Negara mendorong para generasi untuk tumbuh dan berkembang dengan berlandaskan kepada akidah Islam. Asas dalam kurikulum pendidikannya adalah akidah Islam, yaitu bagaimana menciptakan generasi yang memiliki pola pikir dan pola sikap Islam.
CemerlangMedia.Com — Sebanyak 15 orang remaja berhasil diamankan oleh Polsek Cidaun Cianjur, pada Ahad sekitar pukul 00.15 WIB di Jalan Raya Cibuntu, Desa Cisalak. Menurut informasi yang didapat dari masyarakat setempat, diduga kelompok remaja tersebut akan melakukan tawuran. Dari tangan mereka berhasil diamankan sejumlah barang bukti, seperti satu bilah pisau dan satu bilah golok serta kendaraan roda dua (22-09-2024).
Sungguh miris kondisi generasi muda hari ini. Bukannya sibuk upgrade diri dan menyibukkan diri dengan hal-hal positif, mereka justru sibuk berbuat kekacauan dan melakukan berbagai tindak kriminal, seperti tawuran. Para generasi seolah lupa bahwa di tangan mereka nasib negeri ditentukan. Kehancuran suatu negeri tergantung dari kualitas pemudanya.
Hadirnya paham kebebasan menjadikan para generasi makin kebablasan dalam mengekspresikan jati dirinya. Mereka tidak peduli lagi terhadap aturan maupun norma-norma yang berlaku di tengah masyarakat. Perilaku mereka makin liar dan sulit dikendalikan. Para orang tua seperti kesulitan dalam mengontrol perilaku buah hatinya yang mulai beranjak dewasa. Bahkan mirisnya, para orang tua banyak yang tidak mendampingi dalam masa tumbuh kembang anak-anaknya karena disibukkan dengan mencari nafkah.
Keadaan ini makin parah ketika akidah tidak lagi mendominasi. Akidah yang lemah membuat para remaja makin hilang arah. Demikian juga dengan para orang tua, kesibukannya dalam urusan dunia membuatnya lupa menanamkan akidah sedari kecil kepada sang buah hati. Bahkan, para orang tua sendiri banyak yang tidak paham terkait akidah dan bagaimana mendidik anak dengan baik dan benar.
Sungguh, keberadaan sistem kapitalisme sekuler di tengah masyarakat telah membuat berbagai kekacauan yang signifikan. Akibat paham yang berasaskan hanya pada materi semata ini, nyaris semua orang tidak peduli terhadap kondisi negeri yang sejatinya sudah makin bobrok. Sebagian besar masyarakat hanya disibukkan terkait bagaimana mencari keuntungan dan kebahagiaan sebanyak-banyaknya, tanpa memedulikan sekitarnya. Negara pun cenderung abai terhadap kondisi para generasi, padahal negara seharusnya hadir memberikan solusi menyeluruh terhadap setiap persoalan yang timbul di tengah masyarakat, termasuk kekacauan yang disebabkan oleh kenakalan remaja.
Berbanding terbalik dengan negara yang menerapkan sistem Islam secara menyeluruh. Negara justru hadir menjadi garda terdepan melindungi kepentingan rakyat. Negara mendorong para generasi untuk tumbuh dan berkembang dengan berlandaskan kepada akidah Islam yang benar. Asas dalam kurikulum pendidikannya adalah akidah Islam, yaitu bagaimana menciptakan generasi yang memiliki pola pikir dan pola sikap Islam.
Negara bekerja keras untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Dengan begitu, tidak ada lagi para orang tua yang disibukkan dengan urusan mencari nafkah sehingga melupakan kewajibannya dalam mengurus, mendidik, dan melindungi buah hatinya dari berbagai gempuran paham asing yang menyesatkan.
Negara akan selalu mendorong masyarakat untuk beramar makruf nahi mungkar sehingga berbagai kejahatan bisa diminimalkan. Negara juga akan memberikan sanksi tegas kepada para pelaku yang nekat melakukan tindak kejahatan sehingga menimbulkan efek jera.
Sejatinya, negara dalam sistem Islam dengan segala aturan dan hukumnya akan mampu menjadi solusi praktis bagi seluruh permasalahan yang muncul di tengah masyarakat. Ini karena aturan dan hukumnya bersumber dari Allah Swt. Sang Pencipta kehidupan. Sebab hakikatnya, tidak ada yang lebih memahami kebutuhan ciptaan-Nya melebihi Penciptanya. Wallahu a’lam
Rina Herlina
Payakumbuh, Sumbar [CM/NA]