CemerlangMedia.Com — “Beri aku sepuluh orang pemuda, niscaya akan aku guncangkan dunia.” Ini merupakan kalimat legenda yang sempat dipekikkan oleh tokoh Bapak Bangsa, Bung Karno. Sepertinya kutipan tersebut sangat pas untuk kondisi pemuda saat ini. Dunia memerlukan sosok pemuda-pemudi yang tangguh, berkarakter, serta memiliki pemahaman mendalam terkait akidah Islam. Pemuda adalah tonggak penerus estafet peradaban. Di tangan pemudalah nasib suatu bangsa dipertaruhkan.
Seperti baru-baru ini, sedang hangat diperbincangkan, yaitu terkait juru bicara militer Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan perlawanan umat Islam dan salah satu pejuang Hamas, Abu Ubaida. Dia merupakan sosok yang kata-katanya lebih di percaya oleh rakyat Yahudi, jika dibandingkan dengan kata-kata Netanyahu, sosok yang ancamannya direspons dengan sangat serius oleh Zionis Yahudi dibandingkan janji manis Netanyahu (6-11-2023).
Nama Abu Ubaida terus menggema, menjadikannya sosok yang begitu diharapkan oleh dunia khususnya warga P4l3stin4 untuk bisa membebaskan dan menaklukkan Baitul Maqdis. Sama halnya dengan Muhammad Al-Fatih yang berhasil menaklukkan Konstantinopel di usianya yang baru menginjak dua puluh satu tahun.
Sosok Abu Ubaida seperti membawa angin segar bagi perjuangan rakyat P4l3stin4. Pemuda bertopeng itu kini seolah-olah menjelma menjadi pahlawan baru bagi banyak pendukung Hamas di dunia Arab dan Barat, tetapi menjadi musuh yang akan selalu dibenci oleh Zionis dan para sekutunya.
Sejatinya, peran pemuda merupakan hal yang sangat penting untuk terciptanya suatu peradaban yang dapat bergerak dalam dua hal, yaitu aspek keagamaan dan kenegaraan. Peran serta tujuan seorang pemuda dalam mengembangkan jati diri haruslah berani mengambil risiko dan tanggung jawab atas apa pun yang mereka pilih, selama itu tidak melewati koridor agama. Pemuda di dalam Islam tidak dipandang sebagai orang-orang pengikut (followers) melainkan sebagai orang yang memiliki gagasan, ide, motivasi, dan inovasi dalam mengembangkan serta meningkatkan kemajuan peradaban umat.
Para pemuda juga sangat diharapkan bisa menjadi ujung tombak dalam pergerakan dakwah Islam agar mampu berkembang dengan pesat. Maka dalam kaitannya dengan menegakkan peradaban Islam, peran pemuda muslim saat ini menjadi penentunya.
Maka para pemuda yang berfungi sebagai tonggak peradaban harus dicetak dengan iman agar dapat menjadi generasi Islami yang berakhlak mulia, berwawasan luas, dan bertakwa. Dengan begitu, pemuda tak hanya bertambah kuantitasnya, tetapi juga sangat berkualitas. Oleh karena itu, hendaklah dipupuk suatu kesadaran akan kewajiban melakukan amar makruf nahi mungkar di tubuh kaum muslimin supaya bisa saling mengingatkan demi kebenaran, terutama di kalangan para pemuda. Allah Swt. berfirman, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru pada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imran: 104). Wallahu a’lam.
Rina Herlina
Payakumbuh, Sumbar [CM/NA]
