Header_Cemerlang_Media

Penc4bulan oleh Oknum Pendidik, Bukti Suramnya Dunia Pendidikan

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Rina Herlina
(Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com)

“Untuk mewujudkan kehidupan yang islami dengan segala peraturan yang mengikatnya dibutuhkan kerja sama dan pengorbanan dari sejumlah pihak untuk mengembalikan sistem Islam dalam kehidupan. Tidak hanya diminta pengorbanan waktu, terkadanga juga harta, bahkan nyawa.”


CemerlangMedia.Com — Dunia pendidikan kembali tercoreng. Kali ini melibatkan dua tenaga pendidik di sekolah berbasis Islam di Kabupaten Agam, Sumbar. Sebanyak 40 pelajar laki-laki diduga menjadi korban penc4bulan yang dilakukan oleh kedua oknum guru tersebut (www.viva.co.id, 01-08-2024).

Kasus penc4bulan bukanlah hal yang baru terjadi di negeri ini. Kasus seperti ini terus berulang dengan korban, pelaku, dan modus yang berbeda. Banyak di antaranya tidak terekspos karena tidak ada laporan dari para korban sehingga para pelaku makin leluasa memperdaya korban. Akibatnya, jumlah korban terus bertambah karena biasanya, seseorang yang pernah mengalami penc4bulan cenderung menjadi predator di kemudian hari.

Tenaga Pendidik Seharusnya Mengayomi

Mirisnya, beberapa pelaku penc4bulan melibatkan tenaga pendidik. Mereka yang seharusnya mengayomi dan melindungi, justru menjadi predator yang lihai memainkan perannya sebagai orang yang berpendidikan, bahkan tidak jarang bergelar tokoh agama.

Kondisi ini menyebabkan dunia pendidikan menjadi tercoreng, bahkan membuat masyarakat tidak lagi percaya pada instansi pendidikan. Masyarakat menjadi resah dan khawatir. Mereka merasa, saat ini tidak ada lagi tempat yang aman untuk anak-anaknya menimba ilmu, padahal tidak jarang, harus membayar cukup mahal untuk membiayai pendidikan anaknya dengan memasukkannya ke sekolah yang bonafit, bahkan berbasis Islam.

Bagi para orang tua yang disibukkan dengan mencari nafkah, menyekolahkan buah hatinya di sebuah lembaga pendidikan berbasis Islam adalah pilihan yang dirasa tepat. Meskipun hal itu tidak bisa menjamin akhlak anak-anaknya menjadi baik. Namun sampai hari ini, lembaga pendidikan berbasis Islam seperti pondok pesantren masih menjadi alternatif pilihan untuk menitipkan anak-anak.

Dengan banyaknya tenaga pendidik yang terlibat kasus seperti saat ini, membuktikan bahwa dunia pendidikan sedang tidak baik-baik saja. Moral dan akidah mulai merosot dan kian mengkhawatirkan. Semua itu terjadi akibat dipisahkannya agama dari kehidupan.

Manusia dengan sombongnya membuat peraturan sendiri, padahal hakikatnya manusia itu makhluk lemah dan terbatas. Otomatis hukum dan aturan yang dibuatnya juga cacat dan tidak dapat menjadi solusi bagi setiap persoalan yang muncul. Solusi yang dihadirkan hanya tambal sulam dan tidak mampu menyelesaikan masalah secara menyeluruh sampai ke akarnya.

Teknologi yang makin canggih dan banyaknya tontonan yang tidak berfaedah juga ikut mendorong maraknya kasus penc4bulan di tengah masyarakat. Apalagi sanksi hukum terhadap para pelaku cenderung ringan sehingga tidak menimbulkan efek jera. Semua itu seolah membuktikan bahwa negara abai terhadap keselamatan rakyatnya.

Negara tidak berfungsi sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Rakyat dipaksa mandiri dalam menyelesaikan setiap persoalan yang membelenggunya. Tidak ada namanya keadilan bagi rakyat yang hidupnya di bawah garis kemiskinan. Hukum hanya bisa dijangkau oleh orang-orang yang berduit dan yang tidak memiliki cukup uang, jangan harap keadilan akan datang.

Islam Solusi Fundamental

Islam mempunyai seperangkat peraturan yang lengkap dan komprehensif terhadap berbagai persoalan. Aturan dan hukum dalam Islam selalu relevan pada setiap zaman karena bersumber dari Zat yang Maha Segalanya, yaitu Allah Swt., termasuk pada kasus penc4bulan yang marak hari ini. Sanksi yang dihadirkan menimbulkan efek jera sehingga membuat para pelaku kejahatan berpikir ulang untuk melakukan aksinya kembali.

Adapun pelaku liwath (istilah untuk pelaku s*d*mi), maka hukumannya adalah dibunuh dalam keadaan bagaimanapun. Seandainya seseorang yang sudah balig melakukan liwath dengan orang balig lainnya karena sama-sama punya keinginan melakukannya, maka kedua pasangan tersebut harus dibunuh. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw.,

مَنْ وَجَدْتُمُوهُ يَعْمَلُ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ فَاقْتُلُوا الْفَاعِلَ وَالْمَفْعُولَ بِهِ

“Barang siapa yang mengetahui ada yang melakukan perbuatan liwath (sodomi) sebagaimana yang dilakukan oleh Kaum Luth, maka bunuhlah kedua pasangan liwath tersebut.” (HR Abu Daud no. 4462, At-Tirmidzi no. 1456 dan Ibnu Majah no. 2561, hadis Ibnu ‘Abbas).

Penguasa dalam sistem Islam akan selalu mendorong masyarakatnya melakukan amar makruf nahi mungkar kepada siapa saja, tanpa kecuali. Umat akan selalu dibiasakan dalam ketaatan sehingga mereka tidak akan pernah berpikir untuk melakukan kemaksiatan.

Tolok ukur hidup masyarakat dalam Islam adalah hukum syarak. Dengan demikian, berbagai kejahatan dan kemaksiatan dapat diminimalkan.

Sanksi tegas akan diberlakukan kepada siapa pun yang melakukan pelanggaran. Hukum dan aturan Islam bersifat menyeluruh dan pasti adil. Prioritas negara adalah bagaimana menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi rakyatnya. Negara juga akan menjadi garda terdepan melindungi kepentingan rakyat.

Segala hal yang akan membawa dampak buruk terhadap tumbuh kembang anak-anak sebagai calon generasi peradaban akan diminimalkan, bahkan ditiadakan. Hanya dalam naungan sistem Islamlah masyarakat dapat memperoleh kebahagiaan hakiki, tiada penderitaan dan kesengsaraan seperti pada sistem hari ini.

Hanya saja, untuk mewujudkan kehidupan yang islami dengan segala peraturan yang mengikatnya dibutuhkan kerja sama dan pengorbanan dari sejumlah pihak untuk mengembalikan sistem Islam dalam kehidupan. Tidak hanya diminta pengorbanan waktu, terkadang juga harta, bahkan nyawa.

Tantangan untuk melanjutkan kehidupan Islam ini sangat besar. Banyak orang yang tidak suka hidupnya diatur oleh aturan Islam sekalipun dia beragama Islam.

Sistem Islam, sejatinya sangat berbenturan dengan sistem hari ini. Itu sebabnya, sebagian orang sangat terganggu, bahkan takut jika Islam bangkit kembali seperti masa kejayaannya di masa lalu. Wallahu a’lam [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tulisan Terbaru

Badan Wakaf Al Qur'an