Muhasabah Diri: Yang Berguguran dari Jalan Dakwah (Bagian 1)

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Penulis: Abu Zaid R

Dakwah ini menuntut konsekuensi dan harus mengorbankan apa yang kita miliki, baik waktu, tenaga, pikiran, ilmu, maupun harta, bahkan juga keluarga. Di sinilah kita diuji oleh Allah, apakah kita serius mau berdakwah atau tidak? Apakah kita siap dan sedia mengorbankan waktu, tenaga, dan lain sebagainya untuk dakwah atau tidak? Apakah kita mau menjadikan dakwah sebagai poros hidup sebagaimana teladan Nabi Muhammad Shalalallahu alaihi wasallam ataukah kita malah menjadikan dakwah sekadar sambilan saja? Semua ini adalah ujian.

CemerlangMedia.Com — Sobat dakwah, hidup dan mati kita adalah ujian, sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Al-Mulk ayat 2,

ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”

Kita diuji dengan perintah dan larangan, di antaranya adalah kewajiban berdakwah. Bukan sekadar dakwah, tetapi dakwah berjemaah dalam perjuangan untuk menegakkan Khil4f4h. Ujian, apakah kita mau menaati Allah dan Rasul-Nya untuk melaksanakan dakwah? Apakah kita taat juga tentang bagaimana metode dalam berdakwah? Atau, apakah kita mau menaati Nabi Muhammad Shalalallahu alaihi wasallam dalam menentukan prioritas tujuan dakwah? Dan seterusnya.

Tentu saja, dakwah ini menuntut konsekuensi kita dan harus mengorbankan apa yang kita miliki, baik waktu, tenaga, pikiran, ilmu, maupun harta, bahkan juga keluarga. Di sinilah kita diuji oleh Allah, apakah kita serius mau berdakwah atau tidak? Apakah kita siap dan sedia mengorbankan waktu, tenaga, dan lain sebagainya untuk dakwah atau tidak? Apakah kita mau menjadikan dakwah sebagai poros hidup sebagaimana teladan Nabi Muhammad Shalalallahu alaihi wasallam ataukah kita malah menjadikan dakwah sekadar sambilan saja? Semua ini adalah ujian.

Nah, ujian selanjutnya adalah apakah kita akan tetap mau berjuang di medan dakwah ini hingga maut menjemput ataukah akan meninggalkan dakwah di tengah jalan? Pendek kata, ujian demi ujian datang silih berganti di medan dakwah ini.

Dalam keseharian, dakwah pun tidak sepi dari ujian, baik dari diri sendiri, dari kawan seiring, dari guru yang mendidik kita atau faktor di luar dakwah, misalnya ujian dari sisi pekerjaan, bisnis, atau keluarga. Semua bisa datang silih berganti. Satu selesai, yang lain menyapa. Satunya pergi, yang lain menanti. Dari yang kita anggap kecil dan ringan hingga yang kita pandang besar dan berat. Datang silih berganti hingga kita mati.

Berharap dakwah akan baik-baik saja tanpa masalah adalah khayalan akibat tipuan setan. Sikap seperti ini, di samping merupakan kebodohan, juga berbahaya. Kebodohan karena tidak akan sesuai fakta dan berbahaya, sebab menjadikan kita lalai dan tidak siap menghadapi realita sehingga akan mudah kaget, sulit menerima, susah mencari solusi hingga akhirnya berputus asa dan berhenti dakwah. Na’udzubillah minzalik.

Dalam ujian inilah akhirnya ada saja yang gugur dari jalan dakwah. Entah secara sadar atau tidak, dengan berbagai alasan kemudian berhenti dari dakwah. Na’udzubillah minzalik.

“Ya Allah, ampunilah kami. Ampunilah kurangnya niat dan upaya kami. Ampunilah kami yang lemah, bodoh, dan hina ini. Tolonglah kami dengan istikamah dan kemenangan dengan Khil4f4h. Aamiin ya rabbal alamin.”

Ngaji, yuk! [CM/Na]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *