Upaya Meraih Derajat Pengemban Dakwah Minimalis (Bagian 5/5)

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Penulis: Ustaz Abu Zaid R

Jika kita selalu menyiapkan harta terbaik untuk keluarga, seperti itu pulalah untuk dakwah. Dalam dakwah ini, sebenarnya kita diberikan oleh Allah kesempatan terbaik untuk berkorban, baik waktu, tenaga, ilmu, harta, juga yang lainnya. Semua itu untuk dakwah yang jelas-jelas berkah dan pahala berlipat ganda. Mengapa masih ada saja di antara kita yang keberatan?

CemerlangMedia.Com — Sudah menjadi kebiasaan manusia bahwa laki-laki bekerja banting tulang untuk keluarganya, untuk istri dan anaknya, juga kedua orang tuanya tanpa peduli dengan risiko apa pun. Kita semangat bekerja demi melihat senyum bahagia istri dan anak kita. Tidak peduli siang atau malam, tetap bekerja. Tidak peduli hujan ataupun panas. Bahkan, tidak peduli dengan risiko nyawa sekalipun, yang penting bisa membawa pulang sejumlah uang untuk keluarga. Begitu, bukan?

Nah, semestinya jika kita rela menanggung semua derita demi menafkahi keluarga secara terbaik, maka begitu pula, kita siapkan harta terbaik yang kita mampu untuk dakwah. Jangan sampai harta untuk dakwah diberikan jika kita ingat, menunggu ditagih atau diminta baru ngasih, atau malah kita berikan hanya jika ada sisa. Na’udzubillah minzalik!

Sahabat Abu Bakar Shidiq ra. memberikan semua uangnya untuk perjuangan. Sementara Umar bin Khattab ra. memberikan separuh hartanya. Sementara saat ini, tidak semua uang kita diminta, tetapi hanya semampunya saja. Andai itu hanya lima ribu rupiah, diterima jika memang itulah kemampuan kita.

Dakwah tidak meminta dari jatah makan keluarga kita. Hanya saja, kita harus menyisihkan sedikit dari uang kita dan sedikit itu kita sisihkan sejak awal dan merupakan pengeluaran rutin, bukan sisa, bukan kalau ingat. Namun, masih banyak di antara kita yang mengabaikan hal ini.

Padahal harta yang sedikit itulah yang paling berkah, insyaallah. Paling berkah, sebab hanya untuk dakwah, bukan untuk yang lain dengan janji Allah berupa pahala berlipat ganda karena jelas-jelas untuk membiayai dakwah. Sementara harta yang kita makan atau dimakan keluarga belum tentu berkah, sebab bisa jadi setelah kita dan keluarga kenyang, tenaganya malah dipakai main game seharian atau main yang lainnya. Bahkan, tidak jarang setelah kenyang, malah maksiat atau setelah kita belikan baju bagus, malah jadi pamer dan sombong ke tetangga. Begitu, bukan?

Nah, dalam dakwah ini sebenarnya kita diberikan oleh Allah kesempatan terbaik untuk berkorban, baik waktu, tenaga, ilmu, harta, juga yang lainnya. Semua itu untuk dakwah yang jelas-jelas berkah dan pahala berlipat ganda. Mengapa masih ada saja kita yang keberatan? Sementara untuk keluarga, semua bisa kita berikan tanpa perhitungan, padahal belum tentu dipakai untuk amal saleh. Gak masuk akal, bukan?

Oleh karena itulah, mari kita bersegera berjuang dengan seluruh yang kita miliki, baik diri maupun harta kita, sebagaimana Allah Swt. menegaskan hal ini dalam banyak ayat Al-Qur’an. Di sisi lain, semua harta yang kita infakkan pasti diganti oleh Allah Swt..

Dalam surah Saba ayat 39 Allah berfirman,

قُلْ إِنَّ رَبِّى يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥ ۚ وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُۥ ۖ وَهُوَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ

“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”

Jadi, semua harta kita adalah milik Allah yang diberikan kepada kita. Allah Pemilik asli harta kita telah memerintahkan agar kita berinfak, khususnya untuk dakwah. Apakah masih ada keberanian kita untuk menolaknya? Na’udzubillah minzalik!

Cepetan, yuk! Mumpung masih ada waktu.
Ubur ubur ikan lele, mumpung belum terlanjur, le!
Ngaji, yuk! [CM/Na]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : [email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *