Bom Waktu di Genggaman

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Jamilah
(Kontributor CemerlangMedia.Com)

CemerlangMedia.Com — Radit selalu memanjakan Sarah. Di hari ulang tahun Sarah, Radit memberikan hadiah kado yang berisi satu set perhiasan.
“Mas, jangan memberikan aku yang berlebihan,” ucap Sarah.
“Tidak apa-apa, Dik, selagi Mas ada rezeki, apa sih yang tidak untukmu.” Ucap Radit tersenyum sambil menatap wajah cantik istrinya.

Setelah beberapa tahun berumah tangga, Radit yang tadinya perhatian pada Sarah tiba-tiba berubah. Pulang ke rumah pun hanya satu pekan sekali dengan alasan pindah tempat kerja.

Suatu ketika, Radit meminta pada Sarah untuk menjual perhiasan yang dahulu pernah ia berikan di hari ulang tahun Sarah karena ada keperluan. Sarah pun memberikannya dengan ikhlas.

Makin lama, Radit makin menjadi-jadi. Dengan seenaknya, Radit pulang dua atau tiga bulan sekali. Radit yang dahulu penyayang dan perhatian, kini sudah tidak tampak lagi.

Mobil yang biasa dipakai pun tidak kelihatan. Sarah makin curiga dan tidak tahan lagi melihat tingkah laku suaminya. Sarah memaksa Radit untuk jujur terhadapnya, tetapi Radit malah emosi dan marah-marah tidak karuan.

Keharmonisan rumah tangganya sudah hilang. Setiap kali Radit pulang, selalu pertengkaran yang terjadi di antara keduanya.

Tanpa sengaja, Sarah bertemu dengan Duwi teman lamanya di masa gadis. Duwi menanyakan keadaan rumah tangga Sarah. Sarah pun menjelaskan biduk rumah tangganya.

Setelah mendengarkan curhatan dari Sarah, Duwi menjelaskan bahwa suaminya sering terlihat di kampung sebelah, dekat tempat tinggalnya. Temannya itu juga mengatakan kalau Radit telah menikah dengan wanita lain.

Tanpa berlama-lama, Sarah langsung mendatangi rumah Radit dan wanita itu. Setibanya di sana, waktu sudah malam.

Ketika mengetuk pintu, tidak ada satu orang pun yang keluar, tetapi Sarah melihat sosok bayangan di balik gorden. Sarah terus mengetuk pintu tanpa bersuara.

Sarah teringat kalau suaminya takut dengan kegelapan, Sarah menoleh ke arah meteran listrik yang ada di dekat pintu. Dengan cepat, Sarah mematikan tombol yang ada di meteran listrik itu, lalu terdengarlah teriakan dari dalam rumah tersebut dengan penuh ketakutan. Teriakan itu adalah suara Radit karena Radit phobia dengan kegelapan.

Radit bergegas keluar untuk menyalakan kembali tombol meteran. Sarah segera masuk ke dalam rumah itu. Di ruang tamu tidak terlihat siapa pun sehingga Sarah langsung membuka pintu kamar, “kreekk” suara pintu dibuka. Sarah menemukan sosok wanita yang sedang telungkup bersembunyi diujung dipan, Sarah menyuruh wanita itu bangun, lalu si perempuan itu berdiri dengan penuh ketakutan.

“Saya sudah lama menunggu momen ini, bagaikan memegang bom waktu di genggaman, saya tidak akan marah dan silakan ambil suami saya.”

Pada saat itu juga Sarah langsung mengambil keputusan pada Radit, “Ceraikan aku, Mas, kalau memang wanita itu sudah menjadi pilihanmu.” Radit menangis, tidak tahu apa yang ada di pikirannya, menyesal atau entah bagaimana.

Sarah yang saat itu belum paham Islam, tidak tahu harus mengambil keputusan seperti apa. Akhirnya, gugatan cerai ia layangkan kepada suaminya.

Untuk mengisi kesibukannya, Sarah bekerja di rumah sakit ternama di ibu kota. Sarah bertemu dengan seorang dokter perempuan salihah. Kedekatannya dengan dokter itu sangat berpengaruh dalam kehidupan Sarah. Ia mulai membuka lembaran baru.

Dokter itu sering mengajak Sarah berdiskusi tentang Islam, mengajaknya hadir ke majelis taklim. Kini Sarah bisa mengenal Islam lebih mendalam. Hidupnya berubah sesuai syariat Islam.

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *