Oleh. Emi Sri Wahyuni
CemerlangMedia.Com — Itulah kata-kata yang sering saya dengar dari teman atau saudara yang ingin terus berjuang di saat penyakit malas melanda. Itu pula kata yang saya gunakan sebagai pemompa diri di kala malas melanda. Saya ingin bisa seperti teman-teman yang dengan seabrek kesibukannya tetap semangat menghasilkan karya. Mulai aktivitas rumah yang tiada habis dari bangun tidur sampai tidur lagi, ditambah kesibukan di tempat kerja juga kesibukan aktivitas dakwah.
Teman-teman selalu terdepan dalam menghasilkan karya berupa tulisan atau karya dakwah lain. Saya juga ingin seperti mereka. Kalau tidak dimulai dari sekarang, pertanyaannya kapan karya ini akan siap?
Pertama harus meniatkan semua ini karena Allah. Kelak semua perbuatan kita akan dimintai pertanggungjawaban. Termasuk menulis.
Kita harus memanfaatkan menulis untuk menyampaikan ide Islam. Dengan menulis akan memberikan banyak manfaat kepada orang lain.
Jadikan motivasi ruhiyah di dalam hati agar menulis bisa menjadi amal jariyah bagi kita. Kalau orang lain membaca tulisan kita, kemudian ‘di-share’ kepada orang lain, di grup-grup media, masyaallah akan menjadi amal jariyah yang luar biasa bagi kita. Rasulullah saw. bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali tiga hal, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak saleh yang berdoa untuknya.” (HR Muslim)
Bismillah. Dimulai dengan menulis apa saja yang terlintas di kepala kita, jangan takut salah. Kita harus bangun rasa percaya diri. Kalau orang lain bisa, insyaallah kita juga bisa. Mulai belajar setahap demi setahap. Sebab kunci dari lancar menulis adalah sering latihan menulis dan perbanyak membaca. Oleh karenanya, jelas hukum belajar (menuntut ilmu) di sini adalah wajib, seperti sabda Rasulullah,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” (HR Ibnu Majah)
Allah juga akan memudahkan jalan menuju surga bagi orang yang menuntut ilmu. Rasulullah saw. bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim)
Ikhlas dalam menulis. Bukan untuk mencari popularitas karena ingin viral, karena tulisan kita disanjung banyak orang. Rasulullah saw. pernah bersabda, “Ikhlaslah dalam beragama, cukup bagimu amal yang sedikit.”
Dalam hadis lain Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap rida-Nya.”
Dorongan yang paling kuat mengapa kita harus menulis adalah untuk kepentingan dakwah.
Sebagai pemula kita harus senantiasa memiliki teman-teman komunitas menulis yang menjadi penyemangat kita untuk terus menulis. Terakhir, terus memperbanyak berdoa kepada Allah agar kita senantiasa dibimbing dan dituntun (Allah) agar selalu bisa menulis sesuatu yang benar dan optimal. Semoga jejak karya ini bermanfaat bagi umat.
Wallahu a’lam bisshawwab [CM/NA]
