Oleh: Irna Sari Dewi
Creative Design CemerlangMedia.Com
Perkuat ikatan. Eratkan lagi dan jangan lupa terus berbenah. Minta pula penguat dari-Nya. Taklukkan tantangan dan jadilah manusia yang memiliki tujuan hidup yang jelas.
CemerlangMedia.Com — Fase perjalanan setiap makhluk dimulai sejak adanya benih untuk disemai. Lambat laun semua menjadi cikal bakal yang harus dipupuk agar ia tumbuh dan dapat berproduksi dengan baik. Dalam hal ini, ia mengalami yang namanya fase tumbuh dan berkembang.
Kemudian dalam fase ini, ia akan tumbuh dan mekar dengan potensi yang telah dianugerahkan kepadanya. Begitu pula perjalanan manusia. Sebagai makhluk yang dikaruniai potensi akal dan menjadi satu-satunya makhluk yang mendapatkan predikat sempurna, maka dalam mengarungi bahtera kehidupannya, manusia haruslah memiliki tujuan.
Ketika ada pertanyaan manusia dari mana, untuk apa ia diciptakan, dan akan ke mana, maka semua jawaban dari ketiga pertanyaan mendasar ini akan mampu dijawab ketika manusia memahami potensi penciptaannya sebagai makhluk. Oleh sebab itulah, manusia dikaruniakan akal untuk berpikir.
Manusia memikirkan asal muasal juga tempat ia dihimpun kembali. Akhir dari perjalanan ini adalah mengetahui titik temu akhirnya, yakni tatkala berkumpul nanti, bekal apa yang sudah dipersiapkan untuk mengawalinya.
Ibarat pepatah tentang seorang musafir, “Melakukan perjalanan untuk mengumpulkan bekal.” Ya, setiap perjalanan ini tidak ada yang tahu garis finishnya sampai kapan, maka setiap kita yang merasa manusia harus tahu betul apa tujuan kita.
Saat ini kita berada kembali pada permulaan tahun. Tidak ada yang tahu kapan waktu kita berakhir. Namun yang jelas, kita harus menetapkan tujuan apa yang akan diraih. Hal ini perlu dilakukan agar kita tahu cara apa yang akan dilakukan untuk menggapainya.
Oleh karena keterbatasan dan kelemahan kita sebagai makhluk, maka cara yang harus dilakukan haruslah sesuai dengan apa yang ditetapkan. Sebab jika tidak, maka sia-sialah apa yang kita perbuat.
Berbuat sesuatu dengan tujuan menyenangkan makhluk, maka muaranya adalah kelelahan tanpa arti. Namun, apabila berbuat atas dasar semata-mata mencari rida-Nya, maka apa pun rintangan yang dilewati tidak akan mampu membuat kita berputus asa.
Sebab inilah bentuk ujian dari tujuan perjalanan kita. Untuk menapaki kesuksesan, kita perlu melewati anak tangga. Anak tangga yang kita tapaki pun bukanlah jalan mulus. Bisa jadi jurang, duri, panas, hujan, dan lain sebagainya.
Namun yakinlah, apa pun jalannya, tetaplah kokoh dalam lingkaran syarak. Semua itu tidak akan mampu dijalani tanpa adanya sokongan. Sokongan ini tidak hanya berasal dari diri sendiri, tetapi juga lingkungan. Temukan sahabat yang mampu membuat kita tetap berpegang pada bara api. Walaupun panas, tak lantas membuat kita jatuh karena ini akan menjadi awal kehancuran jika kita berlepas diri.
Yuk, perkuat ikatan. Eratkan lagi dan jangan lupa terus berbenah. Minta pula penguat dari-Nya. Taklukkan tantangan dan jadilah manusia yang memiliki tujuan hidup yang jelas. [CM/NA]