Oleh: Hessy Elviyah, S.S.
(Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com)
Tidak layak membiarkan umat Islam di Gaza, Pal3stina berjuang sendiri. Jika kaum kafir Barat bersatu padu mendukung penjajah Isra3l, kenapa umat Islam diam? Sementara membela Pal3stina adalah konsekuensi sebagai muslim dan merupakan ibadah, sebab membela saudaranya.
CemerlangMedia.Com — Oktober nanti, genap satu tahun Gaza dibombardir oleh Isra3l laknatullah. Selama itu pula, puluhan ribu jiwa meninggal dunia. Tidak terhitung jumlah korban yang terluka, bangunan runtuh, fasilitas umum rusak, air terbatas, bantuan kemanusiaan sedikit, bahkan semua yang ada di Gaza menderita akibat serangan Isra3l. Mirisnya, dunia seolah diam menyaksikan penderitaan rakyat Gaza.
Meskipun sudah ada resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata, tetapi Isra3l tetap saja melancarkan serangannya terhadap Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan militer Isra3l setidaknya telah menewaskan 41.206 orang dan melukai 96.280 orang selama hampir setahun ini. Sementara itu, hampir semua gedung di Gaza hancur dan warganya menjadi pengungsi (detikNews.com, 17-09-2024).
Segala seruan datang dari penjuru dunia untuk menghentikan pembantaian Isra3l terhadap warga Gaza, tetapi sedikit pun, Isra3l tidak mengindahkannya. Entitas penjajah itu seolah leluasa untuk membantai penduduk Gaza, tanpa rasa takut kepada siapa pun.
Tersekat Nasionalisme
Pembantaian yang dilakukan oleh Zionis Isra3l terhadap penduduk Gaza tidak kunjung berhenti, bahkan terus menjadi. Sebenarnya banyak yang menghujat Isra3l, bahkan sampai memboikot produk yang berafiliasi dengan Isra3l. Namun nyatanya, sampai detik ini, Isra3l tidak kunjung mengakhiri aksinya membombardir Gaza.
Dari sini seharusnya disadari bahwa hujatan, seruan, dan pemboikotan produk tidak dapat menghentikan aksi brutal Isra3l. Seharusnya kaum muslimin menyadari bahwa kebrutalan Isra3l terhadap Pal3stina adalah sebuah ujian persaudaraan dan persatuan kaum muslimin.
Oleh karenanya, jalan yang harus ditempuh adalah merekatkan barisan kaum muslimin, tanpa sekatan nasionalisme. Betapa mengenaskan, saudara-saudara muslim di dekat Gaza, seperti Suriah, Mesir, dan Yordania tidak bisa berbuat apa-apa ketika penduduk Gaza berteriak minta tolong. Mereka seakan buta, sebab nasionalisme menutup mata, padahal kondisi Gaza telah dipertontonkan kepada dunia.
Begitu pula pemimpin negeri muslim lainnya. Derita kaum muslimin di Pal3stina seolah hanya sekadar tontonan bagi mereka. Seruan yang mereka lakukan jelas-jelas tidak pernah membuahkan hasil. Melihat kondisi itu, mereka tidak lantas mempunyai gebrakan aksi untuk menghapus penjajahan entitas Isra3l di tanah kaum muslimin tersebut.
Kondisi seperti ini menunjukkan lemahnya kaum muslimin di mata dunia saat ini. Inilah bukti bahwa sekat nasionalisme mengebiri kekuatan kaum muslim. Terlihat bagaimana secuil Isra3l tersebut dapat dengan mudah membombardir Gaza di depan mata kaum muslim, tanpa pertolongan yang berarti dari kaum muslimin lainnya.
Penduduk Gaza seolah sendiri dalam mempertahankan tanah milik kaum muslimin seluruh dunia itu. Sementara penjajah Isra3l dapat sokongan dari kekuatan kafir Barat. Bersatunya kaum kafir tersebut telah meluluhlantakkan negeri kaum muslim, Gaza.
Namun begitu, aksi solidaritas dari berbagai elemen masyarakat untuk Pal3stina perlu diapresiasi. Akan tetapi, langkah konkret untuk membebaskan Pal3stina dari penjajahan Isra3l juga sangat perlu dilakukan, misalnya tidak mempercayai perjanjian PBB. Sebab, usul yang diberikan PBB sama sekali tidak memberikan pembelaan terhadap Pal3stina, seperti seruan untuk gencatan senjata.
Hal ini tidak menunjukkan sikap sebagai pengusiran Isra3l dari tanah Pal3stina, melainkan hanya seruan agar Isra3l menghentikan penyerangan. Semestinya, Isra3l diusir dari bumi Pal3stina, bukan hanya diminta untuk menghentikan aksi penyerangan.
Hal lainnya terkait two state solution. Hal tersebut jelas sangat merugikan Pal3stina, sebab jika usul ini diterima, maka Isra3l akan mempunyai hak menempati tanah Pal3stina. Sementara Isra3l hanya penjajah yang berusaha merebut tanah kaum muslimin.
Jihad untuk Pal3stina
Tidak ada jalan lain untuk membebaskan Pal3stina dari kebiadaban Isra3l selain mengirimkan tentara kaum muslimin untuk mengusir Isra3l. Senjata harus dilawan dengan senjata, bukan lagi diplomasi. Isra3l tidak mengenal diplomasi, gertakan, atau sekadar seruan.
Kaum muslim haruslah memahami dan mempraktikkan firman Allah Swt. dalam surah Al-Baqarah,
“Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu.” (TQS Al-Baqarah [2]: 191).
Ayat ini memberikan kita pelajaran untuk tidak segan-segan mengusir kaum penjajah Isra3l dari tanah kaum muslimin. Tentu, seruan ini tidak hanya ditunjukan kepada warga Pal3stina, tetapi kepada seluruh kaum muslimin di seluruh dunia.
Lebih jauh, Rasulullah saw. mengibaratkan kaum muslimin bagaikan satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, seluruh tubuh akan merasakan sakit juga.
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR Muslim No. 4685).
Oleh karena itulah, tidak layak membiarkan umat Islam di Gaza, Pal3stina berjuang sendiri. Jika kaum kafir Barat bersatu padu mendukung penjajah Isra3l, kenapa umat Islam diam? Sementara membela Pal3stina adalah konsekuensi sebagai muslim dan merupakan ibadah, sebab membela saudaranya.
Demikian pula, Allah Swt. melarang untuk berdamai dengan musuh Allah. Oleh karena itu, apa pun bentuk perdamaiannya, apalagi solusi dua negara adalah haram. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt.,
“Sesungguhnya Allah hanya melarangmu (berteman akrab) dengan orang-orang yang memerangimu dalam urusan agama, mengusirmu dari kampung halamanmu, dan membantu (orang lain) dalam mengusirmu. Siapa yang menjadikan mereka sebagai teman akrab, mereka itulah orang-orang yang zalim.” (TQS Al Mumtahanah [60]: 9).
Dengan demikian, untuk melenyapkan entitas penjajah jahat haruslah dengan jihad. Namun, jihad ini akan sulit dilakukan jika tidak ada persatuan di antara kaum muslimin. Oleh karenanya, persatuan kaum muslimin seluruh dunia dalam satu komando akan mampu mengirimkan tentara terbaiknya untuk melenyapkan Isra3l dari tanah Pal3stina. Isra3l akan hancur lebur dibuatnya. Insyaallah. Wallahu a’lam. [CM/NA]