Maraknya Bvnvh Diri di Kalangan Mahasiswa

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Neni Nurlaelasari
(Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com)

“Dalam sistem Islam, negara berperan menjaga keimanan rakyat. Kurikulum disusun agar para pelajar, termasuk mahasiswa memiliki ketakwaan yang kokoh. Negara juga mendorong masyarakat untuk terus melakukan amar makruf nahi mungkar agar suasana keimanan rakyat selalu terjaga sehingga kasus bvnvh diri akan mampu diminimalkan.”


CemerlangMedia.Com — Maraknya kasus bvnvh diri saat ini makin mengkhawatirkan. Mahasiswa sebagai kalangan terpelajar pun tidak luput dari tindakan ini. Berbagai persoalan menjadi alasan untuk mengakhiri nyawa. Upaya pencegahan yang dilakukan pun belum mampu mengatasi permasalahan ini.

Terjadi di Semarang Jawa Tengah, mahasiswa berinisial ARL, seorang PPDS Anestesi Undip ditemukan meninggal karena bvnvh diri. Motif pelaku melakukan tindakan tersebut diduga akibat bullying yang dialaminya (Jawapos.com, 15-08-2024). Di tempat lain, mahasiswa berinisial SNR (18) yang merupakan mahasiswa IPB ditemukan tewas di kamar mandi sebuah penginapan di dekat kampusnya (Rejabar.Republika.co.id, 09-08-2024).

Sementara itu, pada Senin (12-8-2024), di sebuah indekos di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, telah ditemukan seorang mahasiswa UGM yang meninggal karena bvnvh diri. Menanggapi hal itu, Sekretaris UGM Andi Sandi menyatakan bahwa pelaku merupakan mahasiswa jurusan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Andi pun menambahkan, upaya pencegahan telah dilakukan oleh pihak kampus. Screening kesehatan mental bagi seluruh mahasiswa telah dan sedang dilakukan. Melalui pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) oleh mahasiswa, maka kampus mampu mendeteksi mahasiswa yang mengalami gangguan mental. Selanjutnya, mahasiswa akan ditangani oleh Unit Layanan Kesehatan Mental (Kumparan.com, 13-08-2024).

Melihat maraknya kasus bvnvh diri yang terjadi di kalangan mahasiswa, tampak bahwa upaya pencegahan yang dilakukan belum mampu mengatasi permasalah ini. Lalu, apa akar penyebab maraknya kasus bvnvh diri di kalangan mahasiswa ini?

Sekularisme Pendidikan Lahirkan Generasi Bermental Rapuh

Banyaknya kasus bvnvh diri dan berbagai persoalan yang dihadapi mahasiswa, sejatinya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu lemahnya iman individu, rusaknya sistem pendidikan, hingga minimnya peran negara. Lemahnya keimanan menjadikan mahasiswa bermental rapuh. Hal ini terjadi akibat penerapan sistem sekularisme.

Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan telah membuat individu kehilangan ruh keimanan dalam dirinya. Standar halal atau haram tidak lagi menjadi pijakan dalam berpikir dan berperilaku. Alhasil, persoalan yang dihadapi membuatnya nekat mengambil jalan pintas, yakni bvnvh diri.

Sementara itu, rusaknya sistem pendidikan yang ada makin memperparah mental mahasiswa. Pendidikan ala kapitalisme menjadikan orientasi pendidikan hanya berkutat pada pencapaian materi semata.

Selain itu, kurikulum pendidikan yang berlandaskan sekularisme telah gagal membentuk generasi penerus agar memiliki ketakwaan dan akhlak mulia. Status terpelajar yang disematkan pada mahasiswa, nyatanya tidak mampu membuat individu bijak dalam berpikir dan bertindak. Kasus bullying yang mendorong tindakan bvnvh diri, hanyalah sebuah contoh betapa dangkalnya cara berpikir individu dalam menyelesaikan permasalahannya.

Di sisi lain, minimnya peran negara membuat kasus bvnvh diri terus berulang. Upaya yang dilakukan, seperti screening kesehatan mental, nyatanya tidak mampu menuntaskan permasalahan hingga akarnya.

Ini terjadi akibat penerapan sistem sekularisme kapitalis dalam segala aspek kehidupan. Penerapan kapitalisme membuat negara berhitung untung rugi dalam melayani rakyat, termasuk dalam dunia pendidikan.

Mirisnya, sekularisme yang diterapkan negeri ini justru membuat generasi penerus bermental rapuh. Selain itu, suasana keimanan dalam masyarakat hilang dan amar makruf nahi mungkar pun tidak lagi berfungsi dengan baik.

Islam Atasi Mental Generasi

Islam sebagai agama yang sempurna telah mengatur segala aspek kehidupan manusia. Terganggunya kesehatan mental yang digadang-gadang sebagai penyebab kasus bvnvh diri mampu diatasi dalam sistem Islam. Beberapa langkah yang ditempuh dalam mengatasi kasus bvnvh diri, yaitu penanaman akidah, sistem pendidikan berlandaskan akidah Islam, dan menjaga amar makruf nahi mungkar di tengah masyarakat.

Dalam Islam, individu didorong untuk memiliki akidah yang kokoh. Ketakwaan individu ini akan menjadi benteng pertama agar mampu menyelesaikan permasalahan hidupnya.

Selain itu, aspek halal atau haram akan menjadi landasan utama dalam berpikir dan berperilaku sehingga individu akan terdorong untuk menjauhi perbuatan dosa, seperti bvnvh diri. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt.,

“…Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.” (QS An-Nisa: 29).

Di sisi lain, sistem pendidikan berlandaskan akidah Islam bertujuan membentuk generasi penerus memiliki ketakwaan dan kepribadian Islam. Kurikulum pendidikan bernapaskan Islam akan mendorong individu memiliki ketakwaan paripurna sehingga materi dunia bukan menjadi orientasi utama dalam pendidikan Islam.

Dalam sistem Islam, negara berperan menjaga keimanan rakyat. Kurikulum disusun agar para pelajar, termasuk mahasiswa memiliki ketakwaan yang kokoh. Negara juga mendorong masyarakat untuk terus melakukan amar makruf nahi mungkar agar suasana keimanan rakyat selalu terjaga sehingga kasus bvnvh diri akan mampu diminimalkan.

Peran negara ini merupakan bentuk tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayan rakyat. Ini sebagaimana hadis Rasulullah saw.,

“Imam/khalifah itu laksana penggembala, dan hanya dialah yang bertanggung jawab terhadap gembalaannya.(HR Bukhari dan Muslim).

Dengan pengaturan Islam yang sempurna, kasus bvnvh diri bisa diatasi dengan tuntas. Dengan demikian, sudah saatnya mencampakkan sistem sekularisme dan beralih menerapkan sistem Islam secara menyeluruh (kafah) agar generasi penerus terjaga dari tindakan bvnvh diri yang merugikan dirinya. Wallahu a’lam bisshawwab. [CM/NA]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *