Penting menerapkan sistem Islam oleh negara untuk mengatur seluruh aspek kehidupan. Negara juga akan memberikan sanksi tegas bagi pihak yang merusak dan tidak menjaga lingkungan sesuai tuntunan syarak.
CemerlangMedia.Com — Perubahan iklim menjadi isu global yang makin mendesak untuk ditangani. Suhu global yang terus meningkat, cuaca ekstrem, dan perubahan pola hujan telah memberikan dampak besar pada ekosistem dan kehidupan manusia. Negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, kini menghadapi ancaman besar terhadap keberlanjutan lingkungan, sumber daya alam, dan ketahanan pangan (16-11- 2024).
Berdasarkan data terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia mengalami peningkatan frekuensi cuaca ekstrem, seperti banjir, kekeringan, dan angin puting beliung yang makin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, terutama di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Para ahli lingkungan mengingatkan bahwa jika tidak segera ada tindakan nyata, dampak perubahan iklim dapat makin parah dan mengancam ketahanan pangan, kesehatan, dan ekonomi. Untuk itu, perlu upaya kolektif dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, melindungi hutan, serta berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam pernyataan terbaru menegaskan pentingnya komitmen nasional dalam mencapai target pengurangan emisi karbon hingga 29% pada 2030 sesuai dengan kesepakatan Paris Agreement. “Kita harus bekerja sama, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat, untuk menciptakan solusi konkret bagi perubahan iklim. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga kelestarian bumi bagi generasi mendatang,” ujar Siti Nurbaya.
Solusi yang dapat dilakukan untuk menangani dampak perubahan iklim antara lain adalah pengembangan energi terbarukan, penghijauan dan restorasi ekosistem, serta penguatan ketahanan pangan dan air. Selain itu, edukasi masyarakat tentang pentingnya perubahan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik dan menghemat energi, juga menjadi bagian dari upaya bersama dalam mitigasi perubahan iklim. Dengan langkah-langkah tersebut diharapkan Indonesia dapat memperkuat ketahanan lingkungannya dan berkontribusi pada upaya global untuk menanggulangi perubahan iklim.
Jika dilihat, dampak perubahan iklim sangat nyata, terutama di Indonesia. Cuaca ekstrem, seperti banjir dan kekeringan yang makin sering terjadi bukan hanya ancaman bagi lingkungan, tetapi juga bagi kehidupan sehari-hari, contohnya ketika banjir melanda daerah pesisir atau pulau-pulau kecil, banyak orang kehilangan tempat tinggal, ladang pertanian yang rusak, dan harga pangan meningkat.
Selain itu, penting bagi sekolah dan masyarakat untuk mendukung edukasi terkait perubahan iklim. Masyarakat perlu memahami bagaimana perubahan pola cuaca memengaruhi ketahanan pangan, ekonomi, dan kesehatan, seperti kekeringan sehingga dapat menyebabkan gagal panen, ini berarti harga makanan akan naik. Jika sudah tahu penyebab dan dampaknya, pemerintah bisa lebih termotivasi untuk bertindak.
Perlu pula upaya mitigasi perubahan iklim. Edukasi mengenai gaya hidup ramah lingkungan, seperti mengurangi sampah plastik dan menghemat energi, dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Langkah-langkah kecil, seperti penghijauan dan pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik dapat memperkuat ketahanan lingkungan Indonesia dan berkontribusi pada upaya global melawan perubahan iklim.
Tidak kalah penting adalah penerapan sistem Islam oleh negara dalam mengatur seluruh aspek kehidupan. Negara juga akan memberikan sanksi tegas bagi pihak yang merusak dan tidak menjaga lingkungan sesuai tuntunan syarak.
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (dampak) perbuatan mereka. Semoga mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar-Rum [30]: 41).
Ahmadi
Xll Ruang 1
Siswa SMA Negeri 1 Mentaya Hilir Selatan [CM/NA]