas menanti
Tugas menanti
Pundak-pundak kita memikul amanah besar
Mengembalikan kejayaan Islam kembali
Janji Allah itu pasti
Pertolongan Allah itu pasti
Bagi mereka yang ikhlas menapaki setiap garis perjuangan ini
Mari, rapatkan barisan agar kuatlah umat ini
Seru kembali bahwa kita pernah berjaya tiga belas abad lamanya dan akan berulang kembali
Allahu Akbar!

Metro, 30 September 2025 [CM/Na]

Views: 0

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *