CemerlangMedia.Com — Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2023 adalah 7,29%, sedangkan di pedesaan adalah 12,22% . Pada September 2022, tingkat kemiskinan di Indonesia menurun menjadi 9,57% dengan jumlah penduduk miskin sebesar 26,36 juta jiwa. Bank Dunia mencatat bahwa Indonesia hampir mencapai target penghapusan kemiskinan ekstrem pada 2024 dengan tingkat kemiskinan ekstrem sebesar 1,5%. Meskipun sejak krisis keuangan Asia pada 1997, Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, tetapi tingkat kemiskinan tetap menjadi masalah yang perlu diatasi (detik.com, 23-02-2024).
Salah satu faktor utama yang menyebabkan maraknya kemiskinan di Indonesia adalah ketimpangan pendapatan.Ya, terdapat kesenjangan nyata antara yang kaya dan miskin. Ditambah lagi dengan sebagian besar sumber daya alam dan peluang ekonomi terkonsentrasi pada sekelompok kecil orang,
Selain itu, keterbatasan kesempatan kerja juga menjadi pengaruh, terutama di sektor formal. Hal itu berkontribusi terhadap maraknya kemiskinan di Indonesia. Tingginya angka pengangguran, terutama di kalangan muda menyebabkan banyak orang sulit untuk mencari pekerjaan yang layak dan berpenghasilan memadai. Keterbatasan akses terhadap pendidikan berkualitas dan pelayanan kesehatan yang terjangkau juga berperan terhadap fenomena kemiskinan.
Untuk itu, diperlukan langkah-langkah yang komprehensif dan terintegrasi, di antaranya mengurangi ketimpangan pendapatan, menciptakan lapangan kerja yang layak, meningkatkan akses terhadap pendidikan dan kesehatan, memperkuat ketahanan terhadap bencana, dan meningkatkan efektivitas program penanggulangan kemiskinan. Hal ini membutuhkan peran negara sebagai penanggung jawab utama terhadap rakyatnya.
Firman Allah dalam surah Al-Baqarah: 267, “Dan janganlah kamu berikan harta yang dijadikan Allah sebagai pokok nafkahmu kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, dan berbuat baiklah kepada mereka dengan cara mengajarkan mereka dan memberi mereka petunjuk.” (QS Al-Baqarah: 267).
Ayat ini menekankan pentingnya memberikan bantuan yang bermanfaat kepada orang-orang yang membutuhkan, bukan hanya memberikan harta secara langsung, melainkan memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan kepada mereka yang membutuhkan agar dapat membantu mereka keluar dari kemiskinan dan menjadi mandiri. Terpenting adalah dengan senantiasa berpegang kepada petunjuk Allah, yakni Al-Qur’an dan Sunah Rasulullah sehingga kemiskinan bisa diatasi.
Raudah
Samuda, Kalteng
Siswi SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan [CM/NA]