Oleh. NakiTa Chan
(Penulis Cilik CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Marhaban yaa Ramadan. Jumpa kembali dengan bulan mulia. Satu bulan yang penuh obral pahala. Alhamdulillah bisa bertemu kembali dengan bulan ini.
“Miii, sudah siap belum nih?” tanyaku
“Sudah Nak,” jawab ummi
Sebelum Ramadan datang. Kita selalu ziarah makam dulu. Kita bersihkan makam Uti dan Akung. Serta makam Uyut-Uyut.
“Alhamdulillah sudah beres yaa, Mi,” jelasku
“Iya Nak, Alhamdulillah. Semua karena pertolongan dan kemudahan Allah,” terang Ummi.
“So, lets go sambut Ramadan,” kataku
“Yuuk, Hamasah Dear!” jawab Ummi
Hari pertama Ramadan tiba. Ramadan yang penuh warna. Karena pada bulan suci ini. Aku sekarang duduk di kelas akhir dari pendidikan dasar. Jadi full ulangan deh. Mulai dari UCO sampai AAS 2. Masyaallah, agak berat sih. Tapi aku bisa.
“Semangat!” batinku
“Sahuur…sahuur…sahuur,” suara orang membangunkan warga.
Aku agak kaget dengar suara itu.
“Astaghfirullah,” kuucap istighfar dalam hati.
“Alhamdulillah,” rasa syukur kuucap.
“Alhamdulillahiladzi ahyana ba’dama amatana aaillaihinnusur,” doa bangun tidur kulantunkan.
Perlahan tapi pasti, aku beranjak dari tempat tidur. Kubuka pintu kamar. Tapi tak lupa kulihat jam di dinding terlebih dahulu. Ternyata masih jam 02.30.
Aku ke kamar mandi. Untuk cuci muka dan berwudu. Dini hari ini terasa sejuk. Masyaallah sungguh nikmat yang tak terkira. Aku bisa bangun untuk sahur bersama keluarga.
Kubasuh muka dengan dinginnya air kran. Aktivitas wudu terlaksana dengan sempurna. Air yang dingin pun sampai tak terasa. Syahdu terasa di jiwa.
Saat ke luar dari kamar mandi. Aku melewati dapur. Ternyata ummi sudah ada di dapur. Memang hebat ummi. Selalu siap sedia tuk siapkan makanan.
“Assalamualaikum, Ummi,” sapaku
“Waalaikumussalam, sayang,” jawab ummi.
“Masyaallah, Ummi dah ready aja nih,” godaku
“Alhamdulillah, insyaallah, dah gih Tahajjud dulu sana,” balas ummi.
“Ashiaap, Mi,” jawabku
Salat Tahajud terlaksana. Aku juga tilawab setengah juz. Masyaallah, sungguh kenikmatan yang luar biasa. Vitamin iman yang membangkitkan semangat.
Saat jam menunjukkan angka 03.30, abi, ummi, dan aku sudah berada di ruang tengah, tuk bersantap sahur. Masakan ummi luar biasa nikmat. Ayam goreng, tempe goreng, dan tumis sawi hijau.
Kami makan dengan khidmad. Tak ada suara dari mulut. Yang ada suara piring dan sendok beradu. Alhamdulillah, dua puluh menit berlalu, kita selesai sahur.
“Ummi, biar aku yang cuci piringnya,” tawarku.
“Masyaallah, boleeh banget sayang, terima kasih,” jawab ummi
“Wah, putri Abi, salihah banget nih, hebat, terima kasih mau bantu Ummi,” goda abi
“Biasa aja kali, Bi,” jawabku
Alhamdulillah aktivitas pencucian kelar. Siap-siap tuk salat Subuh. Abi sudah berangkat ke masjid. Memang hebat abi. Selalu berusaha jemaah di masjid. Ummi dan aku jemaah di rumah deh. Lanjut dengan kultum dan tilawah bersama.
Rangkaian puasa, Tarawih, dan sahur berlangsung selama 29 hari. Alhamdulillah kami bisa melewati bersama. Meskipun aku dan ummi harus utang puasa, karena kedatangan tamu bulanan. Tapi tetap harus bersyukur dan semangat lho!
Alhamdulillah hilal Syawal telah tampak. Itu artinya hari kemenangan telah tiba. Dan saatnya beridulfitri. Kita kembali suci lagi.
Kami salat Id di masjid terdekat. Berangkat bareng abi dan ummi. Rasa bahagia tak terkira. Bisa berlebaran, saling memaafkan, dan silaturahmi.
Abii.
Ummii…
Bersama kalian selalu full happy.
Terima kasih untuk segala hal yang telah kalian ajarkan. Doakan putrimu selalu yaa… [CM/NA]
