Oleh: Jamie
Komunitas Muslimah Peduli Generasi
Strategi pendidikan dalam sistem Islam sangat fokus pada pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki keimanan yang kuat. Pendidikan Islam bertujuan untuk menghasilkan individu yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis dan intelektual, tetapi juga memiliki moralitas dan tanggung jawab sebagai hamba Allah dan sebagai bagian dari masyarakat.
CemerlangMedia.Com — #KaburAjaDulu yang marak di media sosial, termasuk X mencerminkan fenomena yang makin populer di kalangan anak muda Indonesia. Fenomena ini tidak hanya terjadi karena faktor hiburan atau candaan semata, tetapi juga terkait erat dengan kondisi sosial dan ekonomi yang ada di dalam negeri.
Digitalisasi, terutama media sosial, memainkan peran besar dalam membentuk pandangan anak muda yang sering kali terpapar kehidupan di negara-negara maju yang terlihat lebih menjanjikan, baik dari segi kualitas hidup maupun kesempatan kerja. Hal ini ditambah pula dengan kualitas pendidikan yang dirasa kurang memadai di dalam negeri, membuat banyak anak muda tergoda untuk mencari peluang di luar negeri, seperti tawaran beasiswa ke perguruan tinggi di negara maju yang memberikan kesempatan untuk belajar dengan fasilitas yang lebih baik.
Dilansir harian elektronik Kompas.com (5-2-2025), tren #KaburAjaDulu banyak diserukan oleh warganet di media sosial. Fenomena ini muncul sebagai respons terhadap kesulitan hidup yang dirasakan sebagian besar anak muda di Indonesia, baik dalam hal pekerjaan, pendidikan, maupun kondisi sosial ekonomi secara umum. Tagar ini menggambarkan keinginan anak muda untuk “kabur” atau mencari peluang di luar negeri karena merasa kurang mendapatkan kesempatan yang memadai di tanah air.
Beberapa pengamat mengingatkan bahwa meskipun tren ini mencerminkan rasa frustrasi, hal tersebut tidak seharusnya dijadikan keputusan yang gegabah. Para pengamat menilai bahwa anak muda perlu memikirkan dengan matang konsekuensi dari keputusan besar, seperti meninggalkan negara untuk mencari peluang lebih baik. Para pengamat juga menekankan bahwa untuk meraih masa depan yang lebih cerah, penting bagi generasi muda untuk tetap berusaha mencari solusi dan peluang yang ada di dalam negeri, serta memperjuangkan perubahan yang lebih baik melalui perbaikan sistem ekonomi, pendidikan, dan peluang kerja.
Ketimpangan Global
Fenomena #KaburAjaDulu yang makin marak di kalangan anak muda Indonesia juga menggambarkan kegagalan kebijakan politik ekonomi dalam negeri dalam menciptakan kehidupan yang sejahtera bagi rakyatnya. Sistem kapitalisme yang dijadikan asas pemerintahan Indonesia saat ini merupakan akar dari masalah tersebut.
Dalam sistem kapitalisme, kepentingan individu dan keuntungan finansial sering kali lebih diutamakan daripada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Akibatnya, ketimpangan ekonomi makin melebar. Sebagian kecil masyarakat menguasai sumber daya, sementara mayoritas rakyat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak maupun pendidikan yang memadai.
Kesenjangan ini tidak hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga di tingkat global antara negara berkembang dan negara maju. Sistem ekonomi global yang didominasi oleh negara-negara kapitalis makin memperburuk ketimpangan ini. Negara-negara maju dengan kekuatan ekonomi dan teknologi yang lebih canggih cenderung mengontrol pasar global.
Sementara negara berkembang, seperti Indonesia sering kali terperangkap dalam ketergantungan terhadap negara-negara tersebut. Ketidakadilan ini memperlebar jurang antara negara kaya dan miskin, menciptakan ketimpangan yang sulit diatasi, dan membuat anak muda merasa bahwa masa depan yang lebih baik hanya bisa diperoleh dengan mencari kesempatan di luar negeri.
