Oleh: Hessy Elviyah, S.S.
Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com
Program kesejahteraan rakyat dalam Islam telah baku dan terbukti mampu menjangkau seluruh elemen masyarakat. Sebab, sistem Islam mampu melahirkan pemimpin yang amanah karena menjabat berlandaskan akidah Islam.
CemerlangMedia.Com — Tinggal hitungan hari, presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming akan memimpin negara Indonesia. Berbagai program berikut alokasi dananya yang akan dikeluarkan telah disusun. Program tersebut digadang-gadang sebagai bentuk pelayanan kepada rakyat yang bertujuan untuk menyejahterakan rakyat.
Presiden terpilih tersebut mengusung program quick win sebagai program andalan. Program ini diakui sebagai langkah inisiatif yang mampu dicapai dalam kurun waktu 1 tahun. Anggaran program ini pun sangat tinggi, yakni mencapai Rp113 Triliun. Ada beberapa program yang menjadi concern quick win ini di antaranya, program makan siang gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, pembangunan rumah sakit, pembangunan dan perbaikan sekolah, pembangunan lumbung pangan nasional, melanjutkan dan menambah kartu kesejahteran sosial dan kartu usaha, pembangunan infrastruktur desa dan penyediaan rumah murah bersanitasi baik (Bisnis.tempo.co, 13-10-2024).
Quick win atau Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dirancang untuk memberikan hasil yang cepat dan terlihat sehingga dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Walaupun begitu, program ini menuai pro dan kontra. Pasalnya, masyarakat skeptis dengan anggarannya dan meragukan pendistribusiannya, apakah tepat sasaran dan mencapai tujuan atau sebaliknya?
Kegagalan Sistem Kapitalisme Demokrasi
Program yang dirancang untuk kesejahteraan rakyat bukan kali ini saja dilakukan. Jauh sebelum Prabowo, beberapa presiden negara ini mempunyai program yang sama, walaupun berbeda nama programnya.
Namun sayangnya, program kesejahteraan rakyat ini selalu berakhir dengan kegagalan. Rakyat masih terlilit masalah ekonomi, biaya pendidikan makin mahal, kesehatan tidak terjangkau, pembangunan infrastruktur tidak merata, bahkan di beberapa daerah masih banyak terdapat jalan tidak layak pakai, padahal jalan adalah infrastruktur paling penting yang dapat menunjang aktivitas rakyat.
Tidak jarang bantuan dari negara yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan rakyat menjadi bancakan para koruptor. Sebut saja dana desa, dana BOS, atau Bansos yang sering diselewengkan oleh oknum tak bertanggung jawab. Dana triliunan rupiah habis dicuri, negara boncos, rakyat gigit jari.
Oleh karena itu, tidak heran jika banyak masyarakat yang meragukan program quick win ini. Terlebih, dana yang akan digelontorkan dalam jumlah fantastis. Jika masih dalam keadaan pengawasan yang sangat minim dan jerat hukum kepada pelaku penyelewengan dana lemah, tentunya progam ini akan berakhir tragis, seperti program presiden-presiden sebelumnya.
Lagi pula, program semacam ini solusi tambal sulam semata, hanyalah ilusi. Selagi kapitalisme yang menjerat bangsa ini, penderitaan rakyat tidak akan terselesaikan. Sistem hidup ini selalu melahirkan manusia-manusia tamak yang menjadikan materi sebagai dewa. Apa pun dilakukan untuk mendulang cuan, walaupun merugikan orang banyak.
Demikian pula sistem pemerintahan demokrasi yang berbiaya mahal. Sistem ini melahirkan para mafia yang menggerogoti kaum lemah. Alih-alih mau menyejahterakan, yang ada rakyat selalu diperas keringatnya untuk membayar pajak, sementara pelayanan terhadap rakyat sangat minim.
Beberapa oknum pejabat sibuk mengembalikan modal pencalonan. Tidak heran banyak beredar kabar oknum pejabat yang sampai rela menggadaikan SK pengangkatan ke bank (terjerat riba), bahkan tidak jarang terlibat korupsi. Tidak menutup kemungkinan, dana triliunan rupiah program quick win ini terancam kena sunat pula.
Bagaimanapun, sekularisme yang melandasi para pejabat negara ini tidak mampu membentengi diri dari ketakwaan. Oleh karenanya, mereka dengan mudah melakukan penyelewengan terhadap jabatan yang diemban. Dengan demikian, berbagai program pemerintah hanya akan membebani APBN saja, tidak akan bermanfaat untuk rakyat yang menjadi target utama program ini.
Inilah konsekuensi hidup dalam sistem jahiliah buatan manusia. Kepahitan hidup selalu mendera tanpa henti. Untuk itulah, dibutuhkan sebuah sistem hidup yang mampu menyolusi berbagai masalah umat sehingga rakyat mampu hidup sejahtera tanpa dicurangi oleh siapa pun.
Islam Solusi
Islam bukan sekadar agama, tetapi juga peraturan hidup yang sempurna. Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah terkait ibadah mahdoh, seperti salat, zakat, puasa, dan lainnya, tetapi Islam juga mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, seperti makan, minum, berpakaian, dan sebagainya. Islam juga mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, seperti jual beli, sistem pemerintahan, muamalah, dan lain sebagainya.
Dengan peraturan yang sempurna ini, Islam juga menata agar peraturan tersebut bisa diterapkan oleh manusia. Oleh karena itu, pelaksanaannya pun harus dilakukan sesuai dengan petunjuk Allah Swt..
Terkait dengan cara Islam untuk menyejahterakan rakyat, Rasulullah saw. telah memberi teladan yang baik untuk umatnya. Rasulullah saw. memberikan jaminan kesejahteraan kepada rakyat dengan membebaskan 3 elemen penting kebutuhan pokok umat sebagai hal yang harus terpenuhi dan untuk mendapatkannya tidak boleh membebani rakyat. Elemen itu adalah air, api, dan padang rumput.
“Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara, yaitu padang rumput, air, dan api.” (HR Abu Dawud dan Ahmad).
Dari hadis tersebut, beban hidup rakyat berkurang, sebab air yang saat ini dikomersailkan, seperti PDAM akan diberikan kepada rakyat secara gratis. Begitu pula dengan api, termasuk listrik yang juga tidak luput dari komersialisasi akan diberikan oleh negara bermabda Islam secara gratis.
Di sisi lain, Islam juga menjamin tersedianya fasilitas pendidikan dan kesehatan serta keamanan, sebab hal ini juga merupakan kebutuhan dasar rakyat. Negara akan memberinya secara cuma-cuma atau dengan harga sangat murah. Pembiayaan ini akan diambil dari baitulmal yang pemasukannya berasal dari berbagai sumber, di antaranya pemberdayaan sumber daya alam, al-anfal, jizyah, dan lain sebagainya.
Program kesejahteraan rakyat dalam Islam telah baku dan terbukti mampu menjangkau seluruh elemen masyarakat, sebab sistem Islam mampu melahirkan pemimpin yang amanah karena menjabat berlandaskan akidah Islam. Pejabat negara akan bertanggung jawab penuh kepada rakyatnya, sebab sadar betul bahwa jabatan yang diemban akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Ancaman Allah Swt. terhadap pemimpin yang berlaku curang, tegas dan mampu menjadi benteng pemimpin yang bertakwa.
Dengan demikian, kesejahteran rakyat akan dapat terlaksana jika sistem Islam diterapkan secara kafah di muka bumi ini. Bukan hanya sejahtera di dunia, tetapi juga di akhirat kelak. Insyaallah. Wallahu a’lam. [CM/NA]