Header_Cemerlang_Media

Maaf, Aku tak Menghadiri

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh. Irsad Syamsul Ainun
(Tim Redaksi CemerlangMedia.Com, Aktivis Muslimah Papua)

CemerlangMedia.Com — Salah satu kewajiban sebagai seorang muslim terhadap muslim lainnya adalah memenuhi undangan. Kebetulan kemarin aku dilema aja, memikirkan undangan dari MT yang kebetulan ada aku di dalamnya.

Sekitar sebulan lalu kami dibagikan seragam. Model gamisnya sih katanya abaya. Jujur, mungkin gamis abaya itu adalah gamis pertama yang kumiliki selama hidup. Ada dua alasan mengapa abaya itu jadi abaya pertama yang mengisi rak pakaianku. Pertama, aku memang tidak tahu jenis kain, apalagi nama pakaian. Yang aku tau, bahan pakaian wolfis, dan jersey. Kedua, aku bukan tipe orang yang suka mengoleksi pakaian. Pokoknya, baju mah buat aku standarnya satu, selama itu tidak membuatku seperti buras, yo wes aku pakai. Kemudian, jika pun di hari kemudian akan ada sobekan, pokoknya aku akan rajin menjahit.

Jangankan gamis dengan bahan kain yang mudah dijahit sobek bakal dijahit, kaos kaki pun jika masih layak pakai, lalu sobek, aku akan dengan telaten menjahitnya. Terserah apa kata orang, yang penting pakaian yang kukenakan tidak mengumbar aurat. Sampai pernah ada teman yang mengatakan ini padaku, “Na, aku heran deh, kau ini penjual kaos kaki, tapi kaos kaki sendiri masih saja dijahit.” Hahahaha.

Aku menjawab, “Kenapa harus diganti jika masih bisa dipake. Aku malu deh sama salah satu sahabat yang menambal bajunya kurang lebih 99 tambalan. Memang sekarang ini kita tidak hidup di zaman itu, tapi jangan sampai sifat konsumtif kita lebih dominan daripada mengutamakan kebutuhan pokok. Memenuhi keinginan itu ibarat meminum air asin tau. Makin diminum makin terasa dahaga yang kita rasakan. Tidak akan menghilangkan rasa haus.”

Bahkan kaos kakiku yang dibeli di zaman kuliah, sampai saat ini masih ada beberapa yang masih bisa dipakai. Alhamdulillah, aku memang tipe orang yang tidak suka mengoleksi pakaian jika masih ada pakaian yang masih bisa digunakan. Ini prinsip hidup yang harus kujalankan terkait pakaian. Bagaimana dengan sahabat muslimah lainnya?

Ya, kembali ke pakaian yang dibagikan. Jadi, kemarin 8 April, MT tempatku bernaung itu mengadakan acara agenda pengajian bulanan dirangkaikan dengan acara bukber. Anggotanya 99% orang tua. Dan aku adalah satu-satunya anak muda yang gabung di sana. Enjoy aja gitu, selama itu tidak membuat harga diriku terabaikan. Ahaha.

Alhamdulillah, Allah perkenankan aku untuk bergabung di tengah perkumpulan ibu-ibu. Tapi kemarin, aku memilih untuk tidak menghadiri apa yang menjadi agenda rutin tadi. Alasannya cuma satu, aku tak ingin tampil dengan pakaian yang justru mencetak yang selama ini telah kututup dengan jika syar’i. Kenapa aku harus berusaha menyenangkan hati semua orang, dan tidak peduli dengan perasaan Allah?

Jadi, karena gamis yang kudapatkan dari pembagian gratis itu aku dapatnya size yang mencetak body, aku memilih untuk diam seribu bahasa. Dan kemudian, udah berencana aja bajunya dikembalikan kepada pengurus. Biar tidak mubazir gitu. Siapa tau ada yang lebih layak untuk menggunakannya.

Aku lebih baik pakai gamis yang biasa-biasa aja, daripada pakai yang luar biasa tapi membuat kita terasa indah untuk maksiat. Indah di mata manusia, tapi mengundang ketidakridaan Allah sama diri. Jadi, sebagai muslimah harus ada ketegasan bahwa pakaian yang dikenakan itu sesuai aturan syarak. Yang mana pakaian muslimah itu bukan pembungkus, tapi penutup.

Biasakan menutup aurat dengan sempurna ya. Jangan hanya karena ingin terlihat seragaman, tapi keseragaman itu justru membuat kamu menjadi bahan yang terasa indah dipandang manusia, tapi mengundang dosa. Kemudian, selain itu perhatikan juga bahan pakaiannya. Jika pakaian kamu justru memberatkan dan melalaikanmu dari ketaatan, mending kita sudahi ya. Putuskan untuk memilih yang ringan dan tidak ribet tapi tetap syar’i.

Karena tidak semua kata seragam itu indah, dan beragam pun terasa indah jika kita mampu menjaga konsistensi dalam berpakaian. Karena kejelasan dalam berpakaian bagi muslimah jelas ada dalam surah QS Al Ahzab: 59, dan QS An-Nur: 31.

Syaratnya pun jelas, di mana seorang muslimah diwajibkan berpakaian yang sesuai, yakni:

Pertama, menutup Aurat. Jadi, untuk pakaian seorang muslimah harus jelas menutup, bukan menampakkan sebagian apalagi keseluruhan lekuk tubuh. Karena wanita itu mulia, jadi muliakanlah dirimu dengan tetap menjaga aurat untuk tertutup sempurna.

Kedua, tidak menyerupai pakaian laki-laki. Jadi bagi kaum wanita harus tau ya, mana pakaian rumah dan pakaian di luar rumah. Selain itu, pakaian yang dikenakan pun harus beda dari laki-laki. Kenapa demikian? Karena jelas, wanita sudah ada ketetapan dalam berpakaian.

Ketiga, tidak menerawang. Jadi bestie, sebagai muslimah sejati harus dibedakan ya, mana pakaian tipis dan tebal. Membeli pakaian jangan hanya dinilai bagusnya saja, tapi juga tingkat ketebalan harus diliat ya. Jangan sampai ketiaka dipakai seperti kulit bawang. Dapat menembus wilayah seberang. Hehe …

Dan yang terakhir adalah sebaik-baik pakaian baik laki-laki maupun perempuan adalah pakaian takwa. Jika iya telah bertakwa sampai dibsanubari, insyaallah standar dalam menentukan pakaian untuk dipakai bukan hanya sekadar membungkus dan indah di mata manusia. Akan tetapi pakaiannya akan dipilih yang mengundang rahmat, magfirah, dan kasih sayang Allah Swt..

Untuk itu sahabat muslimah, ayo kita pandai memilih pakaian. Muliakan diri dengan menjaga iffah dan izzah yang telah disematkan oleh semesta pada dirimu. Buatlah bidadari surga makin cemburu dengan pakaian ketaatanmu. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tulisan Terbaru

Badan Wakaf Al Qur'an