Keadilan dan Pemerataan dalam Islam
Penyelesaian atas masalah ini hanya bisa dicapai dengan mengganti sistem kapitalisme dengan sistem yang lebih adil, yakni sistem ekonomi Islam. Dalam sistem ekonomi Islam, kekayaan dan sumber daya dikelola dengan prinsip keadilan dan pemerataan.
Negara berperan aktif dalam menciptakan lapangan kerja, menyediakan pendidikan berkualitas, serta memastikan setiap warga negara mendapatkan kesempatan yang sama untuk hidup sejahtera. Dengan mengadopsi sistem yang lebih berorientasi pada kesejahteraan bersama dan bukan pada akumulasi kekayaan individu, negara akan mampu mengurangi kesenjangan ekonomi dan menciptakan kondisi yang lebih adil, baik di dalam negeri maupun di tingkat global.
Dalam sistem Islam, negara juga berupaya menciptakan iklim ekonomi yang kondusif. Sektor-sektor ekonomi tidak didominasi oleh kepentingan individu atau perusahaan besar yang hanya mengejar keuntungan semata, melainkan dikelola untuk kepentingan rakyat secara keseluruhan.
Negara diwajibkan untuk menciptakan peluang kerja yang merata di berbagai sektor, mulai dari pertanian dengan mengelola kekayaan alam hingga sektor industri dengan mengoptimalkan potensi teknologi dan inovasi. Semua ini bertujuan agar setiap individu, terutama yang mampu bekerja tidak merasa terpinggirkan dan bisa berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Solusi Kesejahteraan Global
Khil4f4h merupakan sebuah institusi atau negara yang menjalankan sistem Islam. Sistem pemerintahan ini pernah dicontohkan oleh Rasulullah serta telah dijalankan kurang lebih 14 abad lamanya oleh para khalifah setelahnya.
Dalam sistem Islam, negara memiliki peran yang sangat besar dalam menjamin kehidupan rakyatnya. Negara bertanggung jawab menyediakan layanan pendidikan yang berkualitas, lapangan kerja yang layak, serta memastikan kebutuhan dasar setiap individu, seperti pangan, kesehatan, dan tempat tinggal, dapat terpenuhi. Hal ini dilakukan dengan mengelola sumber daya alam secara adil dan bijaksana, serta menerapkan kebijakan yang berpihak pada kepentingan rakyat, bukan pada segelintir orang atau kelompok tertentu.
Strategi pendidikan dalam sistem Islam sangat fokus pada pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki keimanan yang kuat. Pendidikan Islam bertujuan untuk menghasilkan individu yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis dan intelektual, tetapi juga memiliki moralitas dan tanggung jawab sebagai hamba Allah dan sebagai bagian dari masyarakat. Dengan pendekatan ini, negara tidak hanya menyiapkan generasi penerus yang siap membangun peradaban, tetapi juga memastikan bahwa mereka mampu mengelola kehidupan dunia secara adil dan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Tegaknya Daulah Khil4f4h akan menjadi rahmat bagi seluruh alam karena sistem ini tidak hanya memperhatikan kesejahteraan umat Islam, tetapi juga berusaha mewujudkan keadilan sosial di seluruh dunia. Dengan sistem yang adil dan berlandaskan hukum syariat, negara dapat memberikan solusi terhadap berbagai masalah global, seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan eksploitasi sumber daya alam.
Negara akan menjadi pelindung dan penyedia bagi rakyatnya, sekaligus mengatur hubungan internasional yang berdasarkan pada prinsip saling menghormati dan kesejahteraan bersama. Melalui aturan Islam yang diterapkan oleh negara, dunia menjadi tempat yang lebih adil, sejahtera dan penuh kedamaian, dan setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk hidup bermartabat dan penuh kebahagiaan. [CM/NA]