Muhasabah Bersama dan Kembali pada Syariat-Nya

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

“Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka yang kalian cintai dan mereka pun mencintai kalian. Mereka mendoakan kalian dan kalian pun mendoakan mereka. Sungguh, seburuk-buruk pemimpin kalian adalah mereka yang kalian benci dan mereka pun membenci kalian. Kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian.”

CemerlangMedia.Com— Memasuki Desember 2024, umat dikejutkan dengan berbagai macam peristiwa bencana alam yang terjadi di negeri ini, salah satunya di Jawa Barat. Kabar pertama datang dari Sukabumi yang porak poranda diterjang bencana banjir.

Pada Ahad, (8-12-2024), Sungai Cimandiri meluap dan merendam puluhan rumah di Kampung Mariuk, RT 01, RW 01, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Tercatat, 10 orang meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam pencarian. Deden Sumpena, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi menjelaskan bahwa jenis bencana yang terjadi di tiap kecamatan sangat bervariasi dengan tanah longsor, banjir, angin kencang, dan pergerakan tanah menjadi bencana utama yang merusak.

Sementara itu, bencana juga terjadi di Cianjur, Jawa Barat, berupa pergerakan tanah yang makin meluas di 15 kecamatan dan kemungkinan makin bertambah. Bencana banjir pun menerjang Pagelaran, Pandeglang, Banten pada Kamis, (5-12-2024). Banjir yang disebabkan oleh luapan Sungai Cilemer tersebut merendam pemukiman warga sekitar 1—2,5 meter. Akibatnya, akses jalan warga menjadi terbatas dan sebanyak 202 warga harus mengungsi di posko darurat.

Sejatinya, masih banyak bencana yang terjadi di negeri ini sepanjang 2024. Tidak saja di Jawa Barat, tetapi juga terjadi di berbagai provinsi lainnya dengan bencana yang berbeda, seperti gunung meletus, kekeringan, dan lainnya.

Benarkah berbagai macam bencana terjadi karena faktor alam semata dan tanpa ada campur tangan manusia? Sungguh, Allah Swt. telah berfirman,
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar-Rum [30]: 41).

Dalam surah ini, Allah Swt. secara jelas menyebutkan bahwa manusia menjadi penyebab utama kerusakan alam, baik di laut maupun di darat. Keserakahan manusia dengan mengeksploitasi alam atas nama pembangunan dan menggunakan berbagai macam cara untuk mewujudkannya. Mereka menerobos hukum syarak asal semua bisa tercapai.

Bukan hanya itu, saat ini manusia begitu mudah melakukan kemaksiatan, seperti zina, meminum minuman keras, judi, dan sebagainya. Untuk itu, hadirnya seorang pemimpin menjadi hal yang urgen dan harus ada. Seorang pemimpin yang menerapkan aturan sesuai hukum syarak. Sayangnya, pemimpin saat ini justru menjadi biang utama kerusakan karena di tangan mereka, semua yang menyangkut urusan publik dilegalkan.

Rasulullah saw. bersabda, “Imam/Khalifah adalah pengurus dan ia betanggung jawab terhadap yang diurusnya.” (HR Muslim dan Ahmad).

Sungguh begitu besar peranan pemimpin dalam Islam. Ia bertanggung jawab terhadap rakyatnya, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Akan tetapi, hadirnya seorang pemimpin yang baik tanpa adanya sistem yang sempurna dan paripurna tidak akan pernah terwujud.

Oleh karena itu, penerapan sistem yang sempurna dan paripurna adalah keharusan yang mutlak. Sistem itu hanya ada pada sebuah ideologi yang berasal dari Sang Pencipta manusia. Kembali kepada aturan-Nya secara sempurna dalam semua lini kehidupan menjadi jaminan mutlak keselamatan di dunia maupun akhirat kelak.

Pemimpin Islam akan mengajak seluruh rakyatnya muhasabah diri, memohon ampunan kepada-Nya, dan segera meninggalkan sistem busuk yang selama ini diterapkan dan ditegakkan di negeri ini. Sistem yang telah nyata memporak-porandakan tatanan kehidupan sehingga bukan saja manusia yang rusak, tetapi alam pun ikut rusak sehingga rakyat menjadi sengsara.

Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka yang kalian cintai dan mereka pun mencintai kalian. Mereka mendoakan kalian dan kalian pun mendoakan mereka. Sungguh, seburuk-buruk pemimpin kalian adalah mereka yang kalian benci dan mereka pun membenci kalian. Kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian.” (HR Muslim, at-Tirmidzi, Ahmad, dan ad-Darimi).

Wahai pemimpin negeri, mari kembali kepada aturan Allah Swt. sebagai bukti ketaatan dan tobat seluruh umat demi keselamatan di dunia dan akhirat kelak. Jadilah pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyatnya. Mari muhasabah bersama dan kembali kepada syariat-Nya. Wallahu a’lam.

Titin Kartini
Bogor, Jawa Barat [CM/NA]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *