Berikan yang Terbaik

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Yulweri Vovi Safitria
Managing Editor CemerlangMedia.Com

Kita memang tidak bisa menjadi yang terbaik, tetapi berusahalah memantaskan diri untuk memberikan yang terbaik dengan senantiasa mengkaji Islam, menambah tsaqafah Islam. Kelak ilmu yang didapatkan bisa memberikan kontribusi demi kebangkitan Islam dan kemenangan kaum muslimin.

CemerlangMedia.Com — Sebuah ungkapan mengatakan, hasil tidak akan mengkhianati usaha. Sementara pepatah Arab mengatakan, man jadda wa jadda. Tentunya ini dalam area yang dikuasai manusia.

Ketika seseorang berusaha sungguh-sungguh, maka dia berpeluang mendapatkan hasil terbaik. Sebaliknya, apabila dia ogah-ogahan, setengah hati dalam berusaha, maka hasilnya pun ala kadarnya atau mungkin mengalami kegagalan.

Muslim Terbaik

Meraih predikat muslim terbaik memang tidak mudah. Butuh perjuangan ekstra serta pengorbanan. Di saat orang lain masih tidur nyenyak, dia sudah bangun dan bermunajat kepada Rabb-nya. Di saat orang lain sibuk mengejar dunia sampai menghalalkan segala cara, dia mencukupkan diri dengan apa yang sudah dimiliki. Baginya, rida Ilahi lebih utama.

Apalagi dalam kehidupan hari ini, semua tampak abu-abu jika tidak melihat segala sesuatunya dengan hati. Paradigma manusia tidak jauh-jauh dari materi dan duniawi. Apa yang Allah Taala halalkan menjadi haram, haram menjadi halal, maksiat merajalela dan dilegalkan dengan dalih hak asasi manusia.

Urusan dunia tampak indah dan menawan, padahal hakikatnya melelahkan. Sementara urusan akhirat terasa melelahkan, padahal itulah rumah keabadian.

Oleh karena itu, seorang muslim harus senantiasa memiliki kesadaran akan hubungannya dengan Allah Subhanahu wa Taala. Keberadaan manusia di muka bumi bukan sekadar untuk memenuhi bumi, melainkan untuk beribadah kepada-Nya sebagai tujuan awal penciptaan manusia.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman, “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS Az-Zariyat: 56).

Namun, setiap muslim harus tahu bahwa ibadah tidak hanya tentang salat, zakat, puasa, dan haji. Ibadah bukan tentang ritual harian atau tahunan dan menyangkut urusan pribadi.

Akan tetapi, ibadah itu mencakup seluruh aktivitas manusia, mulai dari bangun tidur hinggga membangun negara. Ibadah itu juga menyangkut urusan politik pemerintahan, perekonomian, budaya, pendidikan, kesehatan, hingga pergaulan.

Seorang muslim harus pula menyadari akan keterikatannya dengan hukum syarak. Mereka akan disibukkan oleh aktivitas yang bermanfaat dan menjauhi segala bentuk kesia-siaan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi Shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” (HR Tirmizi).

Balasan kebaikan tersebut tidak main-main. Dalam hadis qudsi dari Abu Umamah, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda,
“… Jika ia berdoa kepada-Ku, maka pasti Aku akan mengabulkannya. Jika ia meminta kepada-Ku, maka pasti Aku akan memberinya. Jika ia meminta pertolongan kepada-Ku, maka pasti Aku akan menolongnya. Ibadah hamba-Ku yang paling Aku cintai adalah memberikan nasihat.” (HR ath-Thabrani).

Berikan yang Terbaik

Bagi seorang muslim yang menyadari dari mana ia berasal, apa tujuan hidupnya, dan akan ke mana setelah kematian, maka ia akan memahami bahwa ada kehidupan setelah kematian. Untuk itu, segala perbuatannya dalam rangka ibadah dan mencari rida Allah Taala.

Seorang muslim akan memberikan yang terbaik untuk Islam. Segala upaya akan dilakukan maksimal selama jasad belum berpisah dengan raga. Apalagi jika mengingat nasihat Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam,
“Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai umurnya di manakah ia habiskan, ilmunya di manakah ia amalkan, hartanya bagaimana ia peroleh dan di mana ia infakkan, dan tubuhnya di manakah usangnya.” (HR Tirmidzi).

Dengan memahami hadis di atas, maka seorang muslim akan berupaya memberikan yang terbaik, terutama dalam empat perkara di atas. Sungguh, Allah tidak menilai hasil yang dicapai, melainkan usaha yang sungguh-sungguh dari seorang hamba.

Khatimah

Kita memang tidak bisa menjadi yang terbaik, tetapi berusahalah memantaskan diri untuk memberikan yang terbaik dengan senantiasa mengkaji Islam, menambah tsaqafah Islam. Kelak ilmu yang didapatkan bisa memberikan kontribusi demi kebangkitan Islam dan kemenangan kaum muslimin. [CM/NA]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : [email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